Gempa Darat Beruntun Getarkan Bukittinggi, Segmen Sianok Perlahan Lepaskan Energi
Sebanyak empat gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo kurang dari 5 mengguncang Bukittinggi, Sumatera Barat. Masyarakat diminta tetap waspada.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kota Bukitinggi, Sumatera Barat, digetarkan empat kali gempa darat, Jumat (21/5/2021) sore hingga malam. Gempa dangkal dengan kekuatan magnitudo kurang dari 5 ini menandakan segmen Sianok melepaskan energi secara perlahan. Walaupun gempa relatif kecil, masyarakat diminta tetap waspada.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gempa pertama kali terjadi pukul 16.57 dengan M 3,7 di kedalaman 3 kilometer. Pusat gempa berada di darat, sekitar 12 kilometer barat laut Bukittinggi, tepatnya di koordinat 0,2 Lintang Selatan dan 100,32 Bujur Timur. Gempa dirasakan sebesar III-VI MMI di Bukittinggi dan Agam serta II MMI di Padang Panjang.
Gempa kembali terjadi pukul 21.36 dengan M 4 di kedalaman 10 kilometer. Pusat gempa di darat sekitar 11 kilometer Barat Laut Bukittinggi pada koordinat 0,21 Lintang Selatan dan 100,33 Bujur Timur. Gempa dirasakan III-IV MMI di Agam dan Bukittinggi serta II-III MMI di Payakumbuh dan Padang Panjang.
Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Irwan Slamet, Sabtu (22/5/2021), mengatakan, usai gempa M 4, terjadi lagi dua gempa, yaitu M 3,4 sejam kemudian dan lebih dari M 2 beberapa jam kemudian. Gempa beruntun dengan kurang dari M 5 ini dipicu aktivitas sesar di segmen Sianok. Segmen itu adalah bagian dari sesar Sumatera yang membentang dari Aceh sampai Lampung.
”Seminggu terakhir, aktivitas di segmen Sianok memang agak ’menggeliat’. Gempa yang terjadi kemarin masih di segmen yang sama,” kata Irwan. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa.
Menurut Irwan, segmen Sianok normalnya memang seperti ini, melepaskan gempa relatif kecil beberapa kali. Dengan melepaskan gempa kecil, akumulasi energi berkurang. Hal mengkhawatirkan justru apabila segmen ini lama tidak melepaskan gempa sebab energi akan terakumulasi dan berpotensi melepaskan gempa besar.
”Justru diharapkan seperti ini biar tidak dibayar kontan dengan akumulasi energi gempa yang sangat besar,” ujar Irwan yang juga koordinator BMKG di Sumbar ini.
Masyarakat diharapkan mengamankan barang yang berpotensi jatuh menimpa orang, seperti lampu gantung. Persiapkan diri mencari tempat aman ketika terjadi gempa.
Irwan mengimbau masyarakat tetap waspada. Gempa tetap terasa kuat, meskipun kurang dari M 5 karena dangkal dan pusatnya di darat. Masyarakat diminta selalu mempersiapkan diri. Alasannya, gempa tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.
”Masyarakat diharapkan mengamankan barang yang berpotensi jatuh menimpa orang, seperti lampu gantung. Persiapkan diri mencari tempat aman ketika terjadi gempa,” ujarnya.
Redda Wanti (27), warga Bukittinggi, merasakan semua gempa pada hari Jumat, yaitu sore sekali dan malam tiga kali. Gempa paling kuat ia rasakan pada pukul 21.36 ketika sedang bersiap-siap untuk tidur. ”Gempa bergetar cepat. Kaca di rumah berbunyi. Saya dan keluarga langsung bergegas ke luar rumah,” kata Redda.
Menurut Redda, gempa tidak sampai menimbulkan kerusakan di rumahnya. Namun, warga Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, ini khawatir. Alasannya, ada informasi akan ada gempa susulan, yang kemudian terjadi dua gempa setelah gempa paling kuat.