Pejabat dan Tokoh Masyarakat di Sulteng Siap untuk Divaksin
Sebanyak 16 pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat menerima vaksin dalam pencanangan vaksinasi memerangi Covid-19 di Sulteng. Keterlibatan mereka diharapkan menjadi contoh bagi warga agar tak takut divaksin.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Sebanyak 16 pejabat pemerintah dan penyelenggara negara, perwakilan organisasi profesi bidang kesehatan, serta tokoh masyarakat di Sulawesi Tengah divaksin pada kesempatan pertama sebagai bentuk pencanangan vaksin Covid-19, Kamis (14/1/2021). Mereka siap untuk melaksanakan program memerangi Covid-19 tersebut sekaligus meyakinkan warga untuk tak takut divaksin.
Ke-16 nama tersebut ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng. Mereka akan divaksin di RSUD Undata, Kota Palu, Sulteng. Ke-16 orang tersebut di antaranya Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharram Nurdin, Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso, Asisten Bidang Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Sulteng Faisal Mang, Kepala Dinas Kesehatan Sulteng I Komang Adi Sujendra, serta tokoh masyarakat Franky Waleleng.
Karena pernah terinfeksi Covid-19, Gubernur Sulteng Longki Djanggola dan Wakil Gubernur Sulteng Rusli Baco D Palabbi tak divaksin. Ini sesuai dengan keputusan dari Kementerian Kesehatan.
Saat dihubungi, Muharram menyatakan dirinya sudah mengetahui rencana penyuntikan vaksin tersebut. ”Saya mewakili DPRD Sulteng untuk menerima vaksin gelombang pertama di Sulteng. Ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dinas kesehatan. Saya siap untuk divaksin sebagai bagian dari upaya memberikan contoh kepada masyarakat,” katanya, di Palu, Sulteng, Rabu (13/1/2020).
Ia menyatakan tak ada persiapan khusus untuk penyuntikan vaksin Covid-19. Menjelang penyuntikan vaksin, ia tetap beraktivitas seperti biasa, termasuk minum kopi yang menjadi bagian dari kegiatan rutinnya.
Franky menyatakan dirinya juga siap untuk disuntik vaksin. Menurut dia, vaksin sudah dinyatakan aman dan tingkat efikasinya juga memenuhi syarat (65 persen). ”Apalagi yang perlu kita takutkan. Pemerintah sudah menjamin vaksin ini. Mari kita ikuti agar pandemi Covid-19 ini bisa dikendalikan,” ujarnya.
Apalagi yang perlu kita takutkan. Pemerintah sudah menjamin vaksin ini. Mari kita ikuti agar pandemi Covid-19 ini bisa dikendalikan. (Franky Waleleng)
Ia berharap keterlibatannya dalam pencanangan penyuntikan vaksin Covid-19 bisa memberikan contoh baik kepada masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi guna memerangi Covid-19. Dengan kapasitasnya sebagai tokoh masyarakat, ia sudah sering mengimbau warga untuk menerima vaksin.
Ia memastikan dirinya tak melakukan persiapan khusus untuk penyuntikan vaksin. Seperti biasa, ia tetap berolahraga setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Terkait persiapan fasilitas dan tenaga kesehatan, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSUD Undata Amsyar Praja memastikan pihaknya siap untuk melaksanakan penyuntikan vaksin dalam pencanangan tersebut. Saat ini, tenaga kesehatan tengah melakukan simulasi.
Penyuntikan vaksin Covid-19 di Sulteng dicanangkan mulai Kamis. Penyuntikan vaksin terhadap 16 pejabat atau tokoh masyarakat bagian dari vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Poso, dengan 18.190 dosis. Vaksinasi untuk tiga kabupaten/kota itu dilakukan hingga Februari 2021 yang dilakukan dengan tetap tak mengganggu pelayanan kesehatan. Sementara untuk tenaga kesehatan di 10 kabupaten lainnya, penyuntikan vaksin dilakukan pada Maret 2021.
Penyuntikan vaksin Covid-19 bagian dari program nasional untuk mengendalikan penularan Covid-19. Tenaga kesehatan menjadi prioritas untuk tahap pertama. Nantinya disusul petugas yang berkecimpung dalam pelayanan umum hingga masyarakat umum pada tahap terakhir.
Di Sulteng, kasus Covid-19 terus bertambah signifikan. Hingga Selasa (12/1/2021), jumlah kasus 5.017 kejadian. Tambahan kasus harian terus mencetak rekor dengan jumlah lebih dari 100 kasus sejak akhir Desember 2020. Kasus-kasus merebak terutama di Kota Palu, Parigi Moutong, Poso, Banggai, dan Morowali.