Festival Kota Lama Semarang Hanya Akan Gelar Konser Daring
Setelah dibahas bersama, pada Festival Kota Lama 2020 hanya digelar konser di PRPP, Kota Semarang, Jumat (18/9/2020) mulai pukul 19.00. Konser disiarkan secara daring dan sama sekali tidak boleh ada penonton.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Panitia penyelenggara Festival Kota Lama 2020 di Kota Semarang, Jawa Tengah, menunda sejumlah kegiatan dan hanya menampilkan satu acara, yakni konser, yang menurut rencana disiarkan secara daring atau live streaming. Keputusan tersebut diambil mempertimbangkan risiko penularan Covid-19.
Festival Kota Lama (FKL) di Kota Semarang awalnya hendak digelar selama 11 hari pada 17-27 September 2020 dengan sejumlah kegiatan. Namun, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengimbau agar kegiatan tahunan itu ditunda agar tidak ada potensi kerumunan orang.
Setelah dibahas bersama, pada FKL 2020 hanya akan digelar konser di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Kota Semarang, pada Jumat (18/9/2020) mulai pukul 19.00. Tak boleh ada penonton dalam konser, tetapi akan disiarkan melalui kanal Youtube Mahkota Enterprise.
Ketua Panitia FKL 2020 Yeru Salimianto menyampaikan, pihaknya memahami imbauan Gubernur Jateng dan mendukung pencegahan penyebaran Covid-19. ”Penyelenggaraan secara virtual dan fokus pada konser drive-in solusi terbaik,” kata Yeru, Kamis (17/9/2020).
Selain itu, akan ditampilkan video penampilan pianis asal Semarang yang tinggal di Belanda, Stephanus Harsono.
Kegiatan lain dalam FKL 2020 yang sudah direncanakan tetapi pelaksanaannya ditunda antara lain Walking Tour Kota Lama, Pasar Sentiling yang menyajikan kuliner masa lalu, lomba atau kompetisi foto dan video, lokakarya dan bincang, serta sejumlah kompetisi. Tahun ini, tema FKL adalah ”Kuno, Kini, Nanti”.
Pada konser yang akan digelar Jumat (18/9/2020) malam akan tampil, antara lain, Surya Orchestra, penyanyi Marcel Yudaperwira, Tirang Community Dance, Solo City Breakin, pianis Febby, NitaAartsen Quatro featuring Trie Utami & Alexander, serta Frans & Nadia (waltz and tango dance). Selain itu, akan ditampilkan video penampilan pianis asal Semarang yang tinggal di Belanda, Stephanus Harsono.
Direktur Mahkota Enterprise Indra Suryajaya mengatakan, awalnya konser tersebut direncanakan digelar dengan konsep drive-in atau dapat disaksikan penonton dari dalam mobil. Namun, setelah menyesuaikan dengan penundaan FKL 2020, penonton tak diperkenankan datang ke konser.
”Hanya ada panitia dan pendukung acara. Penonton dihilangkan. Jadi, memang untuk disaksikan secara live streaming,” ujar Indra. Sebelumnya, pada Rabu (29/7/2020) malam, Mahkota Enterprise telah menyelenggarakan konser drive-in di PRPP. Penonton menyaksikan dari dalam mobil.
Festival Kota Lama, seumpama Anda bisa virtual, go (jalan), tetapi kalau masih ada pengumpulan massa, no (tidak). (Ganjar Pranowo)
Diarahkan virtual
Sebelumnya, Ganjar mengatakan, pihaknya mendapat berbagai masukan terkait penyelenggaraan FKL 2020. ”Festival Kota Lama, seumpama Anda bisa virtual, go (jalan), tetapi kalau masih ada pengumpulan massa, no (tidak),” ujar Ganjar, Rabu (16/9/2020).
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan, Keolahragaan, dan Pariwisata Jateng Setyo Irawan membenarkan hal tersebut. Menurut dia, pembahasan terkait FKL 2020 menyepakati kegiatan konser tetap berlangsung dengan konsep daring.
”Sesuai arahan Pak Gubernur dan Kepala Dinas, disepakati bersama untuk drive-in concert (live streaming) bisa dilaksanakan di PRPP. Sementara itu, kegiatan kuliner, webinar, ditunda sesuai perkembangan Covid-19,” kata Setyo.
Festival Kota Lama merupakan kegiatan tahunan, buah kolaborasi pemerintah dan swasta. Salah satu kegiatan yang ditunggu dalam festival itu adalah parade yang menampilkan berbagai tema berbeda. Pada 2019, tema yang diangkat ialah akulturasi Indische.
Pada pertengahan Agustus 2020, kawasan Semarang Lama, termasuk di dalamnya Kota Lama, ditetapkan sebagai cagar budaya nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun kawasan Kota Lama sebelumnya kumuh dan langganan banjir, tetapi kemudian direvitalisasi hingga menjadi salah satu destinasi utama di kota lumpia itu.