Stok Menipis, Vaksinasi Warga Lansia Jadi Prioritas
Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo menipis seiring meluasnya cakupan vaksinasi. Harapannya, pasokan vaksin segera tiba dalam waktu dekat agar program vaksinasi bisa berkesinambungan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Stok vaksin Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menipis seiring meluasnya cakupan vaksinasi. Harapannya, pasokan vaksin segera tiba dalam waktu dekat agar program vaksinasi bisa berkesinambungan. Vaksin yang tersisa kini diprioritaskan untuk usia lanjut yang berisiko tinggi terpapar penyakit.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sidoarjo, total vaksin Covid-19 yang diterima hingga saat ini 180.000 dosis. Dari jumlah tersebut hampir semuanya sudah diberikan ke masyarakat sesuai kelompok sasaran penerima, yakni tenaga kesehatan, petugas bagian layanan publik, tenaga pendidik, anggota TNI, dan anggota Polri.
”Saat ini vaksin Covid-19 tersisa 27 vial atau 270 dosis untuk merek AstraZeneca, sedangkan vaksin Sinovac tersisa 710 vial. Namun, Sinovac ini disiapkan khusus bagi calon jemaah haji yang akan berangkat tahun ini,” ujar Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman, Jumat (16/4/2021).
Syaf mengatakan, bersamaan dengan menipisnya stok vaksin Covid-19, lemari pendingin milik Dinkes Sidoarjo yang selama ini menjadi pusat penyimpanan vaksin kondisinya kosong. Vaksin yang tersisa sudah didistribusikan ke 26 puskesmas yang menjadi pusat layanan vaksinasi untuk masyarakat.
Setiap puskesmas mampu melayani penyuntikan vaksin kepada 50 orang hingga 100 orang setiap hari. Dengan demikian, vaksin yang tersisa hanya cukup untuk penyuntikan satu hari. Setelah itu program vaksinasi terjeda karena ketiadaan pasokan vaksin.
”Vaksin yang tersisa ini diprioritaskan untuk masyarakat berusia lanjut karena mereka termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19. Cakupan vaksinasinya masih rendah di Sidoarjo,” kata Syaf Satriawarman.
Antusias
Dinkes Sidoarjo berharap Kementerian Kesehatan segera memasok vaksin Covid-19 ke daerahnya agar program vaksinasi bisa berkesinambungan. Antusias masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19 ini sangat tinggi. Setiap hari ratusan orang mendatangi puskesmas untuk divaksin.
Masyarakat penerima vaksin Covid-19 di Sidoarjo termasuk yang tingkat keragamannya tinggi di Jatim. Berdasarkan data per tanggal 6 April, jumlah sumber daya manusia di bidang kesehatan yang sudah divaksin 11.831 orang. Sidoarjo termasuk kabupaten yang paling cepat menuntaskan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan.
Selama Ramadhan, kegiatan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan dan sejauh ini tidak ada kendala. Minat masyarakat mengikuti program vaksinasi cukup tinggi. (Makhyan Jibril)
Sasaran vaksinasi berikutnya adalah pelayan publik yang meliputi aparatur sipil negara, anggota TNI dan Polri, termasuk wartawan. Selain itu, juga ribuan petugas bagian layanan di Bandara Juanda Surabaya. Sasaran vaksinasi pelayan publik ini sebanyak 65.431 orang, tetapi yang sudah menerima suntikan dosis pertama baru 68,57 persen.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan, selain tenaga kesehatan dan pelayan publik, pihaknya juga meminta agar vaksinasi diberikan kepada pedagang pasar dan pengurus masjid, serta para ulama. Permintaan itu disampaikan agar para ulama dan pengurus masjid bisa melayani masyarakat secara optimal selama bulan Ramadhan.
Tanpa kendala
”Selain itu pedagang merupakan pelaku ekonomi yang berperan penting menjaga rantai pasok kebutuhan pokok bagi masyarakat. Selama Ramadhan, aktivitas perdagangan di pasar meningkat sehingga risiko sebaran Covid-19 menjadi lebih tinggi,” ucap Muhdlor.
Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jatim, Makhyan Jibril, mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah menerima total 3.182.660 dosis vaksin. Dari 3,1 juta dosis vaksin itu, vaksin AstraZeneca multidosis sebanyak 495.500 dosis dan vaksin Sinovac dosis tunggal 371.720 dosis.
Selain itu, vaksin Sinovac multidosis (produksi Biofarma) sebanyak 2.315.440 dosis. Seluruh vaksin tersebut telah didistribusikan ke 38 kabupaten dan kota di Jatim. Selanjutnya, kabupaten dan kota yang menentukan sasaran penerima vaksin dan waktu pemberian vaksinnya.
”Selama Ramadhan, kegiatan vaksinasi Covid-19 tetap berjalan dan sejauh ini tidak ada kendala. Minat masyarakat mengikuti program vaksinasi cukup tinggi,” kata Makhyan.
Untuk mempercepat vaksinasi dan memperluas cakupannya, Pemprov Jatim bekerja sama dengan BUMN menggelar vaksinasi massal untuk masyarakat berusia lanjut. Salah satunya melalui kegiatan vaksinasi yang digelar di Grand City Surabaya dengan kuota 5.000 orang lansia setiap hari.
Sementara Pemerintah Kota Surabaya terus gencar melakukan vaksinasi, terutama pada warga lansia dan pelayanan publik. Berdasarkan data rekapitulasi cakupan vaksinasi yang tercatat di Dinas Kesehatan, sejak awal vaksinasi hingga Rabu (14/4/2021) sebanyak 675.240 orang sudah divaksin.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, sebanyak 675.240 orang itu merupakan total kumulatif penerima vaksin sejak pertama kali.Vaksinasi itu meliputi pelayanan publik, warga lansia, guru, dosen, atlet, kader, tokoh agama, pedagang pasar, pelaku UMKM, pegawai restoran, hotel, dan pembina rohani.