Optimalkan Vaksinasi Warga Lansia, Puskesmas di Semarang Dorong Sosialisasi
Vaksinasi warga lansia di Kota Semarang dan sejumlah daerah di Jateng dimulai. Unit-unit puskesmas di Kota Semarang mendorong sosialisasi dan pendampingan pendaftaran vaksinasi bagi warga lansia. Warga diminta bersabar.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Warga lanjut usia atau lansia menjadi salah satu kelompok sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua, selain petugas pelayanan publik. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, unit-unit puskesmas mendorong sosialisasi dan membantu warga lansia yang kesulitan mendaftar. Namun, dengan keterbatasan vaksin, warga tetap diminta bersabar.
Kepala Puskesmas Miroto, Semarang Tengah, Kota Semarang, Dien Hasanah, Rabu (3/3/2021), mengatakan, pada tahap kedua vaksinasi, pihaknya telah mendapat alokasi 600 dosis, khusus untuk suntikan pertama. Dari jumlah tersebut, hampir 40 persen sasaran merupakan warga lansia, sedangkan sisanya yakni tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan pedagang pasar tradisional.
”Yang kami utamakan, mereka yang sudah terdaftar dalam sistem. Ada satu (warga lansia) yang ditunda karena tekanan darah tinggi. Kami juga membantu warga lansia yang datang untuk mendaftar di link (resmi), terutama yang masih bingung caranya,” kata Dien.
Puskesmas Miroto pun melakukan sosialisasi kepada warga terkait vaksinasi bagi warga lansia. ”Sosialisasi kami lakukan melalui grup (aplikasi percakapan) Whatsapp, musyawarah pimpinan kecamatan dan tokoh masyarakat, kader kesehatan, PKK, forum kesehatan kelurahan, media sosial, menempel poster, dan berkeliling,” lanjutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam belum menjawab pertanyaan Kompas terkait vaksinasi bagi warga lansia saat dihubungi lewat pesan singkat. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menuturkan, Kota Semarang mendapat alokasi vaksin terbanyak pada tahap kedua, yakni 10.000 vial atau 100.000 dosis. Itu, antara lain, karena ada program vaksinasi warga lansia di kota tersebut.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu, menuturkan, sebagaimana pesan Menteri Kesehatan, masyarakat diharapkan antre dan bersabar untuk mendapat giliran vaksinasi. Pengiriman vaksin akan terus dilakukan secara bertahap. Saat ini yang menjadi prioritas penerima vaksin adalah petugas pelayanan publik dan warga lansia.
”Hari ini kami prioritaskan pada pelayanan publik dan warga lansia. Jadi, kalau ada warga lansia boleh diprioritaskan, tetapi tolong yang lain antre dulu, insya Allah tidak lama lagi vaksin akan dikirim lagi agar kita bisa melakukan percepatan,” katanya.
Pengiriman vaksin akan terus dilakukan secara bertahap. Saat ini yang menjadi prioritas penerima vaksin adalah petugas pelayanan publik dan warga lansia. (Ganjar Pranowo)
Tokoh agama
Ganjar menambahkan, vaksinasi kepada warga lansia di Jateng telah dimulai. Selain di Kota Semarang, dilakukan pula di beberapa daerah lain, seperti Kabupaten dan Kota Solo. Adapun vaksinasi di pasar tradisional, yang diprioritaskan ialah pedagang yang merupakan warga lansia.
”Kemarin para tokoh agama juga kontak ke saya minta dibantu. Dari sekian list yang masuk itu dipilih. Mohon maaf, kami bantu, tetapi yang warga lansia dulu. Kemarin, tokoh agama yang warga lansia bisa didahulukan. Sudah ada dari Majelis Ulama Indonesia, Gus Mus (KH Mustofa Bisri) juga sudah. Ada biksu, romo, dan pendeta kami vaksin. Jadi, urut-urutan prioritasnya itu,” katanya.
Sebelumnya, Yulianto Prabowo mengatakan, total ada sekitar 3,2 juta warga lansia di Jateng yang menjadi sasaran vaksinasi. Mereka nantinya akan menjadi prioritas bersama 2,1 juta pelayan publik dalam proses vaksinasi tahap kedua. Namun, saat ini, baru tiba 1 juta dosis di Jateng pada vaksinasi tahap kedua.
”Total warga lansia dan pelayan publik di Jateng ada sekitar 5,3 juta orang. Tapi, sekali lagi, karena vaksin yang ada baru sebagian kecil, jadi tidak bisa bareng semuanya. Saat ini saja, jumlah vaksin yang kami terima baru sekitar 10 persen dari total target sasaran. Maka, kami minta masyarakat bersabar,” terangnya.
Dari satu juta dosis vaksin yang sudah diterima Pemprov Jateng, lanjut Yulianto, nantinya hanya digunakan untuk 500.000 orang. Sebab, satu orang mendapatkan jatah dua kali suntikan vaksin.