Wakil Presiden Imbau Pedagang Pasar Rakyat Manfaatkan Teknologi
Pengelola pasar perlu membangun aplikasi pangkalan data untuk memfasilitasi para pedagang guna masuk ke pasar daring. Pemda juga mesti berperan aktif memberikan afirmasi kebijakan yang dibutuhkan untuk mendukungnya.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengimbau para pedagang pasar rakyat untuk belajar memanfaatkan teknologi dalam berjualan. Digitalisasi di pasar rakyat cepat atau lambat pasti akan terjadi sehingga para pedagang perlu beradaptasi agar bisa bertahan.
Hal itu disampaikan Ma’ruf ketika meresmikan Pasar Rakyat Kota Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (6/4/2021). Ma’ruf mengatakan, pergeseran dan perkembangan zaman telah memengaruhi perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja. Kondisi tersebut harus menjadi perhatian bersama.
Kata Ma’ruf, hal itu tidak hanya akibat pembatasan mobilitas masyarakat karena pandemi Covid-19, tetapi juga faktor perkembangan teknologi. Kemudahan yang ditawarkan teknologi digital dan perdagangan elektronik membuat peran pasar rakyat di wilayah perkotaan menjadi berkurang.
”Perubahan akibat perkembangan zaman tidak bisa dihentikan. Untuk bisa bertahan, diperlukan adaptasi dan kemauan untuk terus belajar. Digitalisasi di pasar rakyat cepat atau lambat pasti akan terjadi. Untuk itu, para pedagang perlu belajar memanfaatkan teknologi yang ada,” kata Ma’ruf di Padang Pariaman.
Selain pedagang, lanjut Wapres, pengelola pasar juga perlu membangun aplikasi pangkalan data untuk memfasilitasi para pedagang untuk masuk ke pasar daring. Pemda juga mesti berperan aktif memberikan afirmasi kebijakan yang dibutuhkan untuk mendukungnya.
Digitalisasi di pasar rakyat cepat atau lambat pasti akan terjadi. Untuk itu, para pedagang perlu belajar memanfaatkan teknologi yang ada.
Ma’ruf menyebutkan, peresmian Pasar Rakyat Kota Pariaman adalah bagian dari program lintas kementerian, yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian PUPR, serta Kementerian Koperasi dan UKM, dalam Program Nasional Revitalisasi Pasar Rakyat di seluruh Indonesia. Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk terus membangun dan merevitalisasi pasar rakyat untuk memberikan akses kepada pedagang, terutama UMKM.
Menurut Wapres, program revitalisasi pasar rakyat sangat bermanfaat untuk memulihkan ekonomi karena dilakukan secara padat karya. Dengan selesainya revitalisasi ini, Ma’ruf berharap Pasar Rakyat Kota Pariaman mampu menjadi motor penggerak perkembangan UMKM di Kota Pariaman.
”UMKM harus kita gerakkan dan juga untuk produk dalam negeri. Presiden sudah minta kita semua gunakan produk dalam negeri. Pelaku UMKM harus dipastikan menjadi pengisi, setidaknya 360 unit kios di pasar ini, kalau bisa seluruhnya,” ujar Wapres.
Pasar Rakyat Kota Pariaman, kata Ma’ruf, punya jejak sejarah panjang sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda. Nilai sejarah ini menjadi modal revitalisasi pasar yang diselaraskan dengan aspek lingkungan dan nilai-nilai kearifan.
Pasar ini juga berada di lokasi strategis, di kawasan destinasi wisata Pantai Gandoriah. Karena itu, Pasar Rakyat Kota Pariaman berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata belanja, khususnya untuk produk khas daerah dan wisata kuliner.
Wapres melanjutkan, selain revitalisasi berupa pembangunan fisik, revitalisasi manajemen, sosial, dan ekonomi juga perlu dilakukan. Pasar Rakyat Pariaman harus mampu menjadi pasar yang sehat, bersih, aman, dan tertata agar mampu bersaing dengan pasar-pasar lainnya.
”Pemerintah daerah dan pengelola harus melakukan revitalisasi manajemen dalam tata niaga dan pelayanan pasar. Inti aktivitas ini bermuara pada revitalisasi ekonomi untuk meningkatkan pendapatan para pedagang,” ujarnya.
Selain itu, Wapres juga mendorong pemda aktif menyosialisasikan vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang pasar sebagai target penerima vaksin Covid-19. Vaksinasi ini selain menjaga lingkungan pasar, juga dalam rangka mencapai herd immunity sebagai upaya negara bebas dari pandemi Covid-19.
”Kami minta semua terapkan protokol kesehatan secara ketat, mematuhi PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), dan mengikuti vaksinasi. Ini untuk kemaslahatan masyarakat Indonesia. Hal ini penting untuk membangun geliat perekonomian daerah melalui transaksi perdagangan masyarakat yang sejalan dengan penerapan protokol kesehatan,” ujar Wapres.
Revitalisasi
Berdasarkan data Kementerian PUPR, Pasar Rakyat Kota Pariaman terdampak gempa pada 2009 dan diperparah gempa tahun 2016. Pasar ini dirobohkan dan dibangun kembali akhir Desember 2019 dengan luas bangunan 10.899 meter persegi di area 4.565 meter persegi.
Bangunan pasar didesain tahan gempa serta memiliki shelter untuk berlindung saat terjadi tsunami. Bangunan memiliki 362 kios dan area yang bisa menampung 200 los sehingga dapat menampung 562 pedagang. Anggaran biaya pembangunan Rp 92 miliar.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan, Pasar Rakyat Kota Pariaman yang rusak ini dibangun tahun 1980-an. Bangunan itu terdampak gempa tahun 2009 dan tidak pernah diperbaiki. ”Melihat kondisi pasar tidak kondusif, sedangkan keuangan daerah terbatas, kami usulkan ke presiden untuk membantu pembangunan pasar,” kata Genius.
Selain tahan gempa dan punya shelter tsunami, Genius menjelaskan, bangunan pasar juga menggunakan konsep green building, yaitu hemat listrik dan lebih sejuk. Namun, masih ada kekurangannya, yaitu tidak ada pasar basah (pasar bahan makanan).
”Kami usulkan ke Kementerian Perdagangan untuk bangun pasar basah. Pasar yang bagus saat ini dilengkapi pasar basah sehingga kebersihan, higienitas, dan pelayanan terhadap publik lebih meningkat,” ujar Genius.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, di Sumbar ada 516 pasar rakyat. Dari jumlah itu, yang kualitas bangunannya memenuhi persyaratan hanya 24 persen. Sisanya, kondisinya tidak memadai sehingga pelayanan dan kegiatan ekonomi belum optimal. Sementara kondisi keuangan daerah terbatas.
”Kami mohon dukungan ke Wapres dan kementerian untuk membantu, cukup lima pasar untuk tahun 2021,” kata Mahyeldi. Lima pasar itu adalah Pasar Serikat C di Tanah Datar, Pasar Raya Padang Fase VII di Padang, Pasar Koto Baru di Tanah Datar, Pasar Bawah Bukittinggi di Bukittinggi, dan pasar basah Pasar Rakyat Kota Pariaman.