logo Kompas.id
NusantaraPercik Spirit Kampung Urban...
Iklan

Percik Spirit Kampung Urban Semarang

Kampung-kampung tua Kota Semarang tetap mempertahankan eksistensinya di antara geliat modernisasi dan investasi. Warga dan komunitas saling mendukung merawat kampung dengan menghidupkan kearifan lokal.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 5 menit baca

Di antara gempita transformasi menjadi kota metropolitan, kampung-kampung urban Semarang enggan tersisih dalam perwajahan kota. Dalam impitan belantara hotel dan plaza, warga setia merawat akar kampung asli dibalut kearifan lokal.

https://cdn-assetd.kompas.id/eekuULhi0POugAlqdp-GknlyLF0=/1024x765/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Ff264b934-f507-4c78-8a7f-d2a3786a4641_jpg.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana penyiraman anak pada acara gebyuran bustaman di Kampung Bustaman, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Sabtu (10/4/2021). Lantaran masih dalam suasana pandemi Covid-19, tradisi tahunan setiap menjelang Ramadhan itu disesuaikan. Di antaranya hanya ada simbolik siraman pada sejumlah anak, dari biasanya perang air yang dilakukan warga.

Tiga bocah berbaju tradisional khas semarangan duduk di pelataran mushala di Kampung Bustaman, Kota Semarang, Sabtu (10/4/2021). Sejenak kemudian, sejumlah pejabat mendekat lalu perlahan mengguyurkan air dari gayung ke atas kepala mereka. Sejumlah penonton pun ikut menyiram tubuh mereka dalam tradisi gebyuran bustaman.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000