Penangkapan Dua Terduga Teroris di Jawa Timur Terkait Bom Katedral Makassar
Keamanan dan kewaspadaan di Jawa Timur harus ditingkatkan terkait teror bom di Gereja Katedral Makassar. Di Jatim baru saja ditangkap dua terduga teroris yang terindikasi akan berbuat teror seperti di Makassar.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap dua terduga teroris di Tulungagung dan Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (30/3/2021). Dua orang yang tertangkap diduga terkait dengan peristiwa teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021).
Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial NMR di Tulungagung, Selasa menjelang pukul 15.00 WIB. Dari lelaki itu, petugas menyita barang bukti senjata rakitan. Beberapa jam kemudian, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial LAM di Nganjuk dengan barang bukti buku fikih jihad. Kedua terduga teroris diyakini terlibat dalam jaringan terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
”Keduanya terindikasi akan berbuat teror,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Gatot Repli Handoko di Surabaya, Rabu (31/3/2021).
Dari penyelidikan sementara, NMR dan LAM memiliki keterkaitan dengan horor berdarah di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus (Katedral) Makassar seusai perayaan Minggu Palma itu. Teror di Makassar terindikasi akan dilakukan di Jatim. Padahal, Jatim punya pengalaman traumatis oleh serangan teror bom pada 13-14 Mei 2018 yang menewaskan hampir 30 jiwa.
Di Surabaya, bom meledak di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, dan Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya. Bom juga meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.
Menurut Gatot, penangkapan itu salah satu pencegahan atau antisipasi teror bom di Jatim. Tim terpadu Densus 88, Polda Jatim, dan intelijen terus mengembangkan penyelidikan untuk menekan potensi terjadinya teror. Apalagi, aparatur juga masih berjibaku dengan penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 yang telah setahun lebih menyerang dan belum mereda.
Sejak teror bom di Makassar itu, Polda Jatim telah mengirimkan instruksi ke seluruh resor, sektor, dan subsektor untuk peningkatan kewaspadaan dan kesiagaan. Selain itu, ada peningkatan penjagaan di obyek vital dan tempat ibadah, terutama gereja.
Keduanya terindikasi akan berbuat teror. (Gatot Repli Handoko)
Apalagi saat ini menjadi masa pekan suci jelang Paskah. Di gereja-gereja tetap diadakan misa atau ibadat dengan pembatasan kehadiran dan penerapan protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19. Peribadatan juga diadakan secara dalam jaringan atau daring (online) internet seperti setahun terakhir karena wabah.
Dalam tradisi Katolik, sepekan sampai Minggu Paskah (4/4/2021) merupakan pekan suci. Besok ada perayaan Kamis Putih. Lusa peringatan Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung. Tulat atau tiga hari dari sekarang peringatan Sabtu Suci, sedangkan tubin Minggu Paskah.
Melalui akun media sosial, Gereja Hati Kudus Yesus (Katedral) Surabaya mengumumkan jadwal misa daring. Misa Kamis Putih diadakan pukul 18.00 WIB. Ibadat Jumat Agung diadakan pukul 15.00 WIB. Misa Vigili Sabtu Suci berlangsung pukul 18.00 WIB. Misa Minggu Paskah berlangsung pukul 08.00 WIB.
Secara terpisah, Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Jhonny Edison Isir mengatakan, peningkatan penjagaan terhadap obyek vital dan tempat ibadah terus ditempuh, terutama mencegah berulangnya teror bom Makassar di daerah lain, khususnya di Surabaya.
”Patroli dan koordinasi dengan seluruh pihak ditempuh untuk menekan potensi terjadinya teror,” kata Edison Isir. Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan serta aparatur pemerintah secara terpadu akan bekerja sama meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan.