Nekat Piknik di Masa Pandemi, 19 Orang di Tegal Terpapar Covid-19
Saat wabah belum terkendali, puluhan anggota kelompok senam asal Tegal, Jateng, berpiknik ke luar kota. Sepulangnya dari piknik, belasan orang di antara mereka dinyatakan positif Covid-19 dan satu orang meninggal.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Nekat berwisata saat pandemi, 19 anggota kelompok senam asal Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Seorang di antaranya meninggal lantaran memiliki penyakit penyerta.
Pada Kamis (11/3/2021), 60 anggota kelompok senam itu piknik ke Purbalingga. Mereka tamasya memakai satu bus, satu mobil pribadi, dan satu sepeda motor.
Saat hendak berangkat, dua orang mengeluh sakit. Seorang demam, sedangkan seorang lainnya batuk dan flu. Namun, keduanya tetap ikut berangkat dengan alasan sudah telanjur membayar.
”Saya sudah mewanti-wanti warga tidak ke luar kota kalau tidak ada kepentingan mendesak. Kalau tahu ada kegiatan seperti itu, sudah pasti saya larang sebelum berangkat,” kata Kepala Desa Penusupan Guntur Zagiyat Yudiansyah, Sabtu (27/3/2021).
Guntur mengatakan, ia baru mengetahui kabar terkait piknik itu dari unggahan salah satu warga di media sosial. Menurut Guntur, warga juga tidak melapor kepadanya setelah pulang dari piknik. Padahal, dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di Desa Penusupan, masyarakat yang datang dari luar kota harus melapor kepada Satuan Tugas Covid-19 desa.
Pada Sabtu (20/3/2021), salah satu anggota senam itu, W (40), mengeluhkan batuk, flu, dan lemas. Pihak keluarga kemudian membawa W berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Soeselo, Slawi.
Di rumah sakit tersebut, W dites usap kemudian dinyatakan positif Covid-19. Setelah dirawat selama lima hari, W yang memiliki penyakit penyerta berupa diabetes melitus dan coagulopathy itu meninggal.
Sesaat setelah mengetahui W terpapar Covid-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal langsung melakukan pelacakan kontak. Dalam sepekan terakhir, 66 orang yang merupakan kontak erat W dites usap untuk mendeteksi penularan. Hasilnya, 18 orang positif Covid-19. Sebanyak empat orang negatif Covid-19 dan sisanya masih menunggu hasil laboratorium.
”Dari 18 orang positif tersebut, tujuh orang dirawat di RSUD dr Soeselo dan seorang dirawat di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Tegal. Sepuluh orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” ujar juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro.
Menurut Joko, pihaknya akan terus melakukan pelacakan kontak erat dari warga yang ikut dalam rombongan. Sembari menunggu giliran dan menunggu hasil tes usap, warga diminta menjalani isolasi mandiri.
Selama menjalani isolasi, warga akan dijaga ketat anggota satgas Covid-19 desa. Bantuan bahan makanan juga sudah disalurkan kepada warga untuk menunjang kenyamanan proses isolasi mandiri.
Hingga Jumat, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal sebanyak 5.169 orang. Dari jumlah tersebut, 182 orang merupakan kasus aktif dan 216 meninggal.
Kejadian serupa
Pekan lalu, kejadian serupa terjadi di Kecamatan Margadana, Kota Tegal. Sepasang suami istri, S (50) dan M (49), meninggal setelah terpapar Covid-19. Sebelumnya, kedua orang tersebut mengikuti reuni di sejumlah kota. Dalam tiga minggu berturut-turut, S dan M pergi reuni ke Tangerang, Bandung, dan Semarang.
”Sepulang dari Semarang, S mengeluhkan sesak napas. Karena kondisinya semakin memburuk, S dibawa ke rumah sakit dan dites usap. Hasilnya positif Covid-19 kemudian kami tes orang-orang yang berkontak dengannya,” kata Kepala Puskesmas Margadana Wahidin.
Menurut Wahidin, pihaknya telah melakukan tes usap pada 18 orang yang berkontak dengan S, termasuk anak dan tetangga yang mengantar ke rumah sakit. Dari hasil tes usap, dua orang dinyatakan positif, yakni M dan salah satu anak mereka.
Belum sampai satu hari dirawat, S meninggal. M menyusul suaminya meninggal tiga hari kemudian karena diketahui memiliki penyakit penyerta, diabetes melitus. Sementara salah satu anak yang juga dinyatakan positif menjalani isolasi mandiri di rumah.
Wahidin menungkapkan, pihaknya sudah berupaya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama yang baru pulang dari luar kota untuk melapor kepada satgas Covid-19 kelurahan. Untuk mendeteksi penyebaran Covid-19, mereka yang pulang dari luar kota akan dites usap.
Hingga Jumat, Kota Tegal mencatatkan 2.878 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, 306 orang merupakan kasus aktif dan 256 orang meninggal.