Mudik Dilarang, Pengiriman Pangan dan Sandang di Sumbar Meningkat
Akibat larangan mudik, banyak warga Sumbar yang mengirim paket makanan dan pakaian untuk keluarganya yang merantau. Rendang, misalnya, banyak sekali yang mengirim akhir-akhir ini.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Pengiriman paket makanan dan pakaian di Padang, Sumatera Barat, ke luar provinsi meningkat signifikan menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah. Kondisi ini diperkirakan turut dipengaruhi oleh kebijakan larangan mudik oleh pemerintah.
Di JNE Agen Veteran, Padang Barat, misalnya, peningkatan pengiriman paket berlangsung sejak pertengahan Ramadhan. Pengiriman paket paling banyak berupa makanan dan pakaian dengan daerah tujuan kantong-kantong perantau Minangkabau, antara lain Jabodetabek, Batam, dan Pekanbaru.
”Setidaknya peningkatan pengiriman sekitar 80 persen dibandingkan kondisi normal. Banyak yang mengirim makanan dan pakaian. Pelanggan mengirim paket untuk keluarga yang merantau. Misalnya rendang, banyak sekali yang mengirim akhir-akhir ini,” kata Suci Audina, petugas Sales Counter Office JNE Agen Veteran, Senin (10/5/2021).
Menurut Suci, sejak awal Ramadhan, sebenarnya tren pengiriman paket mulai meningkat. Namun, puncaknya terjadi sejak pertengahan Ramadhan. Adapun sejak berlakunya larangan mudik, terutama sejak 8 Mei 2021, pengiriman paket mulai menurun karena terbatasnya penerbangan pesawat.
Paket yang tersedia di JNE Agen Veteran saat ini hanya layanan Reguler dengan estimasi pengiriman 2-3 hari (Padang-Jakarta) dan layanan Oke dengan estimasi pengiriman 3-4 hari. Adapun layanan YES dengan estimasi pengiriman 1 hari ditiadakan sejak 6 Mei 2021 dan diperkirakan kembali ada pada 17 Mei 2021.
Harapannya, kue ini bisa mengobati sedikit kerinduan mereka terhadap keluarga di rumah. Sudah dua tahun mereka tidak bisa pulang.
Peningkatan pengiriman paket menjelang Idul Fitri juga terjadi di Kantor Pos Padang. Kepala Kantor Pos Padang Sartono mengatakan, masa puncak peningkatan pengiriman terjadi pada pekan ke-19 (3-8 Mei 2021). Tujuan pengiriman paket tersebut antara lain wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Semarang.
”Pada pekan ke-18 (26 April-1 Mei 2021), nilai transaksi di loket Rp 65,9 juta. Adapun pada pekan ke-19 meningkat menjadi Rp 80,3 juta. Ada kenaikan sekitar Rp 14,4 juta atau 21,85 persen,” kata Sartono, Senin siang.
Sartono menjelaskan, pengiriman paket didominasi oleh makanan dan pakaian. Padahal, sebelumnya, pengiriman paket makanan relatif jarang. Kondisi ini diperkirakan dipengaruhi oleh kebijakan larangan mudik. Pelanggan pun berkirim paket, terutama makanan, kepada sanak saudara mereka di perantauan.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah pengiriman paket lebih tinggi. Tahun lalu pengiriman rendah karena adanya sejumlah pembatasan sehingga pelanggan yang datang ke kantor pos berkurang. Walaupun tahun ini membaik, kondisinya belum mencapai angka pengiriman pada 2019. ”Tahun 2021 masa rehabilitasi dari kondisi pandemi tahun lalu,” kata Sartono.
Pantauan Kompas di kantor JNE Agen Veteran, Senin pagi, sebagian dari pelanggan mengirimkan paket barang, terutama makanan. Sebagian besar pelanggan mengirimkan makanan khas Sumbar, seperti rendang dan kue arai pinang, untuk keluarga yang tidak bisa pulang kampung.
Eli (49), pengirim paket di JNE Agen Veteran, mengatakan, ia mengirimkan 3 kilogram kue arai pinang untuk dua putri kembarnya yang kuliah di Bandung. Kedua putrinya itu tidak bisa pulang akibat terdampak kebijakan larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021.
”Harapannya, kue ini bisa mengobati sedikit kerinduan mereka terhadap keluarga di rumah. Sudah dua tahun mereka tidak bisa pulang,” kata Eli, warga Kecamatan Koto Tangah, Padang.