Kerusakan Rumah Diinventarisasi, Relokasi Permukiman Juga Disiapkan
Kerusakan rumah penduduk akibat bencana banjir di Kalimantan Selatan mulai diinventarisasi agar bisa segera diperbaiki. Di samping itu, relokasi permukiman warga di daerah terdampak banjir paling parah juga disiapkan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kerusakan rumah penduduk akibat bencana banjir di 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan mulai diinventarisasi agar bisa diperbaiki dengan bantuan dana dari pemerintah pusat. Di samping itu, pemerintah daerah juga mulai menyiapkan relokasi permukiman warga di daerah terdampak banjir paling parah.
Banjir di Kalsel pada awal tahun 2021 merupakan bencana besar yang belum pernah dialami dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun. Bahkan, Pemerintah Provinsi Kalsel menyebut banjir besar ini merupakan siklus 100 tahun sekali karena pernah terjadi pada 1928 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Banjir kali ini menyebabkan 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalsel terendam. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak terdampak. Kamis (28/1/2021), Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Provinsi Kalsel memperbarui datanya dan mencatat 175.985 keluarga atau 627.073 jiwa terdampak banjir dan 62.998 orang masih mengungsi. Ada 24 orang meninggal dan 3 orang dilaporkan hilang. Rumah penduduk yang terendam mencapai 98.465 unit.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalsel Nurul Fajar Desira mengatakan, fokus penanganan bencana banjir di beberapa daerah saat ini sudah pada tahap pembersihan rumah penduduk dan fasilitas publik, serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan.
”Perbaikan rumah penduduk yang rusak akibat banjir akan dilakukan pada masa pemulihan. Saat ini, kami sedang menginventarisasi rumah penduduk yang rusak dan menyiapkan relokasi permukiman mereka yang terdampak banjir paling parah,” kata Fajar, Kamis.
Kerusakan rumah penduduk akan diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Warga akan mendapat bantuan dana perbaikan rumah dari pemerintah sesuai dengan kategori kerusakan rumah mereka.
Adapun salah satu permukiman penduduk yang akan direlokasi berada di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Desa tersebut luluh lantak akibat diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.
”Kami bersama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sedang menginventarisasi kerusakan dan menyurvei lahan untuk relokasi warga. Nanti, anggaran untuk membangun permukiman baru mereka akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ujar Fajar.
Menurut Fajar, pihaknya harus membuat perencanaan untuk pemulihan dampak bencana banjir dalam waktu satu bulan ke depan. Kegiatan pemulihan kemungkinan baru mulai dilakukan pada Februari mendatang. ”Pemulihan itu bisa satu tahun. Kalau tidak cukup, kami akan perpanjang lagi menjadi dua tahun,” katanya.
Pemulihan itu bisa satu tahun. Kalau tidak cukup, kami akan perpanjang lagi menjadi dua tahun.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kalsel Fahri Riza menambahkan, perbaikan rumah penduduk yang rusak akan dibantu dengan dana dari BNPB serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BNPB akan memberikan dana stimulan untuk kategori rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta. ”Ini nanti akan diusulkan oleh setiap pemerintah kabupaten/kota terdampak banjir dengan difasilitasi oleh Bappeda provinsi,” ujarnya.
Dipercepat
Menurut Riza, pihaknya masih menunggu data rekapitulasi dari kabupaten/kota terkait rumah warga yang rusak akibat banjir untuk selanjutnya diteruskan ke BNPB. ”Dari Kementerian PUPR juga ada dana bantuan stimulan perumahan swadaya. Namun, besaran dananya kami belum tahu,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Mujiyat berharap inventarisasi rumah warga dengan kategori rusak berat, sedang, dan ringan bisa dipercepat karena Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BNPB bersama timnya sudah mau turun mengecek kondisi di Kalsel.
”Kemungkinan Senin pekan depan, Deputi RR BNPB akan datang ke Kalsel. Artinya, kami hanya punya waktu sampai dengan Minggu. Kalau datanya sudah akurat, Deputi RR bersama timnya akan turun untuk memverifikasi di lapangan,” katanya.
Memasuki masa transisi nanti, kata Mujiyat, pihaknya juga akan coba membantu warga terdampak dengan dana siap pakai. Bantuan dana itu setidaknya bisa digunakan warga untuk membersihkan rumahnya masing-masing. ”Nilai bantuan itu akan disesuaikan dengan jumlah rumah warga yang terdampak setelah dihitung semua,” ujarnya.