Sekitar 91.000 Warga Sumsel Akan Divaksinasi pada Tahap Kedua
Sumatera Selatan akan menerima 18.270 vial vaksin pada Rabu (24/2/2020). Vaksin tersebut akan disalurkan kepada tenaga kesehatan, petugas pelayan publik, dan kaum lanjut usia.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sumatera Selatan akan menerima 18.270 vial vaksin pada Rabu (24/2/2020). Vaksin tersebut akan disalurkan kepada sejumlah kelompok masyarakat, seperti tenaga kesehatan, petugas pelayan publik, dan warga lanjut usia. Proses vaksinasi pun tahap kedua di Sumsel akan dimulai pada awal Maret 2021.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Ferry Yanuar, Senin (22/2/2020), menerangkan, PT Bio Farma akan mendatangkan 18.270 vial vaksin ke Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu (24/2/2021). Vaksin yang datang itu bermerek Bio Farma.
Tidak hanya dari sisi merek, kemasan vaksin pun berbeda dengan vaksin yang tiba di tahap pertama. Pada pengiriman sebelumnya, dalam satu vial terdapat dua dosis vaksin, tetapi di tahap kedua dalam satu vial ada 10 dosis vaksin.
”Satu vial vaksin bisa digunakan untuk lima orang sampai delapan orang,” kata Ferry. Dengan demikian, setidaknya ada 91.000 warga Sumsel yang akan menerima vaksin pada tahap kedua.
Ke-182.700 dosis vaksin tersebut akan disalurkan ke 17 kabupaten/kota di Sumsel. Skema pengiriman dan penyuntikan tidak berbeda dengan vaksinasi di tahap pertama.
Satu vial vaksin bisa digunakan untuk lima orang sampai delapan orang. (Ferry Yanuar)
Setelah tiba di Palembang, vaksin akan disimpan di gudang vaksin Dinkes Sumsel yang ada di Palembang, kemudian pemerintah kabupaten/kota secara bertahap akan mengambil sesuai dengan kuota yang ditetapan.
Skema penyuntikan pun tidak berbeda dibanding tahap pertama. Karena itu, tidak perlu lagi dilakukan sosialisasi kepada vaksinator.
Untuk vaksinasi tahap kedua ini, lanjut Ferry, kelompok masyarakat yang akan divaksin adalah tenaga kesehatan yang belum divaksin di tahap pertama, petugas pelayan publik, dan kaum lansia. Perhitungan sementara sasaran vaksin untuk tahap kedua di Sumsel sekitar 1,14 juta orang dengan jumlah dosis sekitar 2,3 juta.
Hanya vaksinasi terhadap kaum lansia baru difokuskan pada area Kota Palembang mengingat jumlah vaksin yang dikirim masih terbatas. Sementara untuk daerah di luar Palembang, vaksinasi pada kaum lansia baru akan dilaksanakan jika vaksin sudah mencukupi.
Pengiriman vaksin juga akan diatur agar proses vaksinasi di daerah dapat berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan di gudang vaksin. Kapasitas gudang vaksin Dinkes Sumsel hanya cukup untuk 30.000 vial.
Ferry menjelaskan, sembari menunggu vaksin tiba di Sumsel, vaksinasi tahap pertama terus berlangsung. Hingga Minggu (21/2/2021), dari sasaran vaksinasi yang berjumlah 49.007 orang, sebanyak 35.369 orang atau sekitar 72,17 persen di antaranya telah divaksin. Sementara orang yang tertuda vaksinasinya sekitar 17.339 orang. Adapun suntikan dosis kedua, lanjut Fery, baru mencapai 20.615 orang atau 42,7 persen.
Ahli epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriyani Liberty, berharap agar vaksinasi dapat ditunaikan segera agar tercipta kekebalan komunal. Untuk mencapai visi tersebut, setidaknya sekitar 66-70 persen warga di daerah tersebut harus divaksin.
Selain vaksinasi, menurut Iche, pemerintah juga diharapkan lebih mengintensifkan pemeriksaan lantaran risiko penularan di Sumsel masih cukup tinggi. Apalagi, saat ini, angka positivity rate di Sumsel mencapai 27 persen. Angka itu lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni tidak boleh lebih dari 5 persen.
”Dari 10 orang yang diperiksa, sekitar 3 orang dinyatakan terjangkit. Ini menandakan potensi penularan masih ada,” ucapnya.
Menurut dia, ada beberapa daerah di Sumsel yang belum melakukan pemeriksaan secara optimal. ”Jika ada daerah yang statusnya kuning, bukan berarti kasusnya menurun. Bisa saja, pemeriksaannya yang kurang,” ucap Iche.