Cuaca Buruk di Semarang, Pendaratan Dua Pesawat Dialihkan
Cuaca buruk di Kota Semarang membuat dua pesawat yang akan mendarat di Semarang dialihkan ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, longsor di beberapa titik serta naiknya air sungai. Warga diminta waspada.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Cuaca buruk akibat hujan yang mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah sejak Sabtu (30/1/2021) pagi hingga malam membuat pendaratan dua pesawat ke Bandara Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang, dialihkan ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Namun, kini situasi sudah kondusif.
Dua pesawat yang dialihkan pendaratannya adala Batik Air ID 6362 dan Garuda Indonesia GA 232 tujuan Jakarta-Semarang. Keduanya menempuh rute Jakarta-Semarang. Namun, sekitar 2,5 jam kemudian, setelah cuaca bagus, pesawat terbang kembali ke Semarang dan mendarat dalam kondisi baik.
”Pesawat Batik Air ID 6362 yang seharusnya tiba di Semarang pukul 08.45 delay (tertunda) menjadi pukul 11.35. Sementara pesawat Garuda Indonesia GA 232 yang seharusnya tiba pukul 09.20 delay menjadi pukul 11.16,” ujar Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Heri Trisno Wibowo, Sabtu sore.
Sejumlah penerbangan lain juga mengalami penundaan, baik berangkat maupun mendarat, di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, yakni Lion Air JT 5000 tujuan Surabaya-Semarang, Batik Air ID 7369 tujuan Semarang-Jakarta, dan Garuda Indonesia GA 235 tujuan Semarang-Jakarta. Penundaan berkisar 30-120 menit.
Adapun saat ini cuaca sudah membaik dan situasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kondusif. Penerbangan sudah berjalan normal. (Heri Trisno Wibowo)
Untuk mengantisipasi komplain pada penumpang, pihak bandara bekerja sama dengan maskapai mengformasikan bahwa keterlambatan terjadi akibat cuaca buruk. ”Adapun saat ini cuaca sudah membaik dan situasi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang kondusif. Penerbangan sudah berjalan normal,” kata Heri.
Hujan di Kota Semarang terjadi sejak Jumat (29/1) siang hingga malam, dengan intensitas ringan hingga sedang. Sempat berhenti, hujan berlanjut pada Sabtu pagi hingga malam dan nyaris merata di seluruh wilayah.
Hujan ringan dan sedang sepanjang hari itu juga menimbulkan longsor. Sejumlah longsor kecil dilaporkan terjadi di wilayah Kota Semarang. Longsor kecil antara lain di Kelurahan Tambakaji dan Kelurahan Purwoyoso di Kecamatan Ngaliyan, Kelurahan Padangsari di Kecamatan Banyumanik, dan Kelurahan Candi di Kecamatan Candisari. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Selain itu, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, terjadi limpasan dari Sungai Babon hulu ke Jalan Raya Semarang-Demak atau Pantura arah Demak, dengan genangan setinggi 15 sentimeter (cm). Adapun pohon tumbang terjadi di depan Kantor Kecamatan Banyumanik.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Semarang Bambang Rudi Hartono mengatakan, warga yang tinggal di daerah bencana longsor, terutama daerah atas, seperti Kecamatan Gunungpati, Tembalang, dan Ngaliyan, agar lebih waspada. Pasalnya, hujan yang cukup lama akan membuat tanah gembur dan rawan longsor.
”Kami sudah sampaikan kepada kepala wilayah, terutama Pak Lurah untuk lebih mengaktifkan posko bencana atau koordinasi dengan Kelurahan Siaga Bencana,” kata Bambang.
Kepala Seksi Logistik BPBD Kota Semarang Slamet Riyanto Ngafi menambahkan, masyarakat agar mengidentifikasi tampat-tempat yang rawan bencana. Selain itu, terus mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon tumbang ataupun baliho roboh.