Sekitar 4,4 Juta Warga Lansia di Jabar Jadi Sasaran Vaksinasi, Pasokan Vaksin Sangat Terbatas
Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Jabar terhadap 4,4 juta warga lanjut usia tak bisa dilakukan secara menyeluruh. Pasokan vaksin sangat terbatas sehingga belum semua daerah memulai penyuntikan vaksin kepada warga lansia.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI/TATANG MULYANA SINAGA
·4 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sekitar 4,4 juta warga lanjut usia menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Jawa Barat. Namun, pasokan vaksin sangat terbatas sehingga vaksinasi tidak dapat dilakukan secara menyeluruh.
Vaksinasi tahap kedua di Jabar menyasar 6,6 juta orang. Selain untuk warga lansia, penyuntikan vaksin juga ditujukan kepada tenaga pendidik, tokoh agama, personel TNI dan Polri, pegawai pemerintah, pedagang pasar, pekerja bidang transportasi, serta petugas pelayanan publik lainnya.
Jabar membutuhkan sekitar 13,2 juta dosis vaksin pada vaksinasi tahap kedua ini. Sebab, setiap orang disuntik vaksin dua kali dengan rentang waktu 14 hari. Akan tetapi, pasokan vaksin yang diterima baru sekitar 1,14 juta dosis. Jumlah itu hanya 8,6 persen dari kebutuhan vaksinasi tahap kedua.
”Besok (Jumat) kabarnya akan datang lagi (vaksin),” ujar Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian, Kamis (4/3/2021). Namun, ia belum dapat memastikan jumlah vaksin yang akan dikirim.
Karena ketersediaan vaksin terbatas, Pemerintah Provinsi Jabar membuat prioritas untuk disuntik vaksin terlebih dahulu. Vaksinasi tahap kedua telah digelar di sejumlah kabupaten/kota sejak akhir Februari.
”Sudah dipetakan (prioritas penerima vaksin). Sasarannya warga lansia, petugas pelayanan publik, dan tenaga kesehatan yang belum divaksin,” ujarnya.
Akan tetapi, pasokan vaksin yang diterima baru sekitar 1,14 juta dosis. Jumlah itu hanya 8,6 persen dari kebutuhan vaksinasi tahap kedua.
Sejumlah tenaga kesehatan di Jabar terkendala mengikuti vaksinasi tahap pertama. Mereka tidak memenuhi syarat karena tekanan darah tinggi dan mempunyai komorbid atau penyakit penyerta.
Vaksinasi tahap kedua dilakukan bertahap dan ditargetkan rampung akhir Maret. Pemprov Jabar menargetkan penyuntikan vaksin kepada 36 juta warganya dalam satu tahun untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Marion mengatakan, pihaknya telah menyusun skema vaksinasi, baik di fasilitas kesehatan (faskes) maupun di gedung tertentu dalam vaksinasi massal. Mobil vaksinasi pun disiapkan untuk menjangkau warga lansia yang berdomisili jauh dari faskes.
Di Kabupaten Cirebon, vaksinasi tahap kedua belum menyasar warga lanjut usia. Mereka diperkirakan baru akan menjalani vaksinasi tahap ketiga pada April 2021.
”Vaksin yang sekarang datang tidak untuk warga lansia. Warga lansia nanti tahap ketiga karena (vaksinasi) adanya di kota besar atau ibu kota provinsi. Mudah-mudahan April sudah masuk (tahap ketiga),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni. Adapun warga lansia yang menjadi sasaran vaksinasi mencapai 216.213 orang.
Vaksin yang diterima Pemkab Cirebon dari Pemprov Jabar saat ini hanya 18.804 vial atau menyasar 94.020 orang dengan dua dosis suntikan. Adapun kebutuhan vaksin untuk tahap kedua di Cirebon mencapai 49.217 vial atau 246.085 orang dengan dua dosis suntikan. Dengan begitu, kekurangan vaksin di Cirebon mencapai 30.413 vial.
Akibat keterbatasan vaksin tersebut, vaksinasi tahap kedua belum menyasar warga lansia. Vaksinasi, antara lain, diberikan kepada 4.078 tenaga kesehatan, 5.176 aparatur sipil negara, 7.297 guru ASN, 1.465 anggota Polri, dan 1.407 anggota TNI. Jumlahnya masih bisa bertambah karena data calon penerima vaksin dari badan usaha milik daerah hingga pelaku pariwisata belum masuk.
Eni menampik jika pihaknya tidak memprioritaskan warga lansia sebagai penerima vaksin. Menurut dia, vaksinasi tahap kedua hanya menyasar pelayan publik, seperti ASN. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar untuk menambah jumlah vaksin. ”Kami tetap komunikasi dengan provinsi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menetapkan warga lansia yang berumur 60 tahun ke atas dalam kelompok prioritas penerima vaksin. Badan Pengawas Obat dan Makanan juga telah menerbitkan izin penggunaan darurat CoronaVac bagi warga lansia.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menargetkan vaksinasi untuk pelayan publik dan warga lansia rampung dua bulan ke depan. ”Lalu, Juli kita sudah bisa sekolah tatap muka. Warga yang sudah divaksinasi harus tunggu satu bulan untuk vaksin bekerja. Jadi, protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” ujarnya.
Sebelumnya, saat menghadiri uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, China, di Kota Bandung, Rabu (3/3/2021), Gubernur Jabar Ridwan Kamil berharap kebutuhan vaksin segera terpenuhi.
”Kalau rentang waktu dari orang yang disuntik vaksin pertama dan terakhir terlalu lama, kadar antibodinya jadi tidak setara. Oleh sebab itu, kecepatan penyuntikan menjadi penting,” ujarnya.