Mereka Ikhlas dengan Tetap Berdoa Semua Kru Ditemukan
Semua pihak dimohon dengan sangat agar menjaga dan menghargai perasaan keluarga, istri, dan anak-anak para prajurit
Oleh
Runik Sri Astuti/Ambrosius Harto Manumoyoso
·5 menit baca
Memasuki hari keempat upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402, tim pencari menemukan sejumlah komponen kapal yang diduga keluar akibat terjadinya keretakan besar. Meski demikian, keluarga awak kapal berharap semua kru ditemukan dalam keadaan selamat.
Harapan itu salah satunya disampaikan Gresilia, istri Sertu Elektro Komunikasi Rusdiansyah Rahman yang menjabat sebagai juru pompa di kapal selam KRI Nanggala-402. Ibu yang baru dua pekan hari lalu melahirkan bayinya ini mengatakan keluarganya sudah ikhlas.
Gresilia mengaku dirinya pasrah atas kejadian hilangnya kapal selam tempat suaminya ditugaskan. Akan tetapi, dari lubuk hati terdalam, dia berharap ada keajaiban yang datang menyelamatkan semua awak kapal, termasuk suaminya.
”Saya masih berharap keajaiban bisa datang sehingga saya bisa bertemu lagi dengan suami,” ujar Gresilia di sela menerima kunjungan istri Bupati Sidoarjo, Sa’adah Ahmad Muhdlor, dan istri Wakil Bupati Sidoarjo, Sriatun Subandi, di rumahnya di Desa Kragan, Kecamatan Gedangan, Sabtu (24/4/2021).
Saya masih berharap keajaiban bisa datang sehingga saya bisa bertemu lagi dengan suami. (Gresilia)
Gresilia mengatakan, Rusdiansyah berangkat dari rumah pada Senin (19/4/2021). Saat itu suaminya berpamitan berangkat menunaikan tugasnya menjadi awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang akan melakukan latihan perang di laut utara Bali. Gresilia dan Rusdiansyah baru menikah sekitar 2 tahun.
Sa’adah Ahmad Muhdlor meminta agar Gresilia dan keluarga besarnya mengikhlaskan apa pun hasil dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencari keberadaan kapal selam. Pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada keluarga para awak kapal yang merupakan warga Sidoarjo.
Nanggala adalah satu dari empat alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam Satuan Kapal Selam Komando Armada 2 (dahulu Komando Armada RI Kawasan Timur) di Surabaya, Jawa Timur. Saat dinyatakan hilang, Nanggala membawa 53 awak, termasuk Komandan Satuan Kapal Selam Kolonel Laut (P) Harry Setiawan.
Sehari sebelumnya, Jumat, keluarga besar SMPN 3 dan SMAN I Kota Depok, Jawa Barat, menggelar doa bersama secara daring yang diikuti oleh guru, siswa, dan alumni. Kolonel Laut (P) Harry Setyawan adalah alumnus dari dua sekolah tersebut. Doa bersama itu dipanjatkan agar upaya pencarian kapal selam segera membuahkan hasil dan supaya semua awaknya diberikan keselamatan.
Di mata teman-temannya, ia dikenal sebagai sosok yang baik, bersahabat, ramah, dan suka menolong. Bagi mereka, Harry sosok yang tidak akan dilupakan.
”Harry adalah teman sejati yang tidak pernah meninggalkan temannya meski dia sudah menjadi sukses dan hebat. Semoga segala upaya penyelamatan semua awal kapal selam segera berhasil,” ujar salah satu peserta doa bersama, Eko Susanto.
Doa untuk Harry Setyawan tiada henti dipanjatkan oleh istrinya, Winny Widayanti (45), beserta empat anak mereka. Selain itu, Ida Farida (65), ibu Harry, juga mengirimkan doa terbaiknya bagi seluruh awak kapal.
Adapun Komandan KRI Nanggala ialah Letnan Kolonel Laut (P) Heri Oktavian yang juga Ketua RT 002 RW 004 Sukolilo Baru, Surabaya. Tetangga dan kalangan warga masih mendoakan yang terbaik untuk seluruh awak Nanggala. ”Semoga yang terbaik dan kami terus mendoakan Pak Heri serta awak KRI Nanggala,” ujar Ketua RW 004 Anggoro Wicaksono.
Sesepuh Satuan Kapal Selam dan mantan Kepala Kamar Mesin Nanggala, Laksamana Muda (Purn) Frans Wuwung, mengatakan, sejak insiden diumumkan terjadi, semua pihak perlu kesiapan hati untuk menerima kemungkinan terbaik atau terburuk. ”Kalau sudah tenggelam, saya kira fatal sehingga semuanya perlu bersiap menerima yang terburuk,” ujarnya di Surabaya.
”Saya jelas amat sedih atas insiden ini,” kata Frans.
Kerabat Mayor Laut (E) Fidelis Whilly Harsono Putra dari Artileri Senjata Angkatan Laut (Arsenal), satu dari empat awak non-anak buah KRI Nanggala, berterima kasih atas atensi dan doa untuk keselamatan seluruh awak Nanggala. Keluarga masih berharap Nanggala segera ditemukan dan seluruh awak dapat diselamatkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak, Rabu (21/4/2021) dalam kegiatan geladi bersih latihan perang bersama. Kapal hilang kontak sesaat setelah mendapat izin menembakkan torpedo.
TNI masih menggelar operasi pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dengan mengerahkan kapal-kapal TNI Angkatan Laut, termasuk kapal selam KRI Alugoro. Penyisiran dan pencarian lokasi KRI Nanggala-402, menurut Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad, masih difokuskan di perairan utara Bali. Semua kapal yang dikerahkan dalam upaya pencarian KRI Nanggala-402 sudah berada di lokasi. (Kompas.id, 23/4/2021)
”Kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang (Buleleng) sekitar 23 nautical mile (mil laut), atau lebih kurang 40 kilometer, utara Celukan Bawang,” kata Achmad Riad dalam konferensi pers tentang perkembangan pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala-402 di Pangkalan TNI Angkatan Udara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat sore.
Kawasan perairan utara Bali itu menjadi lokasi pemantauan dan pencarian menyusul sejumlah laporan temuan sebelumnya, antara lain temuan tumpahan minyak dan terdeteksinya kemagnetan yang besar. Achmad Riad menyatakan, upaya pencarian digelar secara sektor sesuai laporan temuan dan hasil deteksi awal.
Dalam jumpa pers pada Sabtu petang, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyatakan isyarat subsunk (tenggelam) untuk Nanggala. TNI telah menemukan tumpahan minyak dan oli dan serpihan barang yang menjadi bukti otentik Nanggala dalam fase tenggelam.
Di Surabaya, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada 2 Letnan Kolonel Laut (P) Akhmad Alif Saifuddin melalui pesan dalam grup WA meminta media massa tidak mencari keberadaan keluarga prajurit Nanggala. Media diminta fokus dan mengikuti perkembangan berita tentang operasi pencarian dan pertolongan KRI Nanggala sesuai arahan pimpinan TNI.
”Mohon dengan sangat jaga dan hargai perasaan keluarga, istri, dan anak-anak para prajurit,” kata Akhmad.