Tiga Kabupaten di NTT Belum Mengambil Vaksin Covid-19 Sinovac di Kupang
Tiga dari 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur belum mengambil vaksin Covid-19 Sinovac. Sebanyak 19 kabupaten/kota sudah mengambil vaksin tersebut, dan dua kabupaten telah melakukan vaksinasi tahap pertama.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Tiga dari 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur belum mengambil vaksin Covid-19 Sinovac. Dari 19 kabupaten/kota yang sudah mengambil vaksin tersebut, baru dua kabupaten yang telah melakukan vaksinasi tahap pertama kepada tenaga kesehatan.
Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) Emma Simanjuntak di Kupang, Minggu (31/1/2021), mengatakan, yang belum mengambil vaksin untuk tenaga kesehatan itu Sumba Tengah, Rote Ndao, dan Sabu Raijua. Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, dan Sumba Barat juga telah mengambil vaksin Covid-19 di Kupang, Minggu (31/1/2021).
”Sumba Tengah bersedia mengambil pada Senin, 1 Februari 2021. Kabupaten Rote Ndao dan Sabu Raijua masih terkendala cuaca buruk sehingga feri dan kapal cepat dari dan ke wilayah itu belum beroperasi,” kata Emma.
Dengan ini, sebanyak 19 kabupaten/kota telah mengambil vaksin dari Gudang Farmasi Pemerintah Provinsi NTT. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang paling pertama mendapatkan, dan sudah melakukan vaksin tahap pertama terhadap para tenaga kesehatan, Senin (18/1/2021). Vaksin tahap kedua terhadap para tenaga kesehatan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dilakukan pada Senin (1/2/2021).
Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menyebutkan, sebanyak 2.120 dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Lembata, Sabtu (30/1/2021). Vaksin ini tiba di Bandara Larantuka kemudian diangkut dengan kapal motor menujul Lewoleba, Lembata.
Vaksin sebanyak itu diprioritaskan bagi tenaga kesehatan di wilayah itu. Peluncuran vaksin akan dilakukan pada Senin (1/2/2021) oleh bupati, dilanjutkan vaksinasi terhadap para tenaga kesehatan.
”Kami berharap vaksinasi bisa menekan laju perkembangan kasus di kalangan masyakat Lembata. Lebih dari itu, aktivitas masyarakat menjadi lancar dan ekonomi bisa tumbuh kembali. Meskipun vaksin sudah ada, penerapan protokol kesehatan tetap dijalankan,” kata Langoday.
Sementara itu, Ketua Tim Tracing, Testing, dan Treatment (3T) Covid-19 NTT Domi Mere mengatakan, pemprov sudah turun tangan membantu pemkot menekan laju perkembangan Covid-19 di Kota Kupang. Ada dua tim yang bekerja dari hulu sampai hilir dalam menangani Covid-19, yakni tim 3T dan tim penegakan protokol kesehatan yang dipimpin Asisten I Setda Kota Kupang dan Kasatpol PP NTT.
Kami berharap vaksinasi bisa menekan laju perkembangan kasus di kalangan masyakat Lembata. Lebih dari itu, aktivitas masyarakat menjadi lancar dan ekonomi bisa tumbuh kembali, dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ia mengatakan, tim 3T mulai bekerja pada 28 Januari 2021 dengan melakukan koordinasi percepatan penanggulangan Covid-19 di Kota Kupang dengan Pemkot Kupang. Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Kupang sangat masif sehingga butuh penanganan segera mungkin. Lebih dari 50 persen kasus Covid-19 di NTT ada di Kota Kupang.
Melakukan pemetaan
Tim ini telah memetakan permasalahan utama dan memutuskan langkah yang akan ditempuh. Tim akan melakukan penguatan dalam hal tracing dan testing terhadap pasien dan mereka yang melakukan kontak erat dengan pasien dan orang-orang tanpa gejala.
Pemerintah juga akan melakukan treatment, memecahkan masalah, karena lebih dari 70 persen pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Pemerintah akan melakukan isolasi terpusat bagi pasien dengan kategori sedang dan ringan. Isolasi mandiri dan terpusat hanya diberlakukan bagi pasien Covid-19 kategori sedang dan ringan. Pasien sakit berat menjalani perawatan di rumah sakit.
Ada tiga lokasi isolasi terpusat yang disiapkan pemprov dan pemkot, yakni Hotel Brenton dengan kapasitas 100 tempat tidur, rumah sakit jiwa dengan kapasitas 50 tempat tidur, dan rumah sakit penyangga Undana Kupang, juga 50 tempat tidur. Dengan demikian ada 200 tempat tidur untuk isolasi terpusat.
Isolasi mandiri dapat dilakukan hanya bagi kondisi rumah pasien yang memungkinkan. Jika rumah itu sempit, memiliki hanya 1-2 tempat yang dimanfatkan beberapa orang, tidak memiliki ventilasi udara yang memadai, dan tidak memiliki fasilitas pendukung lain, pasien bersangkutan harus menjalani isolasi terpusat.
Saat ini, sebanyak 232 pasien Covid-19 menjalani rawat inap di RSUD Yohannes sebagai rumah sakit rujukan utama dan di sembilan rumah sakit penyangga, yakni SK Lerik, Leona, RST Wirasakti Kupang, RS TNI AU, RS TNI AL, RS Bhayangkara, RS Kartini, dan RS Mamami. Sementara 1.295 pasien melakukan isolasi mandiri.
Pasien Covid-19 di Kota Kupang yang meninggal 67 orang, pasien yang sembuh 743 orang, yang masih dirawat 1.516 orang, dan pasien yang positif sebanyak 2.342 orang.
Theo Bole dari Humas dan Laboran Laboratorium Biologi Molekuler Kesehatan Masyarakat Provinsi NTT mengatakan, laboratorium itu tidak menumpuk spesimen seperti diberitakan Kompas, Jumat (29/1/2021). Setiap spesimen yang datang langsung diperiksa. ”Laboratorium ini juga bukan milik Universitas Nusa Cendana, tetapi milik masyarakat NTT,” kata Theo.
Kepala Puskesamas Noemuti Timor Tengah Utara (TTU) Regelinda Kuflatan menyurati Kepala Dinas Kesehatan TTU agar menutup sementara puskesmas itu selama tiga hari kerja, terhitung Sabtu (30/1/2021), menyusul seorang perawat yang terpapar Covid-19. Puskesmas akan dibuka kembali melayani masyarakat pada Selasa (2/2/2021). Selama ditutup, semua tenaga kesehatan menjalani rapid test antigen dan seluruh ruangan disemprot disinfektan.
”Masyarakat diarahkan untuk menjalani perawatan langsung di RSUD Kefamenanu ataupun di puskesmas terdekat,” kata Regelinda.