Vaksinasi Warga Lansia di Magelang dari Desa dengan Kasus Terbanyak
Vaksinasi warga lansia di Kabupaten Magelang dimulai Jumat (5/3/2021). Warga lansia yang menjadi sasaran prioritas adalah mereka yang tinggal di daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Vaksinasi bagi warga lanjut usia di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, segera dimulai, Jumat (5/3/2021). Vaksinasi akan dimulai dari warga lansia yang tinggal di dua desa dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Kabupaten Magelang.
Demikian dituturkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti, Kamis (4/3/2021). Dua desa yang memiliki jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak adalah Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran, dan Desa Borobudur di Kecamatan Borobudur. ”Di dua desa ini, kami akan melakukan vaksinasi kepada 250 warga lansia,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Magelang, jumlah warga lansia dengan umur berkisar 60-90 tahun di Kabupaten Magelang terdata 175.224 orang.
Pekan depan, vaksinasi juga akan terus dilanjutkan kepada warga lansia di semua kecamatan. Pelaksanaan vaksinasi bagi warga lansia bersamaan dengan penuntasan vaksinasi petugas pelayanan publik.
Kendati demikian, dengan jumlah warga lansia yang cukup besar, Retno memperkirakan vaksinasi bagi kelompok ini tidak mungkin tuntas dalam waktu singkat. ”Kami masih memerlukan tambahan vaksin lagi,” ujarnya.
Selain untuk kelompok lansia, tambahan vaksin juga sangat dibutuhkan untuk kelompok petugas pelayanan publik. Jumlah petugas pelayanan publik di Kabupaten Magelang terdata 42.000 orang, sedangkan vaksin yang diterima hanya cukup untuk kebutuhan dua kali vaksinasi bagi 6.000 sasaran saja.
Dengan jumlah warga lansia yang cukup besar, Retno memperkirakan vaksinasi bagi kelompok ini tidak mungkin tuntas dalam waktu singkat.
Sementara petugas pelayanan publik yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua ini, antara lain, terdiri dari semua anggota DPRD Kabupaten Magelang, kepala desa, jurnalis, polisi, dan sejumlah pelaku pariwisata.
Hingga saat ini, dari 6.000 sasaran tersebut, jumlah orang yang telah tervaksin mencapai 80,99 persen. Sama seperti pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, dari mereka yang telah divaksinasi di tahap kedua ini, tidak ada laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang cukup serius.
Pada tahap kedua ini, Retno mengatakan, pihaknya juga masih melakukan vaksinasi pada sekitar 700 tenaga di bidang kesehatan. Hingga Kamis (4/3/2021), vaksinasi bagi kelompok tersebut masih terus berjalan. Namun, capaian vaksinasi juga tetap tidak bisa mencapai 100 persen. ”Masih ada saja tenaga di bidang kesehatan yang tidak bisa divaksinasi karena termasuk dalam kelompok eksklusi,” ujarnya.
Kepala Sub-Bagian Humas Kepolisian Resor (Polres) Magelang Iptu Thohir mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi 495 polisi dan aparatur sipil negara (ASN) di Polres Magelang sudah tuntas dilaksanakan selama empat hari, yaitu pada Rabu dan Kamis (24-25 Februari 2021) serta Senin dan Selasa (1-2 Maret 2021). Vaksinasi kedua bagi mereka akan kembali diulang 14 hari setelah vaksinasi pertama.
Sejauh ini, Thohir mengatakan, pihaknya juga tidak menerima laporan KIPI yang cukup serius. ”Di Polres Magelang, kebanyakan sasaran vaksinasi bahkan tidak mengeluhkan gejala apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, vaksinasi bagi 1.600 personel militer di Akademi Militer telah dilaksanakan pada Selasa dan Rabu (2-3 Maret 2021). Vaksinasi dilakukan di Rumah Sakit Kesehatan Akmil. Selain melibatkan personel kesehatan di rumah sakit, pelaksanaan vaksinasi juga dibantu tenaga kesehatan dari Puskesmas Mertoyudan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Sejauh ini, tidak ada laporan KIPI dari semua peserta vaksinasi.