Sejumlah kendala menyebabkan vaksinasi Covid-19 di Papua belum optimal. Cakupan vaksinasi di Papua belum menyentuh angka 20 persen.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan, petugas publik, dan warga berusia lanjut di Provinsi Papua belum optimal. Vaksinasi untuk tahap pertama baru mencapai 19,57 persen dari target 562.248 orang dan tahap kedua 9,5 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum, di Jayapura, Selasa (20/4/2021), mengatakan, sejumlah kendala menyebabkan vaksinasi Covid-19 belum optimal. Ini, antara lain, ketersediaan vaksin Sinovac yang terbatas dan adanya ketakutan warga untuk divaksin.
Selain itu, masih ada juga daerah yang sama sekali belum melakukan vaksinasi untuk warga lansia. Aaron mengungkapkan, enam kabupaten sama sekali belum melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk warga lansia, yaknni Nduga, Puncak Jaya, Yahukimo, Mamberamo Raya, Deiyai, dan Supiori.
"Warga lansia rentan terpapar Covid-19 dan ada potensi hingga 50 persen meninggal karena virus tersebut. Seharusnya mereka adalah prioritas pertama di masyarakat untuk mendapatkan vaksin," paparnya.
Dinas Kesehatan Papua telah mendapatkan 212.100 dosis vaksin Sinovac dari pusat hingga bulan ini. Sementara, jumlah suntikan telah mencapai 160.120 dosis. Aaron menuturkan, kelancaran pasokan vaksin Sinovac juga berdampak pada cakupan vaksinasi di Papua. Animo masyarakat di daerah di Papua untuk mengikuti vaksinasi sangat tinggi, seperti Jayapura dan Mimika.
Terkait masih adanya sebagian warga yang takut divaksinasi, ia pun merekomendasikan adanya psikolog yang mendampingi vaksinator dalam kegiatan vaksinasi. "Kami menemukan ada tenaga kesehatan, warga, hingga pejabat yang belum mau divaksin karena rasa takut. Kehadiran psikolog untuk menenangkan warga sebelum mendapatkan suntikan vaksin," tuturnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga 20 April 2021, sebanyak 14.065 tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 12.182 tenaga kesehatan pada tahap kedua. Untuk kategori petugas publik, sebanyak 92.686 orang telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 39.920 orang pada tahap kedua. Untuk kategori lansia, sebanyak 3.292 orang sudah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 1.445 orang pada tahap kedua.
Ketua Harian Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi menyatakan, telah menginstruksikan semua Satgas Penanganan Covid-19 di 28 kabupaten dan 1 kota di Papua untuk meningkatkan cakupan vaksinasi. Pemprov Papua juga menginstruksikan semua aparatur sipil negara (ASN) yang memenuhi persyaratan di setiap instansi wajib mengikuti vaksinasi Covid-19.
Welliam mengatakan, ASN yang tidak mau divaksin akan mendapatkan sanksi pemotongan tunjangan dan penundaan kenaikan pangkat. "Vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah bertambahnya kasus baru Covid-19 dan menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX di Papua bulan Oktober ini," tambahnya.
Kasus Covid-19 telah ditemukan 1 kota dan 21 kabupaten di Papua. Lima daerah zona merah dengan kasus tertinggi di Papua yakni Kota Jayapura, Mimika, Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, dan Jayawijaya.
Data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, angka kumulatif kasus Covid-19 mencapai 21.447 orang, yang meliputi 19.986 orang sembuh, 1.046 orang dirawat, dan 415 orang meninggal.
Angka positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 17,97 persen saat ini. Hal ini menunjukkan penularan di Papua masih tinggi. Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes PCR yang dilakukan. Berdasarkan standar yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka positivity rate Covid-19 seharusnya kurang dari 5 persen.