Warga Korban Gempa Malang Sebagian Masih Beribadah di Tenda
Gempa Malang tidak saja merusak ribuan rumah warga di Kabupaten Malang tetapi juga fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan dan tempat ibadah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Warga korban gempa di Kabupaten Malang sementara beribadah di tenda akibat tempat ibadah mereka rusak digoncang gempa, 10 April lalu. Pembangunan kembali tempat ibadah menunggu validasi Kementerian PUPR.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, H Nizar Ali, saat meninjau gedung Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kabupaten Malang di Kecamatan Turen, Senin (20/4/2021), mengatakan, pihaknya akan berupaya mencari solusi dengan melihat anggaran-anggaran yang ada untuk perbaikan fasilitas peribadahan tersebut. Selain tempat ibadah, sekolah-sekolah pun akan mendapatkan perhatian.
“Ini, kan, ada kategori rusak ringan-berat. Tinggal klasifikasi itu, yang punya otoritas bukan Kementerian Agama tetapi PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Sehingga tentu melalui kajian mereka, kemudian baru kita tentukan kategorisasinya, baru kemudian kita carikan bagaimana upaya solusi,” ujarnya.
Tempat ibadah yang rusak antara lain Masjid Nurul Iman di Srigonco, Bantur; Gereja Kristen Jawi Wetan Sitiarjo; dan Pura Brahma Wirotaman di Ampelgading. Adapun sekolah yang rusak yakni MAN 2 Malang, Madrasah Ibtidaiyah 2 Druju di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Madrasah Tasanawiyah Negeri (MTSN) 1 Malang di Gondanglegi, dan MTSN 2 Malang di Turen.
Menurut Nizar skema pembangunannya nanti bisa berasal dari Kementerian Agama tetapi juga bisa dari PUPR. Dengan catatan, jika masih memungkinkan--masuk tahun anggaran 2021--mengingat saat ini sudah Bulan April. Jika tidak memungkinkan, maka akan masuk anggaran tahun berikutnya.
Meski berada di bawah Kementerian Agama, pendataan fasilitas pendidikan dan ibadah yang rusak tetap menjadi satu dengan data Pemerintah Kabupaten Malang. Koordinasi kedua belah pihak terus dilakukan, termasuk menyangkut bantuan.
“Tentu selalu berkoordinasi jangan sampai ada bantuan ganda. Kalau sudah ditangani pemerintah daerah, ya, kita dukung. Kalau belum baru kita usahakan,” tutur Nizar.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, Musta’in, mengatakan, sejauh ini penyelenggaraan kegiatan ibadah, khususnya di bulan Ramadhan, tidak mengalami kendala. Beberapa tempat ibadah yang rusak telah dilengkapi dengan tenda sehingga bisa dimanfaatkan untuk beribadah.
“Mudah-mudahan sebelum Idul Fitri tempat ibadah sudah bersih, paling tidak dari puing-puing yang berserakan. Idul Fitri tinggal tiga pekan lagi,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang per 19 April, secara umum, jumlah sekolah yang rusak mencapai 226 unit, rumah ibadah rusak 233 unit, fasilitas kesehatan 23 unit, dan fasilitas umum lain sebanyak 159 unit.
Adapun total kerusakan rumah 10.482 unit, terdiri atas rusak ringan 4.490 unit, rusak sedang 4.104 unit, dan rusak berat 1.888 unit.