Hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah menjadi momentum untuk menjalin tali silaturahmi dengan cara baru. Silaturahmi tetap bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan teknologi informasi.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berlangsung dalam suasana khidmat, Kamis (13/5/2021). Jemaah berbondong-bondong mendatangi masjid ataupun langgar untuk menunaikan shalat Idul Fitri. Dalam suasana pandemi Covid-19, semua diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Berbeda dengan Idul Fitri tahun 2020, pada tahun ini semua masjid di Banjarmasin menggelar shalat Idul Fitri berjemaah, termasuk Masjid Raya Sabilal Muhtadin, yang merupakan masjid terbesar di Kota Banjarmasin. Ribuan orang jemaah mengikuti shalat di sana, termasuk jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Pemerintah provinsi Kalsel.
Sebelum shalat Id dimulai, Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri kepada masyarakat Kalsel. Ia berharap, seluruh ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan membawa umat Islam menjadi manusia yang fitrah lahir dan batin sehingga menciptakan sebuah tatanan masyarakat yang adil, makmur, sehat, damai, dan sentosa.
”Momen hari raya Idul Fitri ini kita gunakan pula untuk menjalin tali silaturahmi, memperkuat persaudaraan, keimanan, dan keislaman. Mari rekatkan silaturahmi dengan cara baru, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun tidak bertatap muka, kita tetap bisa bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi informasi,” katanya.
Menurut Safrizal, gema takbir yang berkumandang di hari kemenangan adalah bentuk refleksi dan pengakuan manusia sebagai makhluk yang lemah, sekaligus memiliki ikatan batin di antara sesama umat Muslim. Untuk itu, semua harus bersatu menciptakan kehidupan yang membawa berkah bagi kebaikan seluruh umat manusia atau menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain.
Momen hari raya Idul Fitri ini kita gunakan pula untuk menjalin tali silaturahmi, memperkuat persaudaraan, keimanan, dan keislaman. Mari rekatkan silaturahmi dengan cara baru, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Meskipun tidak bertatap muka, kita tetap bisa bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalsel Noor Fahmi selaku khatib dalam shalat Id di Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga mengingatkan, Idul Fitri sebagai kesempatan untuk bersilaturahmi dengan bermaaf-maafan di antara sesama umat agar nilai setiap pribadi menjadi semakin bersih.
”Silaturahmi kita mungkin terasa berbeda dari kebiasaan yang dilakukan sebelumnya karena suasana pandemi Covid-19. Namun, kita tetap bisa bersilaturahmi secara virtual ataupun lewat panggilan video,” katanya.
Saat ini, penularan Covid-19 masih melanda sejumlah negara, bahkan semakin mengganas seperti yang terjadi di India. Tak terkecuali di Indonesia dan Kalsel, kondisinya juga belum mereda. Oleh karena itu, semua orang hendaknya konsisten, berkomitmen, dan istiqomah menjalankan pola kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sesuai dengan tata aturan protokol kesehatan.
”Kita semua harus bersikap legawa, lapang dada, dan ikhlas menerima ketentuan tidak mudik Lebaran untuk bersilaturahmi dan ziarah ke makam ayah ibu tercinta,” ujarnya.
Berjihad
Di samping itu, ia juga mengimbau semua warga tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas atau 5M. ”Itu semua harus tetap kita jalankan agar diri maupun jiwa kita sendiri, sanak keluarga, serta orang lain terhindar dari risiko tertular Covid-19 yang bukan hanya berakibat jatuh sakit, tetapi juga mengakibatkan kematian,” ucapnya.
Menurut Fahmi, disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, pola hidup sehat, serta dilandasi keimanan yang kuat adalah upaya sekaligus ikhtiar untuk menyelamatkan diri sendiri, keluarga, sahabat, dan orang lain dari bahaya penularan Covid-19.
”Hal itu berarti pula bahwa kita berjuang atau berjihad di jalan Allah sebagaimana perjuangan dan jihad kita melaksanakan ibadah puasa dan amaliah lainnya di bulan Ramadhan,” katanya.
Ketua Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Darul Quthni berterima kasih kepada jemaah yang sudah disiplin menjalankan protokol kesehatan selama mengikuti shalat Id. ”Shalat Id kali ini harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Mudah-mudahan tahun depan sudah bebas dari pandemi dan dapat melaksanakan kegiatan keagamaan secara normal,” katanya.