Pedagang Pasar dan Pegiat Pariwisata di Cirebon Antusias Divaksin
Pedagang pasar dan pegiat pariwisata di Cirebon, Jawa barat, antusias menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Vaksinasi tersebut diharapkan mencegah penyebaran virus korona baru sekaligus menggeliatkan perekonomian.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Pedagang pasar dan pegiat pariwisata di Cirebon, Jawa barat, antusias menjalani vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Vaksinasi tersebut diharapkan mencegah penyebaran virus korona baru sekaligus menggeliatkan perekonomian di tengah pandemi.
Di Pasar Pagi, Kota Cirebon, Rabu (17/3/2021), vaksinasi diikuti 139 pedagang dan petugas pasar. Padahal, petugas hanya memprediksi 130 sasaran vaksinasi. Kegiatan berjalan lancar meskipun seorang pedagang sempat pingsan karena kelelahan. Pemeriksaan tekanan darah dan saturasi oksigen pedagang itu normal.
Kepala Unit Pasar Pagi Heryani mengatakan, sepekan sebelum vaksinasi, Puskesmas Pamitran telah menyosialisasikan pentingnya vaksinasi Covid-19. Itu sebabnya, antusiasi pedagang cukup tinggi. “Dengan vaksinasi, diharapkan aktivitas jual beli lebih nyaman. Tentu saja dengan protokol kesehatan,” katanya.
Di kios pedagang sayuran, ikan, daging, misalnya, terpasang plastik yang memisahkan penjual dan pembeli. Wastafel portabel juga terpasang di beberapa sudut pasar. Warga yang tidak mengenakan masker dilarang masuk pasar.
Menurut Heryani, vaksinasi terhadap pedagang dan penegakan protokol kesehatan diharapkan meningkatkan kunjungan pembeli. Sebelum pandemi, sekitar 2.000 orang memadati pasar di pusat kota tersebut. Kini, jumlah pengunjung anjlok di bawah 50 persen. “Dengan vaksin ini semoga perekonomian bangkit lagi,” ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cirebon, pedagang pasar termasuk kelompok prioritas penerima vaksin bersama guru, tokoh agama, keamanan, warga lanjut usia, dan aparatur sipil negara. Sasaran vaksinasi untuk pedagang pasar mencapai 1.711 orang.
Adapun sasaran vaksinasi tahap kedua berjumlah 20.949 orang. Ini belum termasuk warga lansia 34.812 jiwa. Padahal, jumlah vaksin yang tersedia hingga kini hanya 3.650 vial atau menyasar 18.250 jiwa.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, pihaknya telah mengajukan tambahan vaksin untuk mempercepat vaksinasi tahap kedua yang ditargetkan rampung bulan ini. “Saat ini, cakupan vaksinasi tahap kedua baru sekitar 30 persen. Kami punya dua minggu untuk mengejar 70 persen vaksinasi. Ini perlu kerja ekstra,” katanya.
Pariwisata Cirebon
Di Kabupaten Cirebon, Jabar, pegiat pariwisata juga antusias menjalani vaksinasi tahap kedua. Aston Cirebon Hotel & Convention Center menjadi hotel pertama di Cirebon yang menerima vaksin, Rabu. Sebanyak 151 orang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni, awalnya sasaran vaksinasi di Aston hanya 135 orang. Namun, ternyata, 151 orang bersedia divaksin. “Pegiat pariwisata yang lain juga akan dapat giliran,” ucapnya.
General Manager Aston Cirebon Hotel dan Convention Center Niken Damayanti mengapresiasi upaya Pemkab Cirebon memberikan vaksinasi kepada pegiat pariwisata. “Dengan vaksin, kami bisa lebih memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan. Kami juga semaksimal mungkin menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Niken berharap, vaksinasi mempercepat pemulihan sektor pariwisata di Cirebon. Pandemi setahun terakhir memukul industri perhotelan. Aston pun sempat tutup beberapa kali. “Sekarang, okupansi agak susah diprediksi. Weekend (akhir pekan) enggak jaminan (okupansi) tinggi,” katanya.
Pariwisata harus jalan supaya ekonomi bergerak. Tetapi, protokol kesehatan tetap ditegakkan
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cirebon Nana Mulyana mengatakan, sekitar 980 pegiat pariwisata bakal menerima vaksin Covid-19. Jumlah itu bisa bertambah karena belum seluruh karyawan rumah makan dan restoran terdata.
Pihaknya berharap, vaksinasi menggeliatkan sektor pariwisata di Cirebon. Tahun lalu, kunjungan pariwisata hanya sekitar 400.000 orang. Padahal, pada 2019, sekitar 2 juta wisatawan mengunjungi Cirebon. “Pariwisata harus jalan supaya ekonomi bergerak. Tetapi, protokol kesehatan tetap ditegakkan, diawasi,” katanya.