Polisi di Sulawesi Utara dikerahkan untuk mengawal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berskala mikro sekaligus mengamankan vaksinasi di sejumlah kabupaten. Masyarakat diharapkan dapat semakin terlibat.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Polisi di Sulawesi Utara dikerahkan untuk mengawal pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berskala mikro sekaligus mengamankan vaksinasi di berbagai kabupaten. Masyarakat diharapkan dapat semakin terlibat untuk menurunkan jumlah kasus di daerah tempat tinggalnya masing-masing.
Di Kabupaten Minahasa Utara, para bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) diikutkan lokakarya (workshop) virtual Kementerian Kesehatan dengan materi pelatihan melacak kasus Covid-19. Mereka diminta membantu pelacakan kontak erat kasus infeksi kasus Covid-19 di wilayah tugas masing-masing, yakni 125 desa dan enam kelurahan.
”Bhabinkamtibmas adalah garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat di desa binaannya. Melalui PPKM mikro dan program Kampung Tangguh pula, masyarakat diimbau menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas mereka sehari-hari,” kata Kepala Bidang Humas Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraham Abast, Kamis (18/2/2021).
Sebagai pelacak (tracer), para bhabinkamtibmas akan diminta menemukan setidaknya 30 orang yang terakhir berkontak erat dengan penderita Covid-19. Strategi yang dijalankan tetap sama, yaitu tes, lacak, dan rawat (3T atau testing, tracing, dan treatment). Polisi pembina desa dan kelurahan ini pun diminta aktif berkomunikasi dengan puskesmas.
PPKM mikro telah lebih dulu dijalankan di Minahasa Selatan sejak Senin (15/2/2021). Kepolisian mendirikan enam posko PPKM di lima desa dan satu kelurahan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi antara Polres Minahasa Selatan dengan pemkab serta Komando Distrik Militer 1302/Minahasa.
Kepala Polres Minahasa Selatan Ajun Komisaris Besar Norman Sitindaon mengatakan, polisi akan dibantu para bintara pembina desa (babinsa TNI) dalam melacak kasus di area yang memberlakukan PPKM. Program Kampung Tangguh juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan perannya dalam menekan laju penularan Covid-19.
PPKM mikro juga telah berjalan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Posko-posko pemantauan perbatasan didirikan di empat desa yang menjadi pintu masuk kabupaten, yakni di Buyat, Nuangan, Moyongkota, dan Guaan. Hingga kini, belum ditemukan pelintas batas yang bergejala Covid-19.
Jules mengatakan, polisi juga aktif berpatroli di desa untuk memastikan kegiatan masyarakat berlangsung sesuai ketentuan. Daerah yang ditetapkan sebagai zona risiko tinggi penularan, misalnya, harus menghentikan semua kegiatan pada pukul 20.00 Wita.
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 menetapkan zona risiko tinggi sebagai satu rukun tetangga (RT) yang memiliki lebih dari 10 kasus positif selama tujuh hari terakhir. Kasus dikendalikan dengan pelacakan kontak erat, isolasi mandiri atau terpusat, penutupan fasilitas umum kecuali yang esensial, membatasi kerumunan lebih dari tiga orang, serta membatasi akses keluar masuk RT maksimal pukul 20.00.
Langkah serupa juga akan diambil di zona risiko sedang (oranye, 6-10 kasus) dan zona risiko rendah (kuning, 1-5 kasus) tanpa pembatasan kerumunan dan akses masuk keluar. Di zona yang aman dari Covid-19 (hijau), surveilans aktif dan pemantauan akan tetap berlangsung.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, PPKM mikro diharapkan dapat semakin menyadarkan masyarakat tentang protokol kesehatan. Sebab, semakin tinggi kasus, aktivitas warga akan semakin terbatas. ”Warga di tingkat RT harus bertanggung jawab untuk menurunkan status zona risiko di daerah tempat tinggalnya sendiri. Jadi, PPKM mikro adalah bentuk pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Hingga Rabu (17/2) malam, Sulut telah mengakumulasi 14.622 kasus Covid-19 setelah ketambahan empat kasus baru saja, terendah selama setidaknya dua bulan terakhir. Sebanyak 11.009 orang telah sembuh, sedangkan 507 orang meninggal.
Vaksinasi
Sementara PPKM mikro berlangsung, kepolisian juga mengawal vaksinasi. Sebanyak 181 tenaga kesehatan di 11 puskesmas di Minahasa mendapat suntikan kedua vaksin CoronaVac, Senin lalu. Vaksinasi masih akan berlangsung di belasan puskesmas lainnya.
Di Kepulauan Talaud, personel Bidang Kedokteran dan Kepolisian Polda Sulut telah memulai vaksinasi tahap kedua, Selasa (16/2/2021) dengan memvaksin personel di berbagai fasilitas layanan kepolisian. Kapolres Kepulauan Talaud Ajun Komisaris Besar Alam Kusuma Irawan dan Komandan Distrik Militer 1312/Talaud Letnan Kolonel Irwan Guptarrochman adalah dua orang pertama yang menerima vaksin.
Jules mengatakan, vaksinasi bagi tenaga medis juga masih dilanjutkan. ”Kami akan kawal dan amankan hingga pelaksanaan vaksinasi selesai. Masyarakat bisa mendukung program vaksinasi nasional dengan cara bersedia divaksin,” katanya.
Hingga Rabu malam, Satuan Tugas Covid-19 Sulut mencatat 19.432 orang telah divaksinasi dari target 21.782 orang atau tuntas 89,93 persen. Adapun vaksin dosis kedua telah diterima 7.259 orang atau 33,32 persen dari target.