Kapal Tenggelam di Perairan Timur Jambi, Delapan Orang Belum Ditemukan
Dari 26 penumpang kapal yang tenggelam di perairan Timur Jambi, hingga Sabtu malam, masih dinyatakan hilang 8 orang. Pencarian dilanjutkan kembali Minggu pagi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kapal Motor Wicly Jaya Sakti berpenumpang 26 orang pecah dan tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi di perairan timur Jambi, Sabtu (22/5/2021). Sebanyak 18 orang berhasil diselamatkan, sedangkan delapan penumpang lainnya masih dinyatakan hilang hingga Sabtu sore.
Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Provinsi Jambi Ibnu Harris Al Hussain mengatakan, kapal itu berangkat pukul 05.30 dari Nipah Panjang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi. Kapal hendak menuju Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Akan tetapi, sebelum sampai tujuan, kapal dihantam gelombang di perairan Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, lalu tenggelam ”Gelombang di perairan itu lebih dari satu meter dan sedang hujan,” kata Lutfi. Kabar mengenai musibah ini diketahui Basarnas Provinsi Jambi sekitar pukul 12.45.
Di lokasi kejadian, penumpang kapal naas itu ditolong KM Sabang yang tengah melintas. Sebanyak 18 orang kemudian dievakuasi ke Dermaga Kampung Laut di Tanjung Jabung Timur. Salah seorang di antaranya adalah bayi berusia 1,5 tahun.
Akan tetapi, delapan penumpang lainnya masih belum ditemukan hingga Selasa, pukul 18.30. M Luthfi dari Humas Basanas Jambi mengatakan, pihaknya akan terus mencari penumpang hilang pada Minggu (22/5/2021) pagi. Tim lain juga akan ikut mencari, seperti dari Pos Siaga SAR Kuala Tungkal, Kepolisian Air dan Udara Kepolisian Daerah Jambi, serta Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Kampung Laut.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi Ibnu Sulistyono mengatakan, hujan ringan ataupun sedang masih berpotensi turun di bagian timur Jambi hingga awal Juni. Pada pagi hari , ada peluang aktivitas awan konvektif yang memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, serta petir dan angin kencang.
”Di perairan, kondisi ini dapat memicu kenaikan tinggi gelombang laut. Ini perlu diwaspadai masyarakat sekitarnya,” katanya.
Selain di perairan, antisipasi serupa sebaiknya dilakukan di sejumlah pelabuhan, seperti di Kuala Tungkal, Muara Sabak, dan Nipah Panjang. Kondisi cuaca di pelabuhan itu cenderung berkabut.
Berdasarkan analisis BMKG Jambi, selama pertengahan pekan ini juga terjadi aktivitas gelombang ekuator Rossby dan Kelvin yang terpantau aktif meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi juga terpantau memanjang di sekitar Bangka Belitung dan Kalimantan Barat hingga Kalimantan Timur.