Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah di Lima Kabupaten di Lampung
Angin kencang yang melanda wilayah Lampung pada Senin (8/2/2021) sore merusak puluhan rumah di lima kabupaten di Lampung. Cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Februari 2021.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Angin kencang yang melanda wilayah Lampung pada Senin (8/2/2021) sore merusak puluhan rumah di lima kabupaten di Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung meminta masyarakat waspada karena cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung hingga akhir Februari 2021.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudi S Sugiarto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan pendataan jumlah kerusakan bangunan akibat terjangan angin kencang. Dari data sementara, bangunan rusak di lima kabupaten mencapai puluhan unit. Namun, dia menyatakan belum dapat menyampaikan secara rinci jumlah bangunan yang rusak.
”Sebagian besar merupakan bangunan nonpermanen. Saat ini, kami masih terus menghimpun data,” ujar Rudi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (9/2/2021).
Kelima kabupaten yang dilanda angin kencang adalah Lampung Timur, Pesawaran, Pesisir Barat, Way Kanan, dan Lampung Tengah. Sebagian besar wilayah yang diterjang angin kencang berada di kawasan pesisir pantai. Selain merobohkan bangunan nonpermanen, angin juga membuat puluhan pohon besar bertumbangan.
Kepala BPBD Pesawaran Mustari mengatakan, petugas mencatat ada 18 rumah yang mengalami rusak ringan hingga sedang akibat angin kencang di lima kecamatan. Selain itu, angin kencang juga merusak bangunan nonpermenan di pesisir pantai dan atap sekolah.
Lima wilayah yang terdampak angin kencang adalah Kecamatan Way Lima, Way Khilau, Gedong Tataan, Teluk Pandan, dan Padang Cermin. Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Way Lima. Di wilayah itu, 14 rumah rusak akibat terpaan angin.
Masyarakat juga perlu menghindari pohon karena berpotensi roboh. (Kukuh Ribudiyanto)
Menurut dia, BPBD Pesawaran telah meminta agar pemerintah daerah menetapkan status darurat bencana di wilayah itu. Pasalnya, intensitas hujan diprediksi akan semakin meningkat pada puncak musim hujan selama Februari 2021. Selain angin kecang, Pesawaran juga rawan bencana banjir dan longsor sehingga perlu ada langkah antisipasi dari pemerintah.
Siklon tropis
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Kukuh Ribudiyanto menjelaskan, angin kencang yang melanda sejumlah wilayah Lampung dipicu kemunculan siklon tropis di sebelah barat daya Selat Sunda. Berdasarkan analisis BMKG Lampung, hujan dengan intensitas sedang hingga deras disertai angin kencang di tiga lokasi tersebut mulai terjadi sekitar pukul 15.30.
Hujan deras terjadi akibat adanya pertumbuhan awan konvektif yang bergerak dari arah barat dan barat laut wilayah Lampung. Pertumbuhan awan itu dipicu munculnya siklon tropis yang membuat terjadinya perlambatan pergerakan massa udara.
Menurut dia, kecepatan angin akibat adanya gangguan cuaca itu bisa mencapai 75 km per jam atau sekitar 40 knot per jam. Kecepatan angin itu dapat merusak bangunan nonpermanen dan membuat pohon tumbang.
Untuk itu, mitigasi saat terjadi angin kencang sebaiknya dengan berlindung di bawah bangunan yang kokoh. Selain itu, masyarakat juga perlu menghindari pohon karena berpotensi roboh.
”Cuaca esktrem masih berpotensi terjadi selama puncak musim hujan hingga akhir Februari 2021. Masyarakat harus waspada karena bulan ini curah hujan akan lebih tinggi,” kata Kukuh.
Menurut dia, kondisi lingkungan saat akan terjadi cuaca ekstrem dapat dikenali. Pada pagi hari, cuaca biasanya akan cerah dan terik. Namun, pada siang dan sore hari, cuaca berubah menjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang.