Presiden Kirim 28.000 Paket Bantuan untuk Penyintas Bencana Nusa Tenggara
Sebanyak 15.000 paket bahan makanan untuk penyintas bencana di sejumlah daerah di NTT. Selain itu, disiapkan pula 13.000 paket bahan pangan untuk penyintas bencana di Bima, NTB.
Oleh
ANITA YOSSIHARA/EDNA C PATTISINA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bantuan untuk korban bencana di sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat mulai berdatangan. Presiden Joko Widodo pun mengirimkan 28.000 paket bahan pangan untuk membantu warga terdampak bencana.
Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho, melalui keterangan resmi, Kamis (8/4/2021), menyampaikan, Istana menyiapkan 15.000 paket bahan makanan pokok untuk para korban bencana di sejumlah daerah di NTT. Selain itu, disiapkan pula 13.000 paket bahan pangan untuk warga terdampak bencana di Bima, NTB.
Pengiriman 28.000 paket bahan pangan itu dilakukan atas perintah langsung Presiden Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menginstruksikan agar para korban bencana di NTB dan NTT diberi bantuan.
Bantuan dikirimkan secara bertahap karena kondisi cuaca yang belum memungkinkan dan akses ke lokasi bencana yang masih belum sepenuhnya pulih. ”Hari Selasa, bantuan Presiden tahap pertama berjumlah 5.000 paket bahan makanan pokok berhasil diberangkatkan. Sebagian diangkut menggunakan pesawat Hercules TNI AU dan sisanya dengan kapal perang TNI AL menuju daerah bencana,” kata Anggit.
Saat ini dilaporkan sudah 3.500 paket bahan makanan pokok yang tiba di Adonara dan Lembata, NTT, serta langsung dibagikan kepada warga terdampak bencana. Dalam waktu dekat, Istana juga akan kembali mengirimkan 10.000 paket bahan makanan pokok ke lokasi bencana.
”Kapan pengirimannya, masih menunggu kesiapan alat transportasi untuk mengangkut paket bahan makanan,” ujar Anggit.
Sementara itu, Kamis ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo meninjau ke lokasi bencana di NTB dan NTT. Keduanya datang untuk memastikan bantuan sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
Selain mengunjungi korban bencana di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Hadi dan Listyo juga melihat langsung dampak bencana di Kabupaten Lembata dan Maumere. Mereka meninjau Jembatan Waiburak-Waiwerang di Flores Timur yang hancur terkena banjir, dilanjutkan menuju ke tempat pengungsian yang berada di Sekolah Man Waiwerang yang menjadi lokasi dapur lapangan. Tak hanya meninjau, Hadi juga membawa bantuan.
Sebelumnya, TNI telah mengerahkan alutsista TNI, seperti KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 dan pesawat Hercules C-130, dalam rangka mengangkut bantuan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial RI menuju lokasi bencana di NTT dan NTB. Pengerahan KRI dan pesawat angkut berat serta prajurit TNI ke wilayah bencana alam di NTT dan NTB merupakan bagian dari operasi militer selain perang yang memang menjadi salah satu tugas pokok TNI.
TNI juga memberangkatkan Batalyon Zeni dari Kodam IX/Udayana Bali dan Kodam XIV/Hasanuddin Makassar untuk membantu membersihkan lokasi banjir bandang sekaligus melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Tim medis dari batalyon kesehatan korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Bencana Alam yang melanda Nusa Tenggara Timur juga sudah mulai mendirikan posko kesehatan untuk para pengungsi di Lewoleba, Lembata, NTT.
Tim kesehatan Korps Marinir TNI AL memberikan pelayanan medis dan pengobatan umum bagi para korban, selain itu juga nantinya akan dilakukan proaktif dengan cara mendatangi para korban luka ringan. Posko menempati SMPN 1 Nubatukan untuk menangani sekitar 300 pengungsi.