Ganjar Pranowo dan Tokoh Jateng Divaksin Pertama, Warga Diminta Tak Ragu
Hal serupa akan dilakukan di tiga daerah di Jateng yang menerima vaksin pada tahap pertama, yakni Kabupaten dan Kota Semarang serta Solo. Mereka yang divaksin dipastikan telah dicek kesehatan dan sehat.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menurut rencana, akan menjadi orang pertama yang divaksin di provinsi tersebut bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jateng serta sejumlah tokoh, Kamis (14/1/2021). Hal tersebut diharapkan menjadi contoh agar masyarakat tidak ragu untuk divaksin.
”Sudah disiapkan. Di level provinsi, saya, Forkopimda, tokoh agama, kelompok profesi, yakni dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), semua sudah siap. Mudah-mudahan bisa memberi semangat kepada yang lain agar tidak ragu (divaksin),” kata Ganjar di Puskesmas Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (13/1/2021).
Ganjar menuturkan, pelibatan para tokoh juga akan dilakukan di tiga daerah yang menerima vaksin pada tahap pertama, yakni Kabupaten dan Kota Semarang, serta Solo. Mereka yang divaksin, termasuk yang mengawali, dipastikan telah dicek kesehatan dan dinyatakan sehat.
Sebelumnya, Senin (4/1/2021), sebanyak 62.560 dosis vaksin buatan Sinovac, yang dikirim dari PT Biofarma, Bandung, tiba di gudang Dinas Kesehatan Jateng di Kota Semarang. Dinkes Jateng memiliki rencana distribusi vaksin ke 35 kabupaten/kota. Namun, sesuai arahan pemerintah pusat, ibu kota provinsi dan sekitarnya yang diutamakan.
Alokasi vaksin pada tahap pertama di Jateng ialah Kota Semarang 38.240 dosis, Kabupaten Semarang 8.000 dosis, dan Solo sebanyak 10.620 dosis. ”Prinsipnya, vaksin yang ada dibagi habis ke tiga daerah tersebut. Kami hanya memisahkan beberapa untuk menukar apabila ada kerusakan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo.
Pekan lalu, Yulianto menuturkan, total sasaran penerima vaksin di Jateng sebanyak 23,3 juta orang atau lebih dari 70 persen jumlah penduduk di provinsi itu. Angka tersebut dari usulan Pemprov Jateng dan telah disetujui Kemenkes. Namun, pelaksanaannya bertahap sehingga ia tak tahu kapan pelaksanaan vaksinasi rampung sepenuhnya.
Cek kesiapan
Pada Rabu, Ganjar mengecek kesiapan sejumlah fasilitas layanan kesehatan, yakni Puskesmas Pandanaran dan RSUD KRMT Wongsonegoro di Kota Semarang, serta Puskesmas Ungaran dan RSUD Ungaran di Kabupaten Semarang. Menurut dia, faskes-faskes tersebut sudah siap menyelenggarakan vaksinasi.
”Alhamdulillah di titik-titik yang saya cek, semuanya sudah siap. Mereka semua sudah fasih urut-urutannya, termasuk apa yang harus dilakukan apabila ada reaksi setelah divaksin. Mereka sudah berpengalaman. Ini, kan, sama dengan pemberian vaksin imunisasi kepada anak-anak, jadi mudah-mudahan besok berjalan lancar,” ucapnya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Ani Rahardjo, pihaknya sudah siap dalam vaksinasi. Pada tahap pertama, total terdpat 3.987 tenaga kesehatan yang divaksin. Dengan demikian, 8.000 dosis vaksin yang sudah didistribusikan ke Kabupaten Semarang mencukupi untuk dua kali penyuntikan dengan rentang dua pekan pada setiap tenaga kesehatan.
Vaksinasi di Kabupaten Semarang dilakukan pada 26 puskesmas, 2 rumah sakit, 1 balai layanan kesehatan, dan 1 klinik milik Polres Semarang. Setiap lokasi dibatasi 45 orang per hari. ”Untuk tenaga kesehatan yang divaksin, semua sudah terdaftar secara online ke pusat dengan NIK dan sebagainya. Yang memenuhi syarat, mendapat notifikasi,” ujarnya.
Menurut data corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Rabu (13/1/2021) pukul 12.00, terdapat 107.114 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 11.656 dirawat, 88.802 sembuh, dan 6.656 meninggal. Ada penambahan 13.388 kasus positif sejak 1 Desember 2021.