Ritual Doa Tahun Baru Imlek Dilakukan dengan Pembatasan Umat
Perayaan Imlek di TITD Liong Hok Bio Magelang digelar secara sederhana dengan pemberlakuan pembatasan jumlah umat yang terlibat untuk melakukan ritual doa. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kerumunan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Di tengah pandemi, selebrasi menyambut Tahun Baru Imlek 2021 di kelenteng atau Tempat Ibadat Tri Dharma Liong Hok Bio, Kota Magelang, Jawa Tengah, dilakukan secara sederhana dan diatur sehingga hanya diikuti warga Tionghoa dalam jumlah terbatas. Upaya ini sengaja dilakukan demi mencegah terjadinya kerumunan dan menjaga agar segala sesuatu tetap terselenggara sesuai protokol kesehatan.
Ketua Yayasan Tri Bhakti Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Liong Hok Bio, Paul Chandra Wesi Aji, mengatakan, perayaan Tahun Baru Imlek di TITD Liong Hok Bio kali ini hanya dilakukan dengan melakukan ritual doa menyambut tahun baru, Jumat (12/2/2021). Agar tidak menimbulkan kerumunan, warga yang ingin melaksanakan ritual diminta datang ke kelenteng secara bergiliran.
Terkait hal ini, menurut dia, TITD Liong Hok Bio melakukan pembatasan warga yang datang secara ketat. ”Dalam satu rombongan, kami membatasi jumlah warga yang bersama-sama berdoa di kelenteng hanya berkisar 30-50 orang,” ujarnya, Jumat.
Pengaturan dan pembatasan jumlah warga yang datang ini dilakukan oleh petugas pengamanan TITD Liong Hok Bio. Ketika jumlah warga di dalam area kelenteng sudah mencapai 50 orang, rombongan yang datang berikutnya akan diminta menunggu terlebih dahulu. Kondisi ini jelas berbeda dibandingkan saat kondisi normal, di mana perayaan Imlek biasanya dihadiri 300-500 warga Tionghoa dan ikut diramaikan oleh ratusan warga sekitar yang ikut menonton serta memotret.
Pada Jumat (12/2/2021) pagi, sekitar 30 pengurus TITD Liong Hok Bio mengambil giliran pertama untuk melakukan ritual doa menyambut Tahun Baru Imlek. Pada kondisi normal, doa membuka tahun ini biasanya dilakukan pada malam hari sebelumnya, tepat pukul 00.00. Namun, karena semua acara di malam hari ditiadakan, jadwal ritual doa menyambut tahun baru digeser dilaksanakan pada pagi hari.
Di tengah situasi pandemi, menurut Paul, doa untuk pemulihan situasi bangsa yang saat ini terdampak wabah Covid-19 menjadi doa utama yang dipanjatkan. Doa itu menjadi bagian dari doa yang disampaikan secara pribadi dan juga dalam tiga kali doa bersama yang dilakukan umat dalam kelenteng.
Paul mengakui, semua ritual perayaan kali ini berlangsung sangat sederhana. Kesederhanaan ini masih akan terus berlanjut hingga Cap Go Meh yang dirayakan setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa. Tanpa ada acara kirab ataupun kembang api, Cap Go Meh nantinya juga hanya akan dirayakan dengan doa bersama dengan jumlah umat terbatas.
Untuk menekan potensi penularan Covid-19, menurut Paul, warga Tionghoa juga diminta tidak merayakan Tahun Baru Imlek secara berlebihan di rumah. Mereka diminta hanya merayakan dengan keluarga kecil di rumah dan tidak mengundang tamu dan kerabat dalam jumlah besar.
Ny Suryani (61), warga Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, yang menjadi umat TITD Liong Hok Bio, mengatakan, tahun ini Imlek dirayakan keluarganya dengan sederhana. Jika biasanya Imlek dirayakan dengan berkunjung ke banyak kerabat di sejumlah kota, seperti Yogyakarta dan Semarang, kali ini dia memilih tinggal diam di rumah. Hanya dua anaknya yang tetap pergi mengunjungi kerabat di Yogyakarta, tetapi Jumat sore mereka semua dipastikan sudah kembali berada di rumah.
”Nanti (Jumat) sore, saat berkumpul, kami pun hanya merayakan Imlek dengan makan bersama di rumah,” ujarnya.
Rudy (30), warga Tionghoa yang tinggal di Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, juga merasakan Imlek kali ini sangat sepi.
”Biasanya, kami merasa Imlek dirayakan oleh seluruh kota karena banyak orang menonton perayaan Imlek di kelenteng,” katanya.
Namun, Rudy menyadari kondisi ini memang harus dijalani karena saat ini tengah dicekam situasi pandemi. Oleh karena itu, dia sungguh berharap wabah Covid-19 cepat berlalu sehingga situasi bisa kembali normal.