logo Kompas.id
NusantaraTegal "Laka-laka", Ruwatan,...
Iklan

Tegal "Laka-laka", Ruwatan, dan Jejak Gaduh ”Kota Bahari”

Alih-alih bahu-membahu menangani banyak persoalan, mulai dari pandemi hingga pelemahan ekonomi, Wali Kota Tegal dan wakilnya justru saling sikut. Menambah panjang jejak gaduh di ”Kota Bahari” sejak masa kemerdekaan.

Oleh
KRISTI DWI UTAMI
· 10 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pVXrgr1_Ki9P03WqX_CWQukE0iA=/1024x722/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FDSC07482_1585849275.jpg
KOMPAS/KRISTI UTAMI

Gerbang masuk Kota Tegal, Jawa Tengah.

Tegal laka-laka! Jargon tersebut lekat dengan Kota Tegal, Jawa Tengah. Dalam dialek tegalan, laka-laka berarti tiada duanya. Entah baik atau buruk, pokoknya ramai. Ungkapan yang belakangan terasa pas seiring deretan kegaduhan di salah satu poros ekonomi pantura Jawa ini.

Beberapa pekan terakhir, publik Kota Tegal digegerkan konflik antara Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan wakilnya, Muhamad Jumadi. Konflik yang mengejutkan, sekaligus memalukan, karena mempertontonkan aksi yang tidak elok dari dua kepala daerah.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000