Peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Utara kini berada di daerah. Di Deli Serdang 21 tenaga kesehatan positif Covid-19. Di Tapanuli Utara satu dusun dikarantina karena 202 warganya positif Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
HUMAS PEMKAB DELI SERDANG
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membawa keranda mayat berkeliling di untuk menyosialisasikan bahaya Covid-19 dan pentingnya protokol kesehatan di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (20/5/2021).
MEDAN, KOMPAS — Peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera Utara tidak hanya terjadi di episentrum Kota Medan, tetapi juga meluas ke sejumlah daerah. Di Deli Serdang, 21 tenaga kesehatan terpapar Covid-19, sedangkan di Tapanuli Utara sebuah dusun diisolasi karena 202 warganya positif Covid-19. Pemerintah daerah berupaya menekan penularan penyakit ini dengan berbagai cara, mulai dari membawa keranda mayat keliling desa hingga pelarangan acara adat perkawinan.
Peningkatan kasus yang tinggi antara lain terjadi di sejumlah kecamatan di Deli Serdang yang berbatasan langsung dengan Kota Medan. Peningkatan kasus terjadi karena protokol kesehatan yang hampir tidak dilaksanakan lagi.
”Karena pandemi yang berkepanjangan, banyak masyarakat sudah tidak peduli pada protokol kesehatan dan lupa Covid-19 masih mengancam,” kata Camat Batang Kuis, Deli Serdang, Avro Wibowo, Kamis (20/5/2021).
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Deli Serdang pun melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 dengan membawa keranda mayat dan ambulans keliling ke desa-desa. Dalam sepekan ini, ada 21 tenaga kesehatan di Puskesmas Batang Kuis yang positif Covid-19.
Pengunjung memadati Plaza Medan Fair di Medan, Sumatera Utara, Minggu (17/5/2021). Di tengah peningkatan kasus Covid-19, sejumlah tempat publik semakin ramai dikunjungi warga.
Daerah lainnya dengan penularan yang sangat tinggi di Deli Serdang adalah Kecamatan Percut Sei Tuan, Tanjung Morawa, Sunggal, Hamparan Perak, Namorambe, dan Lubuk Pakam. Di daerah itu, kebanyakan warga hampir tidak ada lagi yang memakai masker di tempat publik, seperti di pasar tradisional, kedai kopi, atau rumah makan.
Data Satuan Tugas Covid-19 pun menunjukkan peningkatan kasus di Deli Serdang pada Januari hingga Mei melebihi kasus sepanjang 2020. Kasus positif di Deli Serdang per Rabu (19/5) mencapai 5.803 kasus. Lebih dari setengah di antaranya atau 3.418 kasus merupakan kasus pada Januari-Mei.
Kasus meninggal di Deli Serdang juga mencapai 332 kasus dengan rasio yang cukup tinggi, yakni 5,7 persen dari kasus positif. Sebanyak 57 persen di antaranya atau 190 kasus juga terjadi pada periode Januari-Mei.
Kasus paling tinggi saat ini berada di Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, Simalungun, dan Tapanuli Utara. (Aris Yudhariansyah)
Di Kabupaten Tapanuli Utara, Bupati Nikson Nababan mengeluarkan instruksi pembatasan kegiatan masyarakat. Acara adat pernikahan pun dilarang sampai waktu yang akan ditentukan kemudian, kecuali yang sudah mendapatkan izin sebelumnya.
”Hanya diperbolehkan melaksanakan pemberkatan atau akad nikah di rumah ibadah dengan protokol kesehatan,” kata Nikson dalam instruksinya.
MUHAMAD IBNU CHAZAR
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberi keterangan tentang kondisi rumah sakit yang hampir penuh di Medan, Sumatera Utara, Senin (17/5/2021).
Satu dusun isolasi
Acara adat pernikahan dalam beberapa bulan belakangan di Tapanuli Utara sering sekali menciptakan kerumunan. Dusun Hutagurgur, Desa Aek Tangga, Kecamatan Garoga, di kabupaten itu pun kini dikarantina karena lebih dari setengah warganya atau 202 orang positif Covid-19.
Kasus di Tapanuli Utara meningkat pesat pada April dan Mei. Berdasarkan data pemerintah setempat, per 1 April kasus positif masih 488 dan meningkat menjadi 1.488 per 19 Mei. Kasus meninggal meningkat dari 16 kasus menjadi 24 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, peningkatan kasus di daerah-daerah memang masih terus terjadi. Kasus paling tinggi saat ini berada di Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, Simalungun, dan Tapanuli Utara.
Di Sumut, kasus positif Covid-19 mencapai 30.910 kasus. Sebanyak 27.527 di antaranya sembuh dan 1.013 meninggal. ”Penambahan kasus baru di Sumut kini mencapai 80 kasus per hari, meningkat dari beberapa bulan lalu sekitar 40 kasus per hari,” kata Aris.
Aris mengatakan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah mengeluarkan instruksi kepada semua bupati dan wali kota agar kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Semua tempat hiburan diminta ditutup pada 18-31 Mei.
Tempat publik lainnya hanya diizinkan beroperasi sampai pukul 21.00 dengan kapasitas maksimal 50 persen. Perkantoran juga diminta untuk menerapkan kerja di kantor maksimal 50 persen.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210516_164611_1621257585.jpg){kind=logo}
