Satgas Nemangkawi Kuasai Tiga Lokasi Persembunyian KKB
Kini masyarakat kembali beraktivitas dengan normal setelah tim Satgas Nemangkawi menguasai tiga daerah persembunyian KKB di Kabupaten Puncak. Tim membangun pos keamanan untuk mencegah KKB masuk ke area perkampungan.
Oleh
FABIO LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Satuan Tugas Nemangkawi berhasil menguasai tiga lokasi persembunyian kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak. Tiga distrik atau kecamatan ini adalah Gome, Mayuberi, dan Ilaga Utara.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura, Senin (17/5/2021). Mathius mengatakan, sebelumnya kelompok kriminal bersenjata (KKB) selalu bersembunyi di tiga lokasi itu untuk mendapatkan makanan dari warga setempat.
”Masyarakat merasa terintimidasi dengan KKB di tiga daerah tersebut. Sebab, kelompok ini sering mengintimidasi warga setempat untuk mendapatkan makanan,” tuturnya.
Kini masyarakat kembali beraktivitas dengan normal setelah tim Satgas Nemangkawi menguasai tiga daerah itu. Tim juga telah membangun pos keamanan untuk mencegah KKB masuk ke area perkampungan. ”Strategi kami adalah menghentikan pasokan logistik makanan ke KKB. Sebab, ketersediaan logistik sangat menentukan kelompok itu untuk beraksi,” ujarnya.
Mathius mengatakan, Satgas Nemangkawi menembak mati tiga anggota Lekagak Telenggen dalam tiga hari terakhir. Sebab, tiga orang ini yang ditemukan jenazahnya.
Strategi kami adalah menghentikan pasokan logistik makanan ke KKB. Sebab, ketersediaan logistik sangat menentukan kelompok itu untuk beraksi.
”Kami sudah berupaya mengajak anggota KKB untuk menyerahkan diri. Namun, mereka bebal dan tetap melakukan aksi penyerangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil,” tambahya.
Kelompok ini terlibat dalam sejumlah aksi teror di Kabupaten Puncak, beberapa tahun terakhir. KKB yang pimpinan Sabinus Waker pada tahun 2020 menjadi aktor aksi serangan aparat keamanan dan warga sipil di Intan Jaya. Pada tahun 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat aksi kekerasan di Kabupaten Puncak.
Berdasarkan catatan Kompas dan data dari Polda Papua, terjadi 49 aksi gangguan keamanan oleh KKB di Papua sepanjang tahun 2020. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua meliputi Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 17 orang meninggal akibat aksi KKB.
Kemudian dari Januari hingga Mei tahun 2021, KKB telah melakukan 17 aksi penyerangan di Intan Jaya dan Puncak. Akibat aksi KKB, enam aparat keamanan dan enam warga sipil meninggal. Sementara enam aparat keamanan dan dua warga terluka.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua, John Gobay, mengatakan, hanya melalui dialog bersama antar-kedua pihak yang bertikai sebagai satu-satunya solusi untuk menghentikan konflik di Papua.
”Pemerintah Indonesia sudah berpengalaman dalam mengatasi konflik di Aceh melalui dialog. Seharusnya pemerintah pusat juga menggunakan cara yang sama di Papua,” kata John.
Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey saat ditemui di tempat terpisah mengatakan, pihaknya akan terus memonitor upaya penegakan hukum oleh Satgas Nemangkawi di sejumlah daerah di Papua.
”Kami berharap Satgas Nemangkawi tetap mengedepankan upaya penegakan hukum secara terukur. Komnas HAM menilai adanya dialog bersama sebagai solusi untuk menyelesaikan konflik di Papua,” tuturnya.