Wali Kota Tegal dan Wakil Terlihat Bersama, Laporan Polisi Belum Dicabut
Sejak dikabarkan berkonflik, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan wakilnya, Muhamad Jumadi, tak pernah lagi menghadiri acara bersama. Seusai didamaikan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, keduanya terpantau bersama.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Setelah beberapa waktu belakangan berseteru, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan wakilnya, Muhamad Jumadi, terpantau menghadiri kegiatan bersama, Selasa (2/3/2021). Pada kesempatan itu, keduanya duduk berdampingan dan sesekali terlihat mengobrol. Meski demikian, Dedy belum akan mencabut laporan polisi terhadap Jumadi.
Belakangan, Dedy dan Jumadi dikabarkan berseteru setelah peristiwa penggerebekan terhadap Dedy di sebuah hotel di Jakarta atas tuduhan penyalahgunaan narkoba pada 9 Februari. Dedy digeledah kamarnya, diperiksa, dan diminta menjalani tes urine oleh sejumlah polisi yang menyebutkan diri mereka dari Polda Metro Jaya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Dedy dinyatakan bebas narkoba. Menurut Dedy, petugas yang memeriksanya mengatakan, pemeriksaan dilakukan setelah menerima laporan Jumadi. Tak terima dengan perbuatan Jumadi, Dedy melaporkan wakilnya itu ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan, rekayasa kasus, dan pencemaran nama baik.
Sejak dikabarkan berkonflik, Dedy dan Jumadi tidak pernah menghadiri kegiatan bersama-sama. Padahal, sebelumnya, keduanya selalu menghadiri kegiatan bersama.
Pada Selasa siang, keduanya terpantau kembali menghadiri acara bersama di Kompleks Balai Kota Tegal, Jateng. Dedy tiba di tempat acara lebih dulu. Saat tiba di lokasi, Jumadi langsung menghampiri Dedy seraya mengajaknya bersalam siku seturut protokol kesehatan Covid-19. Seusai bersalam siku, keduanya duduk berdampingan. Sepanjang kegiatan, Dedy dan Jumadi yang sama-sama mengenakan pakaian batik itu terlihat beberapa kali mengobrol.
Ditemui seusai kegiatan, Jumadi mengklaim, hubungannya dengan Dedy selama ini baik. ”Hubungan (kami) dari kemarin baik. Tadi itu kan duduk bareng,” katanya.
Menurut Sekretaris Kota Tegal Johardi, Dedy dan Jumadi sudah dipertemukan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Minggu (28/2/2021), di Rumah Dinas Gubernur di Kota Semarang. Dalam pertemuan tersebut, keduanya diminta berdamai dan fokus melayani publik.
Kendati demikian, perdamaian yang diharapkan di antara kedua pucuk pemimpin di Kota Tegal tersebut masih belum terang benderang. Setidaknya dari pernyataan Dedy, yang membenarkan kabar terkait pertemuannya dengan Jumadi di Semarang.
Dalam pertemuan tersebut, Dedy diminta saling memaafkan dengan Jumadi. Namun, dia mengatakan, ”Pak Wakil mengaku tidak salah dan saya juga tidak ada salah, ngapain saling memaafkan?”
Proses hukum tetap akan berjalan untuk menguak faktanya.
Bahkan, saat ditanya terkait dengan kelanjutan pelaporan terhadap Jumadi, Dedy menuturkan belum akan mencabut laporan tersebut. Proses hukum tersebut tetap akan dilanjutkan sampai fakta di balik penggerebekan terhadap dirinya terkuak. ”Proses hukum tetap akan berjalan untuk menguak faktanya,” imbuhnya.
Meski demikian, sejumlah fasilitas penunjang pekerjaan Jumadi sebagai Wali Kota Tegal yang sempat ditarik sebagai imbas konflik antara dirinya dan Dedy telah dikembalikan pada Senin (1/3/2021), atau sehari setelah pertemuan Dedy-Jumadi bersama Ganjar.
Sejumlah fasilitas penunjang pekerjaan, seperti mobil dinas, sopir, dan ajudan pribadi, ditarik mulai Jumat (19/2/2021). Adapun kantor Jumadi juga sempat dikunci dan stafnya dipindah ke organisasi perangkat daerah lain karena Jumadi dianggap mangkir selama beberapa hari.
”Sopir dan ajudan sudah diberikan kembali mulai Senin. Staf di kantor juga sudah dikembalikan,” ucap Jumadi.
Sementara itu, di Kota Semarang, Ganjar mengungkapkan, dirinya selalu memantau perkembangan hubungan Dedy dan Jumadi. Menurut dia, Dedy dan Jumadi sudah berdamai dan kembali beraktivitas normal.
”(Dedy-Jumadi) Tidak ada apa-apa, kok. Saya memantau setiap hari. Kemarin mereka sudah rapat, saya juga dikirim laporannya, dikirimi fotonya,” tutur Ganjar.
Sebelumnya, Ganjar mengungkapkan keinginannya agar Dedy dan Jumadi duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan di antara mereka. Ganjar juga siap menjadi perantara. Perdamaian tersebut, menurut Ganjar, perlu dilakukan agar pelayanan publik berjalan maksimal.