Perjalanan Kereta Api dari Jakarta Dibatalkan akibat Rel Terdampak Banjir
Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Jawa Barat merendam ruas rel area Stasiun Kedunggedeh hingga Stasiun Lemah Abang. Akibatnya, seluruh perjalanan kereta api dari Jakarta pada Senin (22/2/2021) dibatalkan.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Banjir akibat luapan sejumlah sungai di Jawa Barat merendam ruas rel area Stasiun Kedunggedeh hingga Stasiun Lemah Abang. Akibatnya, sedikitnya 15 jadwal perjalanan kereta dari Jakarta pada Senin (22/2/2021) dibatalkan.
Sejak kemarin, jalur rel antara Stasiun Kedunggedeh - Lemah Abang Kilometer 55,100 hingga 53,600 terdampak banjir dengan ketinggian mencapai 150 sentimeter di atas kop rel. Di lokasi tersebut, banjir turut merendam sejumlah rumah warga di Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jabar.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, banjir di lokasi tersebut dipicu meluapnya sejumlah sungai dan bendung di Jawa Barat, yakni Sungai Cibeet yang berhulu di Bogor, Sungai Citarum (Bandung), Bendung Walahar (Karawang), Situ Kamojing (Karawang), dan Pupuk Kujang (Karawang). Air luapan ini tak hanya membuat jalur rel tergenang, tetapi juga berdampak pada fondasi batu balas.
”Aliran deras banjir turut membuat fondasi batu balas pada rel tergerus air, kami memerlukan waktu untuk proses perbaikan prasarana jalur rel,” kata Eva.
Hingga pagi tadi, jalur rel masih terendam air dan belum dapat dilalui untuk seluruh perjalanan kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Akibat cuaca ekstrem yang berdampak pada kondisi prasarana, pihaknya meminta maaf kepada seluruh pengguna jasa kereta api yang terhambat perjalanannya.
”Sampai saat ini, upaya perbaikan prasarana masih terus dilakukan Daop 1 Jakarta di lokasi terdampak banjir,” ucap Eva.
Total 15 perjalanan kereta api jarak jauh dibatalkan dari area Daop 1 Jakarta, yakni 7 jadwal dari Stasiun Pasar Senen dan 8 perjalanan dari Stasiun Gambir. Perjalanan tersebut menuju sejumlah daerah, antara lain Solo, Purwokerto, Bandung, Malang, dan Surabaya.
Tak hanya perjalanan jarak jauh, seluruh perjalanan kereta api lokal yang melintasi jalur tersebut juga dibatalkan, yakni kereta lokal tujuan Cikarang-Purwakarta. Para penumpang dengan keberangkatan tanggal 22 Februari 2021 dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir dipersilakan untuk melakukan pembatalan tiket hingga 30 hari ke depan. Mereka akan mendapatkan 100 persen harga tiket pengembalian melalui loket pembatalan di stasiun.
Sejak Kamis (18/2/2021) malam, hujan terus mengguyur sebagian wilayah di Jawa Barat, antara lain Bekasi, Purwakarta, Karawang, dan Subang. Wilayah ini merupakan bagian hilir sejumlah sungai besar yang melintasi kabupaten atau kota di Jabar, antara lain Sungai Citarum, Sungai Cibeet, Sungai Cilamaya, dan Sungai Cikaranggelam.
Tak hanya perjalanan jarak jauh, seluruh perjalanan kereta api lokal yang melintasi jalur tersebut juga dibatalkan, yakni kereta lokal tujuan Cikarang-Purwakarta.
Tingginya curah hujan yang terjadi di hulu sungai memicu bencana banjir pada bagian hilir. Apalagi, jika sungai tersebut tidak mampu menampung derasnya air yang mengalir dan pintu air pada bendungnya dibuka. Warga yang tinggal di daerah aliran sungai rawan terdampak banjir karena luapan sungai yang masuk permukiman.
Tak hanya menerjang permukiman warga, luapan sungai juga merendam beberapa ruas jalan, antara lain jalan menuju kawasan Galuh Mas, jalan Tanjungpura arah ke Bekasi, dan jalan pantura Karawang-Subang.
Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin sebelumnya mengatakan, saat ini ada 15 kecamatan yang terdampak banjir di Karawang. Selain curah hujan yang tinggi, banjir di sejumlah kecamatan juga dipicu pendangkalan pada sepanjang aliran sungai, banyaknya sampah yang menumpuk pada bagian sifon sungai, dan tidak lancarnya drainase sekunder.
BPBD Karawang berkoordinasi dengan intansi terkait melakukan pembersihan dan pengerukan di sifon beberapa sungai. Beberapa alat berat berupa backhoe digunakan untuk mengangkat sampah dan sedimentasi yang tersangkut di tepi dan badan jembatan.
Langkah ini, dinilai Yasin, mampu mengurangi potensi banjir sehingga genangan bisa surut lebih cepat dan antisipasi banjir susulan. Upaya jangka panjang juga disiapkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur, antara lain Bendungan Sadawarna di Subang dan Bendung Cibeet di Bogor. Keduanya diharapkan bisa mengurangi potensi banjir di daerah Karawang, Subang, dan Bekasi.