Ribuan Pelaku Usaha Wisata di Kota Bandung Dapatkan Vaksinasi Covid-19
Meskipun Kota Bandung memprioritaskan warga lansia dan tenaga pendidik, pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga dibutuhkan. Sektor ini memiliki berperan penting menyembuhkan perekonomian di Kota Bandung.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak 3.020 pelaku usaha wisata dan hiburan di Kota Bandung divaksinasi Covid-19, Selasa dan Rabu (4-5/5/2021). Vaksinasi ini diharapkan ikut mendongkrak wisata kembali menjadi sektor pemasukan andalan Kota Bandung.
Vaksinasi dilaksanakan di Trans Convention Centre (TCC). Dalam sehari, 1.510 pelaku usaha pariwisata dan hiburan di Kota Bandung divaksinasi di sana.
TCC yang berkapasitas 3.000 orang ini hanya melayani 300 orang per jam untuk proses vaksinasi atau 10 persen dari kapasitasnya. Peserta tersebar di setiap prosesnya, mulai dari pendaftaran, pengecekan kesehatan, penyuntikan vaksin, hingga observasi setelah vaksinasi. Tujuannya, meminimalkan kepadatan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung mengakomodasi vaksinasi bagi pekerja pariwisata. Hal ini dilakukan karena pekerja dari sektor ini kerap berinteraksi dengan pengunjung dan rentan terpapar Covid-19.
”Jika ditotal dengan vaksinasi kali ini, pelaku usaha sektor pariwisata dan hiburan yang divaksin sekitar 3.820. Mereka sangat membutuhkan vaksinasi karena bekerja dengan interaksi sosial dengan wisatawan,” ujarnya.
Dewi memaparkan, pekerja di sektor pariwisata Kota Bandung lebih kurang 100.000 orang. Pihaknya berharap vaksinasi ini bisa dirampungkan tahun 2022. Sektor ini adalah penopang perekonomian Kota Bandung.
”Setelah Lebaran, kami akan koordinasi lagi menambah vaksinasi. Pelaku usaha sektor ini sangat banyak, mulai dari hotel, restoran, seniman, budayawan, dan lain sebagainya,” papar Dewi.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana seusai pemantauan vaksinasi menyatakan, Kota Bandung kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp 1 triliun pada 2020 karena pandemi. Karena itu, dia menyambut baik vaksinasi bagi pelaku usaha pariwisata guna mengurangi potensi persebaran Covid-19 dalam kegiatan pariwisata.
”PAD yang hilang itu hampir 50 persennya berasal dari sektor kreatif dan pariwisata. Vaksinasi ini juga diharapkan bisa melindungi para pelaku ekonomi dan menciptakan kekebalan kelompok di Kota Bandung,” ujarnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arosdiani menuturkan, sasaran vaksinasi kepada pelaku usaha ini masuk ke petugas layanan publik.
”Mereka kerap berinteraksi dengan masyarakat dalam pekerjaannya. Karena itu, pelaku usaha masuk ke dalam sasaran pemberian vaksin. Namun, saat ini, prioritas vaksinasi masih warga lanjut usia dan tenaga pendidik dan kependidikan. Setelah itu selesai baru kami akan bergerak ke sektor-sektor lain,” ujarnya.
Rosye menjelaskan, hingga Senin (3/5), 313.387 warga Kota Bandung telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Jumlah ini terdiri dari tenaga kesehatan, pelayanan publik dan pendidikan, serta warga lanjut usia.
”Semakin cepat kita vaksinasi, semakin cepat mendapatkan tambahan vaksin. Saat ini lansia baru 31 persen dari target 305.666 orang. Setelah ini selesai, baru kami bisa mempersiapkan untuk sasaran berikutnya,” tutur Rosye.