Pendatang di Surabaya Wajib Tes Cepat Antigen atau PCR
Surabaya mewajibkan pemudik atau pendatang untuk tes usap antigen atau PCR ke puskesmas untuk pengendalian pandemi Covid-19 yang berpotensi melonjak setelah masa Ramadhan dan Lebaran.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
Kompas/Bahana Patria Gupta
Warga mengantre mengurus pembuatan KTP elektronik di Mall Pelayanan Publik Siola, Surabaya, Senin (17/5/2021). Pasca-libur Lebaran, Mal Pelayan Publik Siola khususnya Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap kembali beroperasi. Banyak warga yang datang untuk mengurus perizinan, pembayaran PBB, dan mengurus administrasi kependudukan.
SURABAYA, KOMPAS — Satuan Tugas Covid-19 Surabaya mewajibkan tes cepat antigen atau tes usap berbasis reaksi rantai polimerase bagi para pendatang di ibu kota Jawa Timur tersebut. Kewajiban itu bertujuan mendeteksi sekaligus mengendalikan potensi kasus baru Covid-19.
”Kami maksimalkan gugus tugas Kampung Tangguh Semeru untuk mengawasi mobilitas warga, terutama pendatang yang harus tes usap, lalu karantina atau isolasi selama lima hari,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (17/5/2021).
Petugas terpadu pemerintah, Polri, dan TNI juga memberlakukan tes usap antigen secara acak di 19 lokasi penyekatan mobilitas masyarakat di perbatasan dengan Sidoarjo dan Gresik. Tujuannya memastikan pengendara dari luar wilayah Surabaya Raya dalam kondisi sehat atau tidak membawa virus korona baru dan menularkan Covid-19.
Tes antigen acak, misalnya digelar di lokasi penyekatan di depan pusat belanja City of Tomorrow (Cito) di kawasan Bundaran Waru yang berbatasan dengan Sidoarjo. Kawasan ini menjadi salah satu pintu utama Surabaya yang terhubung dengan jaringan Jalan Tol Trans-Jawa arah Probolinggo ke timur, arah Malang ke selatan, dan arah Jawa Tengah ke barat.
Rombongan pemudik bersepeda motor dari Pulau Madura tiba di Surabaya setelah melintasi Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (16/5/2021). Pemudik dari Madura yang kembali ke rantau mulai terlihat di Jembatan Suramadu. Kendaraan pemudik yang mendominasi adalah sepeda motor.
”Jika ada pengendara yang reaktif akan ditindaklanjuti oleh satgas untuk pemeriksaan lanjutan di tempat tujuan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Jhonny Edison Isir, dalam kesempatan terpisah.
Menurut Edison Isir, pemeriksaan kendaraan ke Surabaya selaras dengan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat dan larangan mudik Lebaran selama 22 April-24 Mei 2021. Khusus untuk larangan mudik Lebaran berlaku 6-17 Mei 2021. Sepekan ke depan, masih berlaku pembatasan mobilitas masyarakat dengan tujuan menekan potensi penyebaran Covid-19.
”Dalam masa pembatasan, pengendara agar melengkapi juga dengan surat tugas atau keterangan dan hasil tes Covid-19 yang negatif atau tidak reaktif,” ujar Edison Isir.
Pendatang dan pemudik ke Surabaya yang telanjur datang, juga wajib melapor ke pengurus RT dan RW. —Irvan Widyanto
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, pendatang dan pemudik ke Surabaya yang telanjur datang, juga wajib melapor ke pengurus RT dan RW. Mereka kemudian harus menjalani tes cepat antigen atau tes usap PCR ke puskesmas terdekat.
”Dengan cara ini diharapkan tergambar bagaimana situasi pandemi setelah masa libur Ramadhan dan Lebaran,” ujar Ivan yang juga Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya.
Epidemiolog Universitas Airlangga, Surabaya, Windhu Purnomo mengatakan, kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi Covid-19 harus ditingkatkan. Salah satu alasannya, kasus pasien Covid-19 yang terjangkit varian baru telah terjadi. Kasus terkini, dua buruh migran di Jatim diketahui terkena varian baru virus korona penyebab Covid-19.
”Varian baru berkarakter lebih menular dan lebih sulit terdeteksi sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan,” ujar Windhu.
Di Jakarta, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, telah menemukan dua kasus infeksi virus korona hasil mutasi, yakni di Jatim. Keduanya adalah buruh migran yang datang dari Malaysia. Buruh migran terinfeksi varian B.1.1.7 Inggris dan B.1.3.5.1 Afrika Selatan.
Pada awal Mei 2021, Pemprov Jatim mengumumkan ada satu kasus infeksi hasil mutasi yang dialami oleh seorang warga Mojokerto. Warga ini terjangkit varian B.1.1.7 saat bekerja di Kongo, Afrika. Tim telah melacak dan menangani warga dimaksud secara intensif sehingga telah dinyatakan sembuh.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Petugas membantu pasien yang akan mengikuti shalat Idul Fitri 1442 Hijriah di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/5/2021). S Sebanyak 20 pasien Covid-19 dan sejumlah tenaga medis ikut dalam shalat tersebut. Shalat yang dilakukan di Zona Hijau (tempat pemulangan) dan zona merah (tempat pasien dirawat) sebagai upaya untuk memberi dukungan moril dan hadirkan suasana Lebaran bagi pasien Covid-19.