Terkendala Teknologi, Vaksinasi Warga Lansia di Jateng Dibuat Fleksibel
Hingga Senin siang, 27.460 warga lansia di Jateng sudah divaksin dosis pertama dari total lansia sasaran vaksin 3,1 juta orang. Vaksinasi tahap II ditargetkan sepenuhnya rampung pada April 2021.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sesuai arahan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memprioritaskan warga lansia pada vaksinasi Covid-19 tahap II. Salah satu kendala yang dihadapi, para lansia belum ramah teknologi, terutama di luar Kota Semarang. Pelayanan akan didekatkan, seperti di balai desa atau balai kelurahan.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, di Kota Semarang, Senin (8/3/2021), mengatakan, pada vaksinasi tahap II terdapat perubahan kebijakan dari tingkat pusat. Apabila sebelumnya diprioritaskan untuk para pelayan publik, kini warga lansia. Vaksinasi di 35 kabupaten/kota akan terus digenjot, tetapi masih membutuhkan persiapan matang.
”Proses identifikasi warga lansia tidak semudah pelayan publik yang berbasis institusi. Perlu ada pendataan dan pencatatan lagi. Untuk (lansia) Kota Semarang sudah oke, karena aksesnya relatif mudah dan penggunaan teknologi relatif familiar. Namun, di kabupaten/kota lain tidak seperti itu. Harus secara manual,” ujar Yulianto.
Sebelumnya, di Kota Semarang, sebagai ibu kota provinsi memang ada program vaksinasi untuk warga lansia. Dari pantauan, di sejumlah puskesmas, vaksinasi bagi warga lansia dijadwalkan setiap Sabtu, tetapi pelaksanaannya fleksibel. Apabila ada warga lansia yang mendaftar di hari biasa tetap akan dilayani. Umumnya, mereka dibantu petugas karena harus didaftarkan pada tautan resmi.
Puskesmas Krobokan, Semarang Barat, misalnya, melayani lansia setiap hari, tidak hanya sehari dalam sepekan. ”Akses mereka, kan, terbatas, terutama yang tinggal sendiri. Maka itu, kami jemput bola, antara lain melalui kader dan FKK (Forum Kesehatan Kelurahan), kemudian kami bantu untuk divaksin di puskesmas,” ujar Kepala Puskesmas Krobokan Retno.
Kini, program vaksinasi bagi lansia juga akan dilakukan di 34 kabupaten/kota lain di Jateng. ”Karena aksesnya terbatas (harus manual dan dibantu), vaksinasi kepada warga lansia akan lebih didekatkan dengan tempat tinggal mereka, seperti di balai desa atau balai kelurahan. Maka, perlu persiapan-persiapan yang lebih matang,” ucap Yulianto.
Yulianto menambahkan, hingga Senin siang, sebanyak 27.460 warga lansia di Jateng sudah divaksin dosis pertama. Namun, angka tersebut hanya yang tercatat pada sistem, sedangkan jumlah di lapangan sudah melebihi itu. Adapun total lansia sasaran vaksin di Jateng sebanyak 3,1 juta orang.
Kendati prioritas vaksinasi dialihkan kepada warga lansia, pelayan publik tetap divaksin. ”Jadi, pelayan publik diprioritaskan yang berusia 50 tahun ke atas. Kalau sudah selesai dan masih ada vaksin yang tersedia, baru untuk usia yang di bawahnya. Menteri Kesehatan juga menyampaikan demikian,” tutur Yulianto.
Pada vaksinasi Covid-19 tahap II, Jateng mendapat 100.000 vial (satu vial 10 dosis) dan telah didistribusikan ke 35 kabupaten/kota. Lalu, datang lagi 55.000 vial yang didistribusikan ke kabupaten/kota, Senin (8/3/2021). Yulianto menuturkan, vaksinasi tahap II ditargetkan sepenuhnya rampung pada April 2021.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menuturkan, pelaksanaan vaksinasi tinggal didorong untuk percepatan. ”Manajemennya saja. Nanti, kami juga akan menambahkan pada laman Covid-19 terkait vaksin sehingga publik bisa tahu. Percepatan juga tergantung pada berapa vaksin yang dikirim,” ucapnya.
Menurut data corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Senin (8/3/2021) pukul 12.00, terdapat 158.396 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 6.091 dirawat, 142.326 sembuh, dan 9.979 meninggal. Ada penambahan 4.233 kasus positif dalam sepekan terakhir.