Vaksinasi di Banyumas dan Cilacap Terhambat Hasil Tes Kesehatan Awal
Vaksinasi di Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, terus dilakukan. Sampai kini, capaiannya di angka 78 persen. Sejumlah kendala ditemui antara lain ada calon penerima vaksin yang kondisi kesehatannya belum siap.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, hingga Senin (1/2/2021) mencapai 78,3 persen, sedangkan di Kabupaten Cilacap mencapai 78,9 persen. Sejumlah kendala vaksinasi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan antara lain kondisi calon penerima vaksin yang belum lolos pemeriksaan awal dan tidak teregistrasi dalam jaringan.
”Pada screening awal biasanya ada yang tidak lolos, misalnya ada yang tekanan darahnya sedang tinggi,” kata Kepala Bagian Humas, Protokol, dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Banyumas, Deskart Jatmiko, Senin.
Tahap awal vaksinasi di Banyumas menyasar 9.088 tenaga kesehatan. Vaksinasi dilakukan pada 58 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 40 puskesmas, 2 klinik swasta, dan 16 rumah sakit pemerintah maupun swasta. ”Prosesnya masih terus berlangsung. Selain vaksinasi, pemerintah juga tetap fokus melindungi komorbid,” kata Deskart.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, vaksinasi di Cilacap telah mencapai 78,9 persen dari total sasaran terdaftar 5.628 tenaga kesehatan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah adanya tenaga kesehatan yang belum mendapatkan tiket elektronik sehingga belum bisa divaksin. ”Untuk masalah ini sedang dikomunikasikan karena semua kabupaten atau kota seperti itu,” tuturnya.
Bupati Banyumas Achmad Husein sebelumnya menyampaikan, terdapat 6.774 orang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banyumas. Dari jumlah itu, 5.791 orang sembuh. ”Angka 85,48 persen ini lebih baik daripada angka rata-rata provinsi dan nasional,” kata Husein.
Husein menambahkan, jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19 mencapai 346 orang. ”Pada Januari, 131 orang meninggal. Ini lebih rendah daripada Desember lalu. Rata-rata yang meninggal saat itu 5-6 orang per hari. Alhamdulillah minggu-minggu terakhir ini mulai turun 2-4 orang per hari,” ujarnya.
Selain itu, setiap bulan terdapat kasus positif baru sebanyak 1.920 orang. Setiap bulan, pemerintah juga melakukan tes swab PCR terhadap warga sebanyak 2.000-3.000 orang. Adapun saat ini tersedia 184 tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19 di Banyumas. Jumlah ini, dinilai Husein, mencukupi untuk menampung orang-orang yang sakit dan bergejala.
Husein juga mengatakan, pemerintah daerah menjalin kerja sama dengan organisasi kemasyarakatan untuk bisa menjadi pendamping vaksinasi di satu desa. ”Ormas bisa membantu sukarelawan, dinas kesehatan, bidan untuk berjaga, serta sosialisasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan kesadaran, bukan dengan paksaan,” tuturnya.