Pembukaan Destinasi Saat Libur Lebaran Harus Diimbangi Protokol Kesehatan Ketat
Sejumlah destinasi wisata di Purwakarta, Jabar, yang dibuka saat libur Lebaran, bisa mempercepat pemulihan ekonomi daerah. Penerapan prokes hingga vaksinasi petugas dilakukan untuk meningkatkan optimisme warga.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS – Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang dibuka saat libur Lebaran, bisa mempercepat pemulihan ekonomi daerah. Penerapan protokol kesehatan di lokasi hingga vaksinasi petugas dilakukan untuk meningkatkan optimisme warga lokal berkunjung ke objek wisata.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Acep Yuli Mulya, Selasa (20/4/2021), mengatakan, pandemi berdampak besar pada sektor pariwisata. Pada tahun 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke Purwakarta hanya 900 ribu orang. Angka ini jauh dari target sekitar tiga juta pengunjung.
Pihaknya pun mendorong para pelaku pariwisata untuk divaksin pada tahap kedua sebagai upaya pemulihan ekonomi. Ada 115 dari 500 pelaku usaha wisata yang divaksin. Semua nama yang diajukan diharapkan bisa segera mendapatkan vaksinasi secara bertahap.
Vaksinasi ini disebut Acep turut meningkatkan optimisme wisatawan agar semakin yakin untuk berkunjung ke obyek wisata. “Mereka akan merasa aman saat berkunjung ke lokasi yang para petugasnya sudah divaksin dan protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik,” kata Acep.
Sejauh pengamatan pihaknya, mayoritas pengelola wisata di Purwakarta sudah patuh menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, pengelola wisata juga telah melaksanakan penyemprotan disinfektan di lingkungan wisata secara berkala dan memastikan kebersihan lokasi.
Pembukaan pariwisata di tengah pendemi mengacu pada protokol kesehatan. Pelaku pariwisata didorong untuk mendapatkan sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan. Pelaku usaha wajib menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru dengan memiliki sertifikat CHSE atau cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environmentsustainability (kelestarian lingkungan).
“Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan wisatawan menjadi prioritas kami. Pengawasan di berbagai sektor wisata dilakukan dengan menerjunkan personel untuk berkeliling memastikan prokes diterapkan di destinasi wisata,” ujar Acep.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika sebelumnya mengimbau agar warga Purwakarta tidak melakukan perjalanan ke zona merah Covid-19 saat Lebaran. Imbauan ini mengacu pada Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan.
Pihaknya berinisiatif membuka objek wisata sebagai solusi bagi warga agar bisa berlibur Lebaran di dalam kabupaten saja. "Saya akan buka tempat wisata dengan catatan terapkan protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung. Silakan diam di Purwakarta dan berlibur di Purwakarta. Nanti, Disporaparbud akan mengawasi pelaksanaan wisata ini," ucap Anne.
Dihubungi terpisah, Ketua Komunitas Pecinta Alam Sukasari Purwakarta Mokhamad Aripin mengatakan, pihaknya masih menunggu surat edaran dari dinas terkait untuk pembukaan obyek wisata. Sejauh ini, seluruh petugas wisata di Sukasari sudah divaksin. Ada tiga lokasi wisata alam yang akan dibuka, yakni Parang Gombong, Kampung Madang, dan Curug Tilu. “Hampir sebagian besar obyek wisata alam di Sukasari berada di alam dan terbuka, jadi relatif aman untuk dikunjungi,” ucap dia.
General Manager Pariwisata dan Hotel Perum Jasa Tirta II, pengelola Jatiluhur, Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya akan mengikuti ketentuan dari tim koordinasi gugus tugas kabupaten terkait persiapan liburan Lebaran. Untuk mencegah terjadinya kerumunan, jumlah kunjungan di kawasan Istora Jatiluhur dibatasi hanyak 50 persen dari kapasitas total 300 orang.
Pihaknya juga berupaya menarik minat pengunjung agar mau berwisata ke Jatiluhur di masa adaptasi kebiasaan baru. Misalnya, upaya penerapan protokol kesehatan ketat di seluruh spot wisata hingga inovasi untuk membuka kafe Kopi Tarum di tepi waduk. Ia optimistis kondisi wisata di Jatiluhur dapat pulih segera karena banyak wisatawan akan memilih berkunjung ke wisata ruang terbuka dibandingkan ruang tertutup.