NTT Mulai Proses Rekonstruksi dan Rehabilitasi Bencana
Nusa Tenggara Timur merampungkan proses tanggap darurat bencana Badai Seroja. Kini, tengah dilakukan proses rekonstruksi dan rehabilitasi untuk membantu warga terdampak dan terpuruk kembali bangkit.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Nusa Tenggara Timur mulai memasuki masa rekonstruksi dan rehabilitasi setelah Badai Siklon Tropis Seroja hingga enam bulan ke depan. Kejadian ini bakal menjadi bekal penting warga hidup di antara ancaman bencana.
Terjadi awal April 2021, Badai Seroja menewaskan 182 orang dan 47 orang lainnya hilang. Kejadian ini membuat 53.822 orang mengungsi setelah 53.432 rumah warga rusak.
Juru bicara Gubernur Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, di Kupang, Jumat (7/5/2021), mengatakan, saat ini, pembangunan rumah rusak tengah dilakukan. Ia mengatakan, nilai pembangunan untuk setiap rumah berbeda tergantung kategori kerusakannya. Biaya perbaikan rumah rusak berat mencapai Rp 50 juta per unit, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
Selama proses itu berjalan, Ardu mengatakan, pemerintah mengalokasikan dana tunggu hunian tetap senilai Rp 7,4 miliar untuk warga di 10 kabupaten. Setiap rumah tangga mendapat dana Rp 500.000 per bulan hingga enam bulan ke depan.
”Proses rehabilitasi dan rekonstruksi juga akan dibantu dana donatur sekitar Rp 6,3 miliar. Uang ini sedang diaudit dan pemanfaatannya akan dibahas bersama Badan Pengawasan, Keuangan, dan Pembangunan NTT,” kata Ardu.
Akan tetapi, Ardu mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi tidak hanya sekadar membangun rumah dan infrastruktur rusak. Menurut dia, Badai Seroja memberi pelajaran berharga bagi semua pihak saat memperlakukan lingkungan. Hal ini akan terus disampaikan agar masyarakat segera beradaptasi dengan bencana yang berpotensi muncul.
”Lereng gunung, bantaran sungai, dan kawasan sempadan pantai tidak boleh menjadi permukiman warga. Kawasan itu harus menjadi lahan terbuka hijau, tidak boleh ditempati, atau dijadikan lahan pertanian,” katanya.
Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan kepada warga terdampak. Dia berharap bantuan itu bisa dimanfaatkan untuk membawa NTT kembali bangkit seusai bencana.
”Tentu bantuan-bantuan itu telah disampaikan ke sasaran penerima manfaat. Mereka sangat membutuhkan bantuan itu. Kondisi sebagian besar masyarakat saat ini masih memprihatinkan,” kata Nomleni.