Rumah Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Digeledah
Polisi menggeledah rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Penggeledahan juga dilakukan di rumah orangtua terduga pelaku, di kawasan yang sama.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, digeledah aparat keamanan, Senin (29/3/2021). Penggeledahan juga dilakukan di rumah orangtua terduga pelaku, masih di kawasan yang sama.
Rumah yang digeledah berada di kawasan padat penduduk, di utara Kota Makassar, tepatnya di Jalan Tinumbu Lorong 132, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala. Rumah ini berupa rumah petak yang terdiri atas dua kamar. Bagian sisi kanan ditempati salah satu terduga pelaku, yang dikenal warga bernama Lukman.
Petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang dari rumah kontrakan tersebut. Beberapa benda diurai dan diledakkan. Penggeledahan berlangsung sejak Senin pagi hingga siang. Penggeledahan ini mendapat perhatian warga sekitar yang berkumpul di beberapa titik.
Dari rumah Lukman, penggeledahan dilakukan di rumah ibunya, yang terpaut jarak kurang dari 500 meter. Hingga menjelang sore, penggeledahan masih berlangsung.
Nuraini, Ketua RT 001 RW 001, Kelurahan Bunga Ejaya, mengatakan, saat kecil, Lukman tinggal di Kabupaten Maros, Sulsel, bersama orangtuanya. Di Tinumbu adalah rumah kakek dan nenek dari pihak ibunya. Lukman adalah anak pertama dari dua bersaudara.
”Ayahnya meninggal saat Lukman masih berusia sekitar 3 tahun dan ibunya membawanya tinggal di rumah kakeknya. Lalu, ibunya kemudian membangun rumah tak jauh dari rumah kakeknya. Saat sudah menikah, Lukman mengontrak rumah petak dan masih di dekat situ juga,” kata Nuraini.
Menurut Nuraini, kabar bahwa Lukman menjadi pelaku bom bunuh diri cukup mengejutkan warga. Walau selama ini tidak cukup dekat dengan warga, Lukman dikenal baik.
”Yang saya tahu, sejak dewasa, dia ikut kelompok semacam pengajian. Sejak saat itu, dia sudah tidak terlalu bergaul dengan tetangga. Saya sering mendengar dia pergi ke perkumpulan. Beberapa kali saya tanya ibunya apa pekerjaannya, tetapi hanya dijawab wiraswasta,” ujar Nuraini.
Informasi lain menyebutkan, Lukman pernah bekerja sebagai kurir pengantar barang. Salah satu pengusaha yang menjual pakaian Muslim dan membuka penjualan daring mempekerjakan Lukman sebagai kurir.
Lukman disebut sering minta izin, terutama pada hari Minggu, untuk mengikuti pengajian. Belakangan, diketahui Lukman ikut dalam pengajian kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Perumahan Villa Mutiara, Makassar, yang digerebek aparat Densus 88 Polri pada awal Januari lalu. Pada Agustus lalu, Lukman menikah dan hingga kini belum diketahui data persis istrinya.
Dalam keterangan kepada wartawan di Makassar, Minggu (28/3/2021) malam, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo menyebut pelaku bom bunuh diri di gerbang Katedral Makassar dua orang, laki-laki dan perempuan. Pelaku laki-laki disebut berinisial L, yang kemudian diketahui sebagai Lukman. Namun, identitas pelaku perempuan belum disebutkan.