Vaksinasi Tahap Kedua di Kota Cirebon Masih 30 Persen
Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih sekitar 30 persen. Padahal, vaksinasi tahap kedua tersebut ditargetkan rampung akhir Maret 2021.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk pelayan publik di Kota Cirebon, Jawa Barat, masih sekitar 30 persen. Padahal, vaksinasi tahap kedua tersebut ditargetkan rampung akhir Maret 2021. Percepatan vaksinasi pun dilakukan dengan meningkatkan target sasaran vaksin per hari.
Upaya tersebut, antara lain, dilakukan dengan vaksinasi massal terhadap lebih dari 100 pekerja media di Gedung Radar Cirebon, Senin (15/3/2021). Pekerja media termasuk dalam kategori pelayan publik bersama aparatur sipil negara, guru, dan karyawan perbankan yang menerima vaksinasi tahap kedua.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, vaksinasi tahap kedua yang ditargetkan selesai bulan ini menyasar sekitar 24.620 orang. Hingga pekan lalu, cakupan vaksinasi bagi pelayan publik baru berkisar 30 persen. “Kami punya dua minggu untuk mengejar 70 persen vaksinasi. Ini perlu kerja ekstra,” katanya.
Untuk itu, Pemkot Cirebon bakal mempercepat vaksinasi Covid-19 dengan meningkatkan sasaran penerima vaksin dari 610 orang menjadi 2.500 – 3.000 orang per hari. Pihaknya telah meminta dinas kesehatan membuat rancangan teknis agar target tersebut terpenuhi, termasuk menambah jumlah petugas.
“Kalau jumlah orang yang divaksin masih seperti sekarang, kata Pak Gubernur (Jabar Ridwan Kamil), butuh 6 tahun selesai vaksinasi. Padahal, targetnya April 2022 semua sudah tuntas,” paparnya. Upaya lainnya adalah menyiapkan beberapa tempat vaksinasi, seperti puskesmas, kantor kecamatan, gedung perkantoran, dan perbankan.
Meski demikian, percepatan vaksinasi bisa tercapai jika pasokan vaksin dari pemerintah pusat memadai. Menurut Agus, jumlah vaksin yang tersedia hingga kini hanya 3.650 vial atau menyasar 18.250 jiwa. Adapun target vaksinasi tahap kedua adalah 24.620 orang.
Jumlah tersebut juga belum termasuk warga lanjut usia yang mencapai 34.812 jiwa. Kebutuhan vaksin untuk warga lansia sebanyak 6.963 vial. Jika digabungkan dengan kekurangan vaksin bagi pelayan publik, kebutuhannya mencapai 7.503 vial. “Kami sedang mengajukan tambahan vaksin,” ucapnya.
Kami sulit untuk WFH (bekerja dari rumah) karena harus ke lapangan, menggali fakta.
Sudirman Wamad (29), jurnalis detikcom yang bertugas di Cirebon, mengatakan, wartawan rentan terpapar Covid-19 karena harus bertemu banyak orang. “Kami sulit untuk WFH (bekerja dari rumah) karena harus ke lapangan, menggali fakta. Tapi, protokol kesehatan tetap dijalankan meskipun sudah divaksin,” katanya.
Apalagi, kasus Covid-19 di kota berpenduduk sekitar 340.000 jiwa tersebut terus meningkat. Hingga Senin, tercatat 3.957 kasus positif Covid-19 di Cirebon. Jumlah ini bertambah dibandingkan sebulan sebelumnya, yakni 3.277 kasus. Sebanyak 149 orang di antaranya meninggal dunia dan 438 orang masih menjalani isolasi.