Pascateror di Makassar dan Jakarta, Ridwan Kamil Jamin Keamanan Ibadah Paskah di Jabar
Pascaaksi teror di Makassar dan Jakarta, pengamanan obyek vital di Jawa Barat diperketat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjamin keamanan ibadah Paskah dan meminta umat Kristiani tidak takut menjalankannya.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pascateror di Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Markas Besar Polri, DKI Jakarta, pengamanan obyek vital di Jawa Barat diperketat. Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta umat Kristiani tidak takut menjalankan ibadah Paskah. Ia telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjamin keamanan peribadatan tersebut.
Kamil mengecam keras bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), dan penembakan di Mabes Polri, DKI Jakarta, Rabu (31/3/2021). Menurut dia, teror itu menjadi peringatan sekaligus tantangan untuk selalu waspada.
”Saya menjamin keamanan. Nanti, pada hari Paskah, silakan umat Kristiani untuk tidak takut melakukan kegiatan peribadatan karena Polisi dan TNI memperkuat pengamanan di titik yang diperlukan,” ujarnya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (1/4/2021).
Umat Kristiani akan menjalani ibadah Jumat Agung pada Jumat (2/4/2021) dan Paskah dua hari setelahnya. Pengamanan gereja-gereja yang menggelar peribadatan itu akan ditambah.
Tidak hanya rumah ibadah, keamanan di sejumlah kantor pemerintahan dan markas kepolisian juga ditingkatkan. Hal ini untuk mengantisipasi rentetan aksi teror tidak terulang.
”Titip ke masyarakat agar tetap tenang. Kita lawan benih-benih terorisme ini dengan deteksi dini di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Menurut Kamil, deteksi dini itu dapat dimulai dengan mengintensifkan komunikasi antarwarga. Selain itu, ia juga meminta masyarakat mengaktifkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.
Kalau ada kawan yang perilakunya diduga melenceng dari norma, mari rangkul dengan silih asah, silih asih, dan silih asuh.
”Hal itu kita perkuat. Kalau ada kawan yang perilakunya diduga melenceng dari norma, mari rangkul dengan silih asah, silih asih, dan silih asuh,” ujarnya.
Kamil berharap, situasi kondusif di Jabar tidak terganggu dengan aksi teror. Dengan demikian, pemerintah bisa fokus membangun daerah yang sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Bandung tersebut juga meminta aparat kepolisian mengungkap aksi teror dengan tuntas. Menurut dia, Indonesia lahir dari keberagaman sehingga sampai kapan pun akan tetap beragam.
”Lawan semua upaya yang ingin memecah belah kerukunan kita. Semoga kita selalu membela Pancasila yang menjadi dasar hidup harmoni dalam keberagaman,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan, pimpinan Polri telah menginstruksikan untuk meningkatkan pengamanan di obyek vital, termasuk rumah ibadah. Hal ini menyusul aksi teror di Makassar dan DKI Jakarta.
”Semua tempat-tempat ibadah mendapatkan pengawalan ekstra ketat. Semua yang masuk dan keluar akan kami periksa. Kami juga akan menyisir area tempat ibadah dan obyek vital untuk memastikan aman terkendali,” ujarnya.
Penggeledahan
Sementara itu, dari penggeledahan rumah terduga teroris di Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jabar, oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, ditemukan sejumlah barang, di antaranya busur, 25 anak panah, senjata tajam, katapel, dan batu gotri. Kepala Polresta Bandung Komisaris Besar Hendra Kurniawan menuturkan, rumah itu dihuni oleh warga berinisial HN bersama istrinya.
”Proses lebih lanjut ditangani oleh Densus 88,” ujarnya. Dari pengakuan sejumlah warga setempat, HN dan keluarganya mengontrak rumah tersebut sejak pertengahan tahun lalu.
Hendra menuturkan, penggeledahan itu berkaitan dengan penangkapan terduga teroris di Jakarta, Rabu pagi. Namun, ia belum dapat memastikan apakah HN satu jaringan dengan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.