Menteri Ketenagakerjaan Dorong Pembangunan SDM di Kawasan Danau Toba
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta pembangunan sumber daya manusia di kawasan Danau Toba ditingkatkan. Ia mendorong pendidikan vokasi diperluas agar masyarakat merasakan manfaat industri pariwisata.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta pembangunan sumber daya manusia di kawasan Danau Toba ditingkatkan. Ia mendorong pendidikan vokasi diperluas agar masyarakat merasakan manfaat industri pariwisata yang sedang dikembangkan. Hal itu juga diharapkan sebagai solusi penciptaan tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19.
”Infrastruktur di kawasan Danau Toba bisa dibangun, tetapi kalau sumber daya manusianya dan pelaku industrinya tidak dibangun tidak ada gunanya,” kata Ida dalam kunjungan kerjanya ke Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan, Sumatera Utara, Sabtu (30/1/2021).
Ida mengatakan, pelatihan vokasi untuk sumber daya manusia (SDM) di kawasan Danau Toba menjadi salah satu prioritasnya. Hal itu karena kawasan Danau Toba merupakan kawasan strategis nasional yang telah ditetapkan menjadi satu dari lima destinasi pariwisata superprioritas.
Infrastruktur berupa bandar udara, pelabuhan, jalan nasional, dan jalan tol pun sudah dibangun untuk mendukung kawasan itu. Pembangunan itu pun harus diikuti dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM agar masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaat pembangunan.
Salah satu cara meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di kawasan pariwisata Danau Toba adalah dengan memperbanyak tempat latihan vokasi untuk mereka yang sudah masuk usia kerja. BBPLK Medan pun menjadi salah satu lembaga yang didorong untuk memaksimalkan pelatihan tersebut.
Pada kunjungan kerjanya itu, Ida meresmikan beberapa tempat pelatihan untuk sektor pariwisata, seperti pelatihan hotel dan pelatihan food and beverage. Balai latihan itu diharapkan bisa menjadi tempat mengasah keterampilan angkatan kerja di sektor industri pariwisata. Selain di balai pelatihan, Ida pun berharap pemerintah daerah juga memperbanyak sekolah vokasi di bidang pariwisata di sekitar Danau Toba.
Dihantam pandemi
Ida pun mengingatkan, pemerintah dan pelaku industri harus menyadari bahwa pembangunan pariwisata saat ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan pun harus tetap diterapkan, tetapi industri harus tetap produktif. ”Produktivitas sangat penting untuk penciptaan tenaga kerja di tengah banyaknya pengangguran akibat pandemi Covid-19,” kata Ida.
Ida mengatakan, 29,12 juta angkatan kerja di Indonesia terdampak pandemi Covid-19. Dampak yang dirasakan terdiri dari 2,56 juta orang menjadi pengangguran, 760.000 orang bukan angkatan kerja menjadi pengangguran, dan 1,77 juta orang tidak bekerja. Dampak paling banyak adalah pengurangan jam kerja yang berujung pada penurunan pendapatan, yakni 24,03 juta orang.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, tingginya pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19 harus diperhatikan secara khusus. Industri hotel dan restoran menjadi sektor yang terdampak langsung pandemi karena penurunan keterisian hotel yang sangat drastis.
Pemutusan hubungan kerja di industri hotel pun tidak terelakkan. Padahal, industri hotel dan restoran di Indonesia cukup besar menciptakan lapangan kerja. Jumlah tenaga kerja di industri perhotelan diperkirakan 550.000 orang.
”Yang paling perlu kita perhatikan sekarang ini adalah sisi penciptaan lapangan kerjanya,” kata Hariyadi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Provinsi Sumut Baharuddin Siagiaan mengatakan, ketenagakerjaan di Sumut juga sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19 pun masih terjadi. ”Salah satu sektor yang paling terdampak adalah pariwisata. Padahal sektor itu merupakan salah satu industri andalan di Sumut,” kata Baharuddin.
Baharuddin berharap pemulihan ekonomi yang saat ini dilaksanakan secara bersinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri bisa membangkitkan kembali perekonomian. Lapangan kerja pun diharapkan bisa bertumbuh lagi.