Jumlah warga terdampak banjir di 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan mencapai 506.326 jiwa. Daerah terdampak dan korban banjir sampai saat ini masih membutuhkan pasokan logistik untuk kebutuhan sehari-hari.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Jumlah warga terdampak banjir di 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan mencapai 506.326 jiwa. Sebanyak 55.031 warga di antaranya masih mengungsi karena banjir belum surut ataupun karena rumahnya rusak diterjang banjir. Daerah terdampak dan korban banjir masih membutuhkan pasokan logistik.
Komandan Korem 101/Antasari Brigadir Jenderal Firmansyah selaku Komandan Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Banjir Kalimantan Selatan menyampaikan, masih ada kebutuhan logistik yang mendesak untuk dipasok ke daerah-daerah terdampak banjir, seperti bahan pokok, obat-obatan, air bersih, elpiji, terpal, pakaian layak pakai, popok bayi dan lansia, serta pembalut.
Kebutuhan logistik untuk setiap daerah itu juga berbeda-beda, antara daerah yang banjirnya sudah surut dengan daerah yang banjirnya belum surut. ”Saya mengharapkan distribusinya bisa tepat sasaran,” kata Firmansyah dalam rapat konsolidasi tanggap darurat bencana banjir Kalsel yang digelar secara virtual, Jumat (22/1/2021) sore.
Pada Jumat, bantuan logistik dari Markas Besar TNI Angkatan Darat juga tiba di Kalsel. Bantuan dari TNI AD diterima oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Bantuan kemanusiaan yang diserahkan berupa alat-alat kesehatan, dapur lapangan, alat perhubungan, dan bahan pokok.
”Bantuan bahan-bahan kebutuhan pokok itu diprioritaskan untuk mendukung dapur-dapur lapangan yang akan kami buat dan juga memasok kebutuhan dapur-dapur lapangan lainnya. Pembukaan dapur lapangan akan didelegasikan kepada setiap komando distrik militer (kodim),” ujarnya.
Menurut Firmansyah, fokus penanganan banjir selanjutnya ada di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin karena airnya belum surut, sedangkan di wilayah-wilayah lainnya sudah mulai penanganan pascabanjir. Banjir di Kota Banjarmasin sudah memasuki hari kesembilan dan belum juga surut.
”Banjarmasin bakalan lama terdampak banjir karena berada di hilir. Begitu air di daerah lain surut dan masuk Sungai Martapura, banjir akan merendam jalan dan perumahan di Banjarmasin. Kebutuhan yang mendesak adalah bahan pokok dan obat-obatan karena banyak warga yang sudah mengeluh gatal-gatal,” tuturnya.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, kondisi terkini banjir di Banjarmasin bisa dipantau pada laman Poskobencana.banjarmasinkota.go.id setiap waktu. Jumlah warga terdampak banjir di Banjarmasin tercatat sebanyak 141.646 jiwa dengan jumlah pengungsi sebanyak 9.021 orang. Mereka tersebar di 109 titik pengungsian.
Banjarmasin bakalan lama terdampak banjir karena berada di hilir.
”Banjir di Kota Banjarmasin terpusat di tiga kecamatan, yaitu Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan, dan Banjarmasin Utara. Jumlah lokasi terdampak banjir sebanyak 26 titik,” ujarnya.
Untuk menangani bencana banjir, Pemkot Banjarmasin telah menetapkan tanggap darurat sejak 15 Januari dan mengalokasikan dana belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp 13 miliar dalam APBD 2021. Selain itu, pemkot juga mendapat dukungan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
”Kami sudah mengadakan bahan-bahan kebutuhan pokok untuk mendukung 84 dapur umum yang dibangun pemkot ataupun yang dibangun secara mandiri oleh warga. Sementara pengadaan bantuan untuk warga terdampak sedang diproses,” katanya.
Didistribusikan
Pada hari yang sama, donasi pembaca harian Kompas untuk korban banjir di Kalsel juga mulai didistribusikan, Jumat. Kegiatan pendistribusian bantuan logistik dilakukan oleh Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia (KG) Banjarmasin.
Ketua FKD KG Banjarmasin Suhendar mengatakan, donasi pembaca harian Kompas yang dihimpun oleh Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) untuk korban banjir Kalsel berupa bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, serta kebutuhan bayi dan lansia. Bantuan itu didistribusikan ke beberapa lokasi banjir di Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, dan Hulu Sungai Tengah.
”Bantuan didistribusikan ke titik-titik yang masih jarang mendapatkan bantuan. Kami harus menggunakan dua perahu karet dan dua kelotok (perahu bermotor) untuk mengirim bantuan ke daerah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin,” kata Kepala Biro Kompas TV Banjarmasin itu.
Menurut Suhendar, pendistribusian bantuan memerlukan waktu dua hari atau hingga esok, Sabtu (23/1). Kegiatan pendistribusian juga dibantu oleh prajurit TNI AD dan TNI Angkatan Laut untuk lokasi yang susah dijangkau. ”Kami berharap bantuan ini bisa bermanfaat bagi mereka yang saat ini ditimpa musibah,” ucapnya.