Agenda Wisata Jateng Jalan Terus Seiring Protokol Kesehatan
Bank Jateng menggelar Gowes Charity dalam rangkaian HUT ke-58 yang dipusatkan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sabtu (10/4/2021). Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
Oleh
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
·3 menit baca
WONOGIRI, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, agenda pariwisata dapat tetap berjalan dengan mengutamakan protokol kesehatan. Roda ekonomi wisata dan prinsip pencegahan penularan Covid-19 mesti berjalan seiring selama pandemi belum benar-benar selesai.
Hal itu diungkapkan Ganjar sebelum melepas rombongan ”Gowes Charity” peringatan Hari Ulang Tahun ke-58 Bank Jateng di Kabupaten Wonogiri, Sabtu (10/4/2021). Kegiatan itu dilepas Ganjar di Pendopo Kabupaten Wonogiri dan diikuti secara virtual di lima cabang lain Bank Jateng yang menggelar kegiatan gowes serupa.
”Agenda wisata tetap jalan, termasuk acara seperti bersepeda bareng. Jadi, bukan berarti karena pandemi tidak boleh berwisata. Hanya persoalannya, para peserta atau pengunjung tempat wisata mesti tertib protokol kesehatan,” tuturnya.
Ganjar mengakui, pariwisata selama ini merupakan salah satu penggerak ekonomi daerah. Namun, dalam situasi pandemi yang belum selesai, pemerintah belum bisa membuka sepenuhnya pintu-pintu pariwisata seperti kondisi normal. Akan tetapi, agenda-agenda wisata mesti tetap jalan karena roda ekonomi bisa menggeliat dari kegiatan-kegiatan tersebut.
Sebelum ini, Pemerintah Provinsi Jateng bersama Bank Jateng dan harian Kompas pernah menyelenggarakan ”Borobudur Marathon 2020” secara hibrida. Sekitar 26 pelari elite mengikuti lomba lari secara langsung di kompleks Candi Borobudur dan ribuan peserta mengikuti secara virtual dari tempat masing-masing.
Dalam kegiatan ”Gowes Charity” tersebut, Ganjar bersama istrinya, Siti Atiqoh, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo ikut bersepeda bersama sekitar 20 pesepeda lain. Sebelumnya, dalam rangkaian yang sama, digelar Konser 7 Ruang ”Tribute to Ismail Marzuki” di Jakarta, Selasa (6/4/2021). Konser yang digelar untuk merayakan HUT ke-58 Bank Jateng tersebut bisa dinikmati secara live melalui media sosial Youtube.
Dalam kegiatan ”Gowes Charity” itu, diserahkan pula bantuan rehabilitasi terhadap 133 rumah tidak layak huni (RTLH) bagi warga miskin di Wonogiri senilai hampir Rp 2 miliar. Selain itu, diserahkan pula bantuan satu mobil tipe SUV dari Bank Jateng kepada Pemerintah Kabupaten Wonigiri. Bantuan diserahkan Supriyatno kepada Bupati Wonogiri Joko Sutopo.
Sebelum pesepeda dilepas, Ganjar sempat meninjau sejumlah UMKM unggulan di wilayah Solo Raya. Produk-produk itu di antaranya kacang mete dari Wonogiri, gitar batik dari Sukoharjo, serta olahan susu dan keju dari Boyolali. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memesan gitar akustik. ”Untuk keponakan saya,” singkatnya.
Supriyatno mengakui, pandemi menekan ekonomi di berbagai sektor. Namun, secara khusus, tekanan terhadap perbankan daerah tidak seberat perbankan nasional. Salah satunya karena UMKM di daerah tetap kreatif mencari pasar.
”Kami berupaya membantu teman-teman UMKM dengan menyediakan skema kredit yang lebih ringan, salah satunya bunga 2 persen tanpa jaminan,” tuturnya.
Rangkaian HUT ke-58 Bank Jateng akan ditutup pergelaran wayang kulit di rumah Ki Manteb Soedharsono di Karanganyar, Sabtu (10/4/2021) malam. Pergelaran wayang akan mengangkat lakon ”Amarta Binangun” dan dipentaskan sendiri oleh Ki Manteb.
Terkait pergelaran wayang tersebut, Ganjar mengatakan, budaya adalah akar kepribadian bangsa dan citra masyarakat yang beradab. Oleh karena itu, budaya yang wajib dilestarikan untuk generasi berikutnya.
Memperkenalkan budaya kepada seluruh masayarakat, lebih khusus lagi kepada generasi penerus, memberikan pesan baik untuk mendapatkan nilai-nilai luhur tersebut. Melalui pentas wayang Ki Mantep dari Karanganyar pada 10 April 2021 dalam rangka memeriahkan HUT ke-58 Bank Jateng, secara tidak langsung Bank Jateng telah peduli dan ikut melestararikan budaya luhur bangsa Indonesia.