Mahasiswa di Malang Galang Dana untuk Penyintas Bencana NTT
Penggalangan dana untuk penyintas bencana di NTT terus bermunculan. Di Malang, mahasiswa asal NTT ikut menggalang dana di jalan-jalan utama kota itu.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Puluhan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur di Kota Malang, Jawa Timur, menggalang bantuan untuk korban bencana alam. Mereka ingin menggerakkan solidaritas masyarakat untuk membantu saudara-saudaranya yang tengah terkena musibah bencana alam.
Banyak mahasiswa asal NTT kuliah di Kota Malang. Mereka tersebar di kampus negeri dan swasta, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Kanjuruhan Malang, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana, dan Universitas Katolik Widya Karya.
Mulai Selasa (6/4/2021) siang, puluhan mahasiswa dari berbagai elemen turun ke jalan menggalang bantuan. Mereka ada di sekitar Jalan Dieng, Jalan Veteran, dan Jalan Galunggung. Mereka mahasiswa asal NTT yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lembata Malang (Aman)
”Kami menggalang bantuan dari para pengguna jalan di Malang. Harapannya banyak warga terketuk membantu saudara-saudara di NTT yang tengah menderita akibat bencana alam,” kata Ito Mesu (21), mahasiswa jurusan Akuntansi Universitas Negeri Malang.
Ito berasal dari Kabupaten Ende yang tidak terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan badai siklon. Namun, banyak kawan-kawan kuliahnya terdampak bencana.
”Banyak juga saudara-saudara kami yang rumahnya hancur tersapu bencana. Itu sebabnya, kami berusaha membantu mereka dengan semampu yang kami bisa,” katanya saat mengumpulkan sumbangan di Jalan Dieng.
Yolanda, mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Merdeka Malang, juga ikut mengumpulkan sumbangan di Jalan Dieng. Dia mengatakan, turun ke jalan untuk turut meminimalkan derita penyintas bencana. ”Kami di Malang ini tinggal dengan enak. Namun, saudara-saudara kami di sana kesusahan,” kata Yolanda.
Kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana di NTT juga dilakukan di Jalan Veteran dan Jalan Galunggung. Antoni Alexander, mahasiswa semester 6 Jurusan Teknik Informatika Universitas Widyagama, mengatakan, banyak saudaranya terdampak bencana. Bahkan, ada beberapa orang yang rumahnya rata akibat terjangan banjir bandang.
Menurut Antoni, dirinya dan kawan-kawannya akan terus menggalang dana selama dibutuhkan. ”Setidaknya minimal dalam seminggu ini, kami akan terus mengumpulkan bantuan.
”Nanti setelah donasi terkumpul, kami akan salurkan melalui senior-senior kami yang saat ini ada di Lembata. Mereka membuka posko di sana,” katanya.