Antisipasi Mudik Lebaran, 2.400 Petugas Siaga 24 Jam di Cirebon
Sekitar 2.400 petugas akan bersiaga 24 jam selama 6-17 Mei 2021 untuk mencegah pemudik di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tidak hanya dari luar provinsi, pemudik lokal pun akan diperiksa.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Sekitar 2.400 petugas gabungan dari Polri, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bersiaga 24 jam untuk mengantisipasi pemudik pada 6-17 Mei 2021. Tidak hanya luar provinsi, pemudik lokal di sekitar Cirebon juga akan diperiksa.
Dua hari menjelang larangan mudik, Selasa (4/5/2021), penyekatan di sembilan titik perbatasan Kabupaten Cirebon terus dimatangkan. Pos pengamanan juga telah disiapkan. Bahkan, petugas telah melakukan simulasi penyekatan di daerah Weru, Ciwaringin, Dukupuntang, Rawagatel, Kanci, Ciledug, Losari, Ciperna, dan Gerbang Tol Palimanan.
Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Besar M Syahduddi mengatakan, sekitar 2.400 petugas dari berbagai instansi akan bersiaga 24 jam untuk mengantisipasi pemudik pada 6-17 Mei. Setiap pos dijaga sekitar 70 orang hingga lebih dari 100 petugas, tergantung tingkat kerawanannya.
Petugas terbagi dalam tiga sif atau setiap delapan jam sehari. ”Dulu, kan, per 12 jam. Ada jam rawan dari jam 08.00 malam sampai 08.00 pagi sehingga petugas kurang waspada. Akibatnya, ada (pemudik) yang lolos. Sekarang, kami buat tiga sif agar petugas lebih prima,” ujarnya.
Syahduddi mengatakan, setiap pos dilengkapi sarana dan prasarana, seperti tenda dan toilet. Dengan begitu, petugas bisa fokus pada penyekatan. ”Jangan sampai penyekatan ini hanya formalitas belaka. Tidak ada alasan anggota hilang dari pos,” katanya.
Upaya itu demi mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Jabar di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021), terungkap jumlah pemudik Lebaran diperkirakan 18,9 juta orang. Sebagian besar akan melintasi Cirebon sebagai daerah perbatasan Jabar dan Jawa Tengah.
Jangan sampai penyekatan ini hanya formalitas belaka. Tidak ada alasan anggota hilang dari pos. (Syahduddi)
Penyekatan menyasar kendaraan yang terindikasi mudik, seperti pelat nomor kendaraan di luar Cirebon (E). Saat penyekatan, petugas memeriksa dokumen pengendara, seperti kartu identitas, surat tugas, dan hasil tes negatif Covid-19 dalam kurun waktu 1 x 24 jam.
Jika tidak bisa menunjukkan dokumen perjalanan, pengendara diminta putar balik ke daerah asal. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon juga menyiapkan tes usap antigen bagi pelaku perjalanan yang tidak membawa surat tes negatif Covid-19 atau surat tersebut melewati masa berlaku.
Mudik lokal
Selain pemudik dari luar provinsi, petugas juga bakal menghalau pemudik lokal yang berasal dari Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan atau Ciayumajakuning. Kawasan tersebut tidak termasuk dalam aglomerasi atau wilayah yang dapat dikunjungi.
Warga di Kota Cirebon yang ingin ke Kabupaten Cirebon, misalnya, harus membawa sejumlah dokumen, seperti surat tugas dan hasil tes negatif Covid-19. Pengecualian diberikan kepada warga dengan kepentingan mendesak, seperti sakit, hamil, dan urusan kedukaan.
Begitupun dengan wisata. Warga dari Indramayu yang ingin berwisata ke Cirebon harus menunjukkan sejumlah dokumen. ”Mudik dan wisata dari luar kota dilarang. Kami tetap akan periksa kendaraannya. Kalau pelatnya di luar Cirebon, tetapi KTP (kartu tanda penduduk) sini, diizinkan jalan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon Komisaris Ahmat Troy.
Sekretaris Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Kota Cirebon Karsono menilai, tidak masuknya Ciayumajakuning dalam aglomerasi menambah beban pelaku usaha transportasi. Sebab, tidak sedikit bus, minibus, dan angkot yang melintasi Ciayumajakuning. Apalagi, banyak warga yang kerja di Kota Cirebon, tetapi tinggal di daerah lain.
”Ini kebijakan tidak logis. Semua kendaraan di jalan diawasi, kena penyekatan, tetapi tempat kerumunan, seperti mal, pengawasannya tidak ketat. Kami, sektor transportasi, sangat terdampak. Namun, sampai saat ini tidak kompensasi yang diberikan,” katanya.