Kuota Vaksin Terbatas, Vaksinasi di Purwakarta Dilanjutkan Pertengahan April
Kuota vaksin yang didapat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, jumlahnya masih terbatas. Vaksinasi untuk warga lansia, guru, dan masyarakat umum bakal dilanjutkan pada pertengahan April.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Kuota vaksin yang didapat Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, jumlahnya masih terbatas. Untuk itu, vaksinasi bagi lansia, guru, dan masyarakat umum bakal dilanjutkan pertengahan April.
Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Iyus Permana, Minggu (21/3/2021), mengatakan, stok persediaan vaksin di wilayah ini sudah habis digunakan seluruhnya. Hingga kini, total dosis yang telah diterima sebanyak vaksinasi sebanyak 13.499 dosis.
Pada tahap awal dosis pertama telah diberikan kepada 8.893 orang, dengan rincian 3.984 orang tenaga kesehatan dan 4.909 orang petugas publik. Dosis kedua telah diberikan kepada 4.606 orang.
Kami berharap bisa mendapatkan vaksin segera untuk lansia, guru, dan tenaga kependidikan, yang saat ini tahap pendataan. (Iyus Permana)
Pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin selanjutnya agar penyuntikan bisa dikebut segera. Kuota vaksin yang telah diajukan sekitar 6.000 hingga 7.000 dosis yang dijadwalkan datang pada awal April 2021.
”Kami berharap bisa mendapatkan vaksin segera karena selanjutnya, kami memprioritaskan warga lansia, guru, dan tenaga kependidikan. Saat ini, pendataan untuk lansia masih berlangsung,” kata Iyus.
Iyus menargetkan agar guru dan tenaga kependidikan bisa divaksinasi segera sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto sebelumnya menyebutkan, pihaknya sudah mengajukan ribuan nama guru dan tenaga kependidikan untuk divaksinasi, totalnya mencapai 8.200 orang. Akan tetapi, kuota yang didapat baru 1.844 orang yang akan divaksinasi secara bertahap.
Purwanto berharap agar vaksinasi untuk mereka bisa selesai lebih cepat sehingga pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan. Setelah para guru divaksinasi dosis kedua, rencana pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka semakin dimantapkan.
Awal pelaksanaannya dilakukan pada tiga kecamatan, yakni Kecamatan Maniis, Sukasari, dan Kiarapedes. Ketiganya berjarak lebih dari 35 kilometer dari pusat Kabupaten Purwakarta. Mereka berbatasan langsung dengan daerah lain di Jabar.
”Ini merupakan upaya untuk mempercepat normalisasi pembelajaran siswa. Jika uji coba ini berhasil, secara bertahap akan diterapkan di semua sekolah di Purwakarta,” kata Purwanto.
Tatap muka
upati Purwakarta Anne Ratna Mustika sebelumnya menyampaikan, pihaknya bakal membuka pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru atau Juli 2021. Selain vaksinasi, syarat zonasi risiko penyebaran Covid-19 juga menjadi pertimbangan yang menentukan sekolah boleh dibuka atau tidak. Vaksinasi kepada para tenaga kependidikan menjadi nilai tambah pertimbangan.
Pembukaan sekolah wajib melalui prosedur ketat yang ditetapkan. Sedikitnya ada sebelas indikator yang wajib dipenuhi, misalnya sarana sanitasi, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan tes kesehatan tenaga kependidikan. Seluruh variabel harus dipenuhi untuk mendapatkan izin membuka pembelajaran tatap muka.
Tak hanya guru, sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata akan disuntik vaksin secara bertahap. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta Acep Yuli Mulya menuturkan, pihaknya mendorong agar pelaku usaha pariwisata untuk menjadi penerima vaksin Covid-19 pada tahap kedua.
Jumlahnya sebanyak 115 dari 500 orang pelaku usaha wisata. Ke depan, dia berharap supaya semua nama yang diajukan bisa segera mendapatkan vaksinasi.
Menurut Acep, vaksinasi pada seluruh pelaku usaha pariwisata turut meningkatkan optimisme pengunjung agar semakin yakin untuk mendatangi destinasi secara langsung. Sebab, mereka akan merasa aman saat berkunjung ke lokasi yang para petugasnya sudah divaksin dan protokol kesehatan tetap berjalan dengan baik.