Kota Pontianak Targetkan Vaksinasi 2.000 Orang Per Hari
Seiring adanya sentra pelayanan vaksinasi, Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalbar, menargetkan penyuntikan mencapai 2.000 orang per hari. Target penyelesaian vaksinasi pelayanan publik selambatnya pada Juli.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 bisa mencapai 2.000 orang per hari. Target tersebut ditetapkan seiring beroperasinya sentra pelayanan vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu, Senin (29/3/2021), menuturkan, target sekitar 2.000 suntikan per hari dipatok seiring penambahan sentra layanan vaksinasi. Baru-baru ini, Dinkes Kota Pontianak membuka sentra pelayanan vaksinasi di Pontianak Convention Center (PCC) khususnya untuk pelayanan publik dan guru.
Handanu melanjutkan, pada awal Maret, vaksinasi hanya berkisar 1.000-1.100 suntikan per hari, dan kini mencapai 2.000 per hari. Hanya, angkanya masih berfluktuasi. Namun, secara umum berkisar 1.600-2.000 suntikan per hari di Pontianak. Selain puskesmas, rumah sakit, dan klinik, percepatan vaksinasi didukung sentra layanan vaksinasi di PCC.
”Dengan adanya penambahan sentra seperti di PCC ada dampaknya. Selain adanya penambahan sentra, animo masyarakat juga tinggi,” ujar Handanu.
Menurut Handanu, jejaring di rumah sakit swasta juga dioptimalkan, seperti misalnya di Rumah Sakit Santo Antonius Pontianak. Rumah sakit tersebut sudah melakukan vaksinasi sesuai tahapan, mulai dari tenaga kesehatan, hingga lansia dan petugas pelayanan publik.
”Ini salah satu bentuk partisipasi sektor swasta dalam memberikan vaksinasi. Vaksinasi ini tidak mungkin bisa hanya dilakukan pemerintah,” ujar Handanu.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, saat meninjau vaksinasi di Rumah Sakit Santo Antoius, Senin pagi, menuturkan, sasaran vaksinasi pagi itu, petugas pelayanan publik di gereja dan pelayanan publik lainnya sekitar 300 orang. ”Ini untuk mempercepat vaksinasi bagi mereka yang sangat dekat dengan masyarakat dalam pelayanannya,” ujar Edi.
Handanu menuturkan, hingga Senin (29/3), vaksinasi di Kota Pontianak untuk pelayanan publik, yakni aparatur sipil negara, TNI-Polri, dan pendidik, serta kalangan lansia, telah mencapai 11.436 orang atau sekitar 32,32 persen dari total sasaran. Target penyelesaian vaksinasi petugas pelayanan publik, yakni selambatnya pada Juli.
Sosialialisasi kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas juga terus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya vaksinasi. Edukasi dilakukan hingga ke lingkup yang lebih kecil, yakni RT/RW. Peran komunitas juga penting.
Sosialisasi kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan di tingkat puskesmas juga terus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya vaksinasi. (Sidig Handanu)
Pantauan Kompas, pada Jumat (26/3) lalu, Dinkes Provinsi Kalbar kembali mendapatkan vaksin. Jenis vaksin yang tiba Jumat pekan lalu AstraZeneca berjumlah 500 ”vial” vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, menuturkan, berdasarkan surat dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, vaksin AstraZeneca yang tiba tersebut semuanya untuk Kepolisian Daerah Kalbar.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak Agus Fitriangga, menuturkan, edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi perlu terus dilakukan. Hal itu untuk menghindari kesimpangsiuran informasi di masyarakat.
Peran tiap-tiap unsur perlu terus diintensifkan untuk mengedukasi masyarakat. Sebagai contoh, remaja dan unsur masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga tokoh masyarakat. Dengan begitu, sosialisasi bisa lebih massif.