Kasus Kematian Covid-19 di Lima Kabupaten di Papua Tinggi
Persentase kasus kematian akibat Covid-19 di lima kabupaten di Provinsi Papua tercatat tinggi. Angkanya lebih tinggi dari persentase kasus kematian akibat Covid-19 secara global.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Persentase kasus kematian akibat Covid-19 di lima kabupaten di Provinsi Papua tercatat tinggi. Kelima kabupaten tersebut adalah Merauke, Biak Numfor, Jayapura, Nabire, dan Kepulauan Yapen. Persentase kematian di lima daerah ini lebih tinggi dari persentase kasus kematian akibat Covid-19 secara global, yakni 2,5 persen.
Persentase kasus kematian di lima kabupaten ini adalah Merauke (5,9 persen), Biak Numfor (4,9 persen), Jayapura (4,1 persen), Nabire (3,3 persen), dan Kepulauan Yapen (2,9 persen). Adapun jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Merauke sebanyak 47 orang, Biak Numfor 52 orang, Jayapura 48 orang, Nabire 14 orang, dan Kepulauan Yapen 7 orang.
Ketua Harian Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi, saat ditemui di Jayapura, Rabu (24/3/2021), mengatakan, kasus kematian terus bertambah setahun pascakasus pertama ditemukan di Papua.
Ia mengungkapkan, banyak penderita Covid-19 di Papua meninggal karena terlambat mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan. Hal ini disebabkan warga enggan memeriksakan diri walaupun telah terpapar Covid-19.
”Warga diimbau segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat apabila mengalami gejala-gejala awal Covid-19, seperti demam, sakit kepala, serta hilangnya fungsi indera penciuman dan indera perasa,” ujar Welliam.
Welliam memaparkan, Pemprov Papua telah menyiapkan 1.100 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk pelaksanaan protokol kesehatan di tingkat kelurahan. Satuan ini juga berperan menggerakkan partisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi di Papua.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga Rabu ini, 13.482 tenaga kesehatan telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 10.774 tenaga kesehatan pada tahap kedua.
Untuk kategori petugas publik, 39.029 orang yang telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 7.096 orang pada tahap kedua. Untuk kategori warga lansia, 1.596 orang telah mendapatkan vaksin tahap pertama dan 25 orang pada tahap kedua.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua Aaron Rumainum mengatakan, stok vaksin Sinovac di Papua sudah mulai menipis. Saat ini, Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura telah kehabisan vaksin Sinovac.
”Kami berharap Kementerian Kesehatan segera mengirimkan tambahan vaksin Sinovac ke Papua. Antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi dengan Sinovac sangat tinggi karena dinilai aman,” katanya.
Ia pun menyatakan, Pemprov Papua belum dapat menerima 25.000 dosis vaksin AstraZeneca karena belum ada sosialisasi bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. ”Kami tidak ingin melaksanakan vaksinasi tanpa mengetahui produk vaksin terlebih dahulu,” ujar Aaron.