Rumah Sakit Umum Daerah Prof WZ Yohannes Kupang akhirnya memiliki sentral oksigen untuk membantu para pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu. Pemprov sedang berupaya mengadakan alat PCR untuk dua lokasi.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Prof WZ Yohannes Kupang akhirnya memiliki sentral oksigen untuk membantu pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur sedang berupaya mengadakan alat PCR masing-masing satu unit di Flores dan Sumba.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Joseph Nae Soi saat meresmikan penggunakan sentral oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yohannes Kupang, di Kupang, Senin (1/2/2021), mengatakan, sentral oksigen mini tersebut bermanfaat untuk menyuplai oksigen secara mekanik ke seluruh pasien yang dirawat di ruang isolasi pasien Covid-19.
”Pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Komodo bakal tidak kesulitan lagi dengan oksigen. Saya tekankan, keselamatan masyarakat tidak boleh dikompromikan,” kata Nae Soi.
Kekurangan lain di rumah sakit itu sedang diinventarisasi. Sementara kekurangan oksigen di delapan rumah sakit penyangga sedang diupayakan. Pemprov NTT melakukan pembenahan satu per satu, tetapi semua harus sesegera mungkin karena jumlah kasus terus melonjak.
Juru Bicara Satgas Covid-19 NTT Marius Jelamu mengatakan, pemprov telah bersurat ke Kementerian Kesehatan RI dan Satgas Covid-19 untuk membantu membangun dua alat laboratorium PCR baru, masing-masing di Flores dan Sumba.
Langkah ini untuk mengurai dan mengatasi penumpukan sampel spesimen di RSUD Yohannes Kupang yang datang dari 21 kabupaten/kota, yang mengalami penumpukan. Selain meminta pembangunan alat tes PCR, pemprov juga meminta agar proses pengirim reagen dipercepat.
Pasien Covid-19 yang dirawat di Ruang Komodo bakal tidak kesulitan lagi dengan oksigen. Saya tekankan, keselamatan masyarakat tidak boleh dikompromikan.
Sementara itu, Direktur RSUD Yohannes Kupang Mindo Sinaga mengatakan, kapasitas Laboratorium Biomolekuler RSUD Yohannes Kupang hanya mampu mengerjakan 282 sampel spesimen dalam dua sampai tiga sif. Kecepatan pemeriksaan sampel spesimen tak sebanding dengan banyaknya pengiriman sampel dari 21 kabupaten/kota. Selain itu, ada masalah terkait beberapa petugas kesehatan terpapar Covod-19.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji dalam keterangan pers mengatakan, kasus positif Covid-19 di Kota Kupang juga dialami sejumlah pejabat daerah. Padahal, pejabat daerah ini selalu menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
”Wali Kota Jefri Riwu Kore dinyatakan positif Covid-19 dan beliau memilih isolasi mandiri di rumah jabatan sehingga bisa bekerja mengendalikan pemerintahan secara daring,” kata Ludji. Satgas Covid-19 telah melacak mereka yang berkontak erat dengan wali kota termasuk anggota keluarga dan semuanya negatif.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man juga positif terpapar Covid-19. Herman juga melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan, sementara istrinya diisolasi di RS SK Lerik Kupang. Hermanus Man, istri, dan salah seorang anaknya lantas dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dirawat hampir dua pekan.
Wali Kota dinyatakan positif Covid-19 dan beliau memilih isolasi mandiri di rumah jabatan sehingga bisa bekerja mengendalikan pemerintahan secara daring.
Ia berharap Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore segera pulih agar kembali bekerja membangun Kota Kupang, terutama mengatasi pandemi Covoid-19 yang terus mengalami lonjakan.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Senin (1/2/2021), masuk kantor perdana setelah terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan di RSPAD Jakarta. Ia tampak segar dan sehat seperti biasanya.
Data Covid-19 NTT per 31 Januari 2021 menyebutkan, jumlah kasus Covid-19 mencapai 5.131 orang, sembuh 2.581 pasien, dan 145 orang meninggal. Pasien yang sedang menjalani perawatan sebanyak 2.358 orang.
Bupati Sabu Raijua Niko Rihi Heke mengatakan, telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di setiap desa dan kelurahan agar setiap warga memiliki kesadaran mengurangi penyebaran virus. Kenaikan kasus akibat perilaku masyarakat yang tidak mau menaati protokol kesehatan.
”Masyarakat perlu terus berkontribusi mengurangi kasus dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak satu sama lain. Hasilnya cukup bagus dalam dua pekan terakhir ini, jumlah kasus tidak mengalami kenaikan. Cara ini tetap dipertahankan,” tutur Niko.
Akan tetapi, sosialisasi seperti ini harus terus dilakukan karena masyarakat perlu diingatkan setiap hari. Kepala desa, lurah, dan ketua RT/RW setempat setiap hari memiliki tugas mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Jumlah kasus di Sabu Raijua sebanyak 87, sembuh 38, masih dalam perawatan 47, dan meninggal sebanyak 2 orang. ”Kami upayakan agar jumlah kasus tidak mengalami kenaikan. Kalau ada pun tidak lebih dari lima kasus dalam sehari,”katanya.
Kota Kupang masih menempati urutan tertinggi kasus Covid-19, dengan jumlah kasus 2.497 orang, sembuh 926 orang, sedang dalam perawatan sebanyak 1.504 orang, dan meninggal 67 orang. Kasus Covid-19 terendah ada di Kabupaten Manggarai Timur, jumlah kasus 21, sembuh 3 orang, dan masih dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 18 orang.